Kalabahi – Kabupaten Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur kembali dilanda dugaan money politic atau politik uang untuk meraih kursi di Pemilu 14 Februari 2024.
Sebuah video berdurasi 0.21 detik terlihat seseorang memegang uang tunai pecahan seratus ribu dan lima puluh ribu di kantong plastik warna hitam, diduga untuk dibagikan ke masyarakat.
Video tersebut nampak seseorang sedang menelpon orang yang diduga Caleg, yang baru saja mentransfer dana itu kepadanya untuk kepentingan sogok masyarakat.
“Pagi bos ganteng. Ini barang sa (saya) su (sudah) terima. Terima kasih e bos. Terima kasih banyak-banyak bos,” kata seorang dalam video itu berdialeg Alor, sambil telepon berbicara dengan seseorang yang mentransfer dana itu.
“Semoga diberi panjang umur, rejekinya bertambah. Amin,” lanjut penerima uang itu.
Video tersebut kemudian dikirim sumber tribuanapos.net pada Rabu (24/1) di Kalabahi, Alor. Setelah dikonfirmasi, sumber tersebut mengatakan bahwa benar video itu diperolehnya di Kalabahi. Ia menduga video money politic itu dari oknum Caleg yang diduga berasal dari Caleg DPRD Provinsi NTT dan/atau Caleg DPR RI.
“Benar itu video diduga dari Caleg,” katanya kepada Tribuanapos.net sambil merahasiakan identitasnya.
Komisioner Bawaslu Kabupaten Alor Inche Mau yang dikonfirmasi media ini mengaku belum menerima laporan adanya dugaan bagi-bagi uang di Pemilu 2024.
Sebelumnya, praktek dugaan money politic yang sama ini pernah terjadi di Kabupaten Alor, sejak awal memasuki tahapan kampanye.
Video itu kemudian diselidiki Bawaslu Alor, ternyata benar bahwa ada dugaan money politic yang dilakukan salah satu oknum Caleg DPRD NTT Dapil 6 dari PPP berinisial NL.
Namun sejauh ini Tim Gakumdu Bawaslu Alor belum memutuskan status hukum dari yang bersangkutan hingga jelang sebulan memasuki hari pencoblosan. (*dm).