Keluarga di Alor Berangkat Mencari Korban KM Cantika 77 di Laut Timor

Keluarga korban dari Desa Kangge Kecamatan Pantar Barat Laut Kabupaten Alor, menemukan bangkai kapal Cantika Express 77 dalam misi pencarian korban yang adalah keluarganya di perairan laut Timor, Sabtu (29/10) siang. Misi pencarian ini dilakukan pada hari Jumat (28/10) dan akan berakhir pada Minggu (30/10). (Foto: doc tribuanapos.net).
Keluarga korban dari Desa Kangge Kecamatan Pantar Barat Laut Kabupaten Alor, menemukan bangkai kapal Cantika Express 77 dalam misi pencarian korban yang adalah keluarganya di perairan laut Timor, Sabtu (29/10) siang. Misi pencarian ini dilakukan pada hari Jumat (28/10) dan akan berakhir pada Minggu (30/10). (Foto: doc tribuanapos.net).
Kalabahi –
KM Cantika Express 77 yang berlayar dari Kupang menuju pulau Alor pada Senin 24 Oktober 2022 mengalami insiden kebakaran di laut Timor. Sebanyak 330 orang dievakuasi, 311 orang selamat, 19 meninggal dunia dan 17 orang masih dilaporkan hilang.
Meski mengalami suasana duka, keluarga korban KM Cantika Express 77 memutuskan melakukan pencarian sendiri kepada keluarganya yang masih dilaporkan hilang di perairan laut Timor.
Muhamada Fauzan, salah satu keluarga korban di Desa Kangge Kecamatan Pantar Barat Laut Kabupaten Alor mengatakan, ia bersama keluarganya memutuskan mencari sendiri opa kandungnya bernama Mansur Mugi yang belum ditemukan Tim Basarnas Gabungan Kupang.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2022/10/28/update-data-identitas-korban-km-cantika-77-yang-sudah-ditemukan-19-meninggal/
Fauzan mengatakan, ada sekitar 30 orang keluarganya yang berangkat pada hari Jumat (28/10) dari pelabuhan Kangge menggunakan KM Senang Hati Express ke perairan Naikliu, Kabupaten Kupang.
“Iya. Kami sekarang lagi melakukan pencarian opa kami bernama Mansur Mugi di laut Timor. Kami ada sekitar 30 orang berangkat dari Kangge setelah sholat Jumat kemarin,” kata Fauzan dihubungi tribuanapos.net ketika sedang pencarian korban di Laut Timor, Sabtu (29/10).
Ia menerangkan, mereka tiba di perairan Naikliu sekitar pukul 17.00 dan langsung melakukan pencarian korban. Pencarian dilakukan hingga tengah malam namun mereka tidak menemukan korban. Mereka pun memutuskan tidur di Pulau Batik, paginya lanjut pencarian korban namun hasilnya masih nihil.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2022/10/26/keluarga-histeris-sambut-7-jenazah-korban-cantika-77-di-alor/
“Kami cari sampai malam tapi belum menemukan satupun korban hilang. Kami tidur di pulau Batik, paginya kami lanjut melakukan pencarian. Sekarang ini kami masih sedang pencarian korban. Korban belum ada yang kami temukan. Kami baru ketemu bangkai kapal dan benda-benda lain,” ujarnya.
Fauzan menyebut, saat ini mereka menghadapi cuaca yang buruk, arus kencang, gelombang cukup tinggi disertai angin kencang sehingga membuat mereka kesulitan dalam pencarian.
Meski demikian, menurut Fauza, misi pencarian mereka akan terus dilanjutkan hingga esok hari Minggu (30/10) karena saat ini mereka kesulitan BBM dan bahan makanan.
“Rencana besok kami balik Alor. Kita sepakat untuk besok dapat jasad korban atau tidak juga kita harus pulang,” katanya.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2022/10/25/banyak-korban-cantika-77-belum-ditemukan-tim-sar-pastikan-pencarian-berlanjut/
Fauzan meminta dukungan doa dari masyarakat Alor agar misi pencariannya ini bisa menemukan korban untuk dibawa pulang ke Alor.
Berharap SAR Kupang Perpanjang Masa Pencarian
Keluarga korban dari Desa Kangge Kecamatan Pantar Barat Laut Kabupaten Alor, menemukan bangkai kapal Cantika Express 77 dalam misi pencarian korban yang adalah keluarganya di perairan laut Timor, Sabtu (29/10) siang. Misi pencarian ini dilakukan pada hari Jumat (28/10) dan akan berakhir pada Minggu (30/10).
Keluarga korban dari Desa Kangge Kecamatan Pantar Barat Laut Kabupaten Alor, menemukan bangkai kapal Cantika Express 77 dalam misi pencarian korban yang adalah keluarganya di perairan laut Timor, Sabtu (29/10) siang. Misi pencarian ini dilakukan pada hari Jumat (28/10) dan akan berakhir pada Minggu (30/10). (Foto: doc tribuanapos.net).
Muhamada Fauzan mengemukakan bahwa ia dan keluarganya masih berharap pencarian korban opanya Mansur Mugi dan 16 korban lainnya di laut Timor ini bisa segera ditemukan.
Ia pun berharapan bahwa pencarian korban yang dilakukan Tim SAR Gabungan di Kupang ini bisa diperpanjang setelah berakhir masa pencarian 7 hari yang dipastikan jatuh pada hari Minggu (30/10) besok.
“Harapan kami keluarga ya dari Basarnas Kupang jangan dulu hentikan pencarian karena jumlah korban ini masih terlalu banyak yang belum ditemukan. Kami pihak keluarga masih punya harapan, apapun kondisinya mereka harus diketahui entah jasadnya juga baik untuk kami bawa pulang ke Alor,” ungkapnya.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2022/10/25/kapolda-ntt-bentuk-tim-khusus-selidiki-kasus-terbakarnya-kapal-cantika-77/
Pos SAR Alor Belum Ikut Terlibat dalam Operasi Pencarian Korban KM Cantika 77
Sementara itu, Koordinator Pos SAR Alor Hamka Latif mengatakan, pihaknya sejauh ini belum terlibat dalam misi pencarian korban KM Cantika Express 77 karena bukan merupakan wilayah kerjanya.
Selain itu, Pos SAR Alor juga belum mendapat petunjuk dari Kantor SAR Maumere untuk melakukan pencarian korban.
“Itu kejadiannya itu di wilayah kantor Basarnas Kupang. Alor di bawah Basarnas Maumere. Jadi pencarian itu sudah diambil alih oleh Basarnas Kupang karena itu masuk wilayah kerja kantor SAR Kupang. Sementara mereka pencarian itu,” ujar Hamka menjawab konfirmasi wartawan soal tidak terlibatnya Basarnas Alor dalam operasi SAR di pulau Timor.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2022/10/25/cerita-reni-mose-selamatkan-puluhan-penumpang-cantika-express/
Hamka menyebut, pihaknya sejauh ini belum mendapat arahan bantuan operasi SAR dari kantor pusat di Maumere. Meski demikian, ia memastikan bahwa tim Pos SAR Alor siap berangkat pencarian korban bila ada petunjuk dari pimpinan di SAR Maumere.
“Belum ada arahan dari Maumere. Kita standby kalau ada arahan ya kita meluncur. Kita juga tetap siap kalau ada tanda-tanda korban masuk wilayah Alor maka kita laksanakan evakuasi. Keterangan lebih jelasnya sama SAR Maumere saja ya,” ujarnya.
SAR Maumere: Belum Ada Koordinasi Bantuan dari Kantor SAR Kupang
Keluarga korban dari Desa Kangge Kecamatan Pantar Barat Laut Kabupaten Alor, menemukan bangkai kapal Cantika Express 77 dalam misi pencarian korban yang adalah keluarganya di perairan laut Timor, Sabtu (29/10) siang. Misi pencarian ini dilakukan pada hari Jumat (28/10) dan akan berakhir pada Minggu (30/10).
Keluarga korban dari Desa Kangge Kecamatan Pantar Barat Laut Kabupaten Alor, menyelam ke bangkai kapal Cantika Express 77 dalam misi pencarian korban yang adalah keluarganya di perairan laut Timor, Sabtu (29/10) siang. Misi pencarian ini dilakukan pada hari Jumat (28/10) dan akan berakhir pada Minggu (30/10). (Foto: doc tribuanapos.net).
Kepala Seksi Operasi SAR Kantor SAR Maumere, Wayang mengatakan, pihaknya belum bisa melakukan pencarian korban KM Cantika 77 di laut Timor karena bukan masuk wilayah kerjanya. Karena wilayah perairan Nekliu dan sekitarnya menjadi kewenangan wilayah kantor SAR Kupang.
“Itu kejadiannya masuk wilayah Kupang. Jadi sudah dilakukan oleh kantor pencarian dan pertolongan Kupang,” katanya dihubungi dari Kalabahi.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2022/10/25/update-pencarian-dan-evakuasi-korban-kapal-cantika-tanggal-25-oktober-total-korban-capai-327-orang-3-jenazah-baru-ditemukan/
Wayan membantah pihaknya sengaja tidak ingin mengarahkan Pos SAR Alor untuk terlibat dalam misi operasi pencarian korban di laut Timor karena belum mendapat petunjuk dari pimpinannya terkait adanya permohonan bantuan dari kantor SAR Kupang.
“Bukan berarti kita tidak (mau) ikut pencarian. Kalau masuk wilayah Alor atau wilayah kita di Maumere ya pasti kita langsung aksi. Kan Basarnas Kupang sudah melakukan pencarian dan masih pencarian itu sekarang,” sambung dia.
Wayang juga menyatakan bahwa sejauh ini pimpinannya di kantor SAR Maumere belum mendapat koordinasi bantuan dari pimpinan kantor SAR Kupang untuk membantu dalam misi operasi pencarian 17 korban yang masih hilang.
“Koordinasi belum ada dari SAR Kupang. Karena perintah pimpinan kita masih menunggu. Kita tetap standby menunggu koordinasi dari Kupang. Karena sementara masih di hendel Kupang,” ungkapnya.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2022/10/21/fraksi-fraksi-di-dprd-alor-kecam-ketua-dprd-lapor-bupati-ke-kpk/
Ia pun memastikan bahwa kalau ada korban yang ditemukan di wilayah Alor atau SAR Maumere maka timnya akan siap melakukan evaluasi korban.
SAR Kupang Terjunkan Kekuatan Penuh dalam Misi Pencarian
Kantor SAR Kupang memastikan belum perlu koordinasi meminta bantuan pencarian korban ke kantor SAR Maumere dan Pos SAR Alor karena sejauh ini SAR Kupang menurunkan seluruh kekuatan penuh dalam misi pencarian korban sejak hari pertama hingga hari keenam ini di laut Timor.
“Soalnya Kupang yang dekat jadi kami yang tangani. Dari Alor jauh. Alor masuk SAR Maumere,” ujar Nela, Humas kantor SAR Kupang, dihubungi dari Kalabahi, hari Sabtu siang.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2022/10/20/ketua-dprd-alor-lapor-bupati-ke-kpk-terkait-dugaan-korupsi-2-proyek-multiyears/
Nela menyebut, sejauh ini timnya menurunkan kekuatan penuh dalam operasi pencarian 17 korban yang masih dilaporkan hilang. Kekuatan operasi pencarian ini dilakukan tim SAR Gabungan Kupang sejak hari pertama. Jumlah korban yang ditemukan sudah 330 orang.
“Di sini juga bukan kami sendiri. Ada dari potensi, ada keluarga korban ada nelayan di sini (yang ikut dalam misi pencarian korban). Banyak unsur yang terlibat di sini,” ujarnya.
Nela juga belum memastikan akan meminta bantuan SAR Maumere dan Pos SAR Alor ikut dalam pencarian korban karena keputusan tersebut menjadi kewenangan pimpinan. “Memang ini musibah di wilayah kami,” katanya.
Selain itu, Nela juga belum mengkonfirmasi perpanjangan waktu pencarian korban yang menurut rencana akan berakhir selama 7 hari yang jatuh pada hari Minggu (30/10) besok.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2022/10/18/demo-ke-dprd-alor-gmni-pertanyakan-batalnya-dana-umkm-bantuan-pusat-senilai-rp-9-miliar/
Bupati Alor Minta Perpanjang Waktu Pencarian Korban
Sementara itu, Bupati Alor Drs. Amon Djobo, M.AP sudah meminta perpanjangan waktu pencarian korban KM Cantika Express 77 di laut Timor, karena jumlah korban yang hilang ini masih cukup banyak, capai 17 orang.
Sekda Alor Soni O. Alelang menyebut, Bupati Amon dalam rapat sudah mengajukan permohonan agar waktu perpanjangan pencarian korban diperpanjang ke tiga hari lagi, jika Basarnas akan mengakhiri misi pencarian pada hari Minggu esok ini.
Menurutnya permohonan perpanjangan waktu pencarian korban itu disampaikan Bupati Amon dalam rapat zoom meeting bersama Pemprov, BPBD NTT, Basarnas, TNI-Polri, terkait koordinasi penanganan korban Cantika 77.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2022/09/30/polisi-limpahkan-berkas-sas-ke-jaksa/
“Pak Bupati sudah minta untuk kalau memang hari Minggu besok ini pencariannya berakhir maka beliau minta kalau bisa diperpanjang tiga hari lagi,” kata Sekda, Jumat (28/10) setelah mengikuti upacara HUT Sumpa Pemuda dan pemberian santunan dari Pemkab Alor Rp 5 juta/orang secara simbolis yang diserahkan oleh Bupati Alor kepada 10 korban Cantika 77 di kantor Bupati Alor.
Sekda menjelaskan, Pemkab Alor siap menanggung segala biaya yang timbul jika perpanjangan waktu dalam operasi pencarian korban disetujui ke tiga hari berikutnya.
Sementara ini Pemkab Alor sedang berkoordinasi dan berkonsultasi dengan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat untuk meminta petunjuk penggunaan dana daerah dalam misi itu.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2022/10/03/kunker-ke-polres-alor-dprd-minta-penyidik-konsisten-terapkan-pasal-pidana-mati-pada-sas/
“Kita masih koordinasi meminta petunjuk dari Bapak Gubernur melalui Asistennya. Kalau bisa ya kita lakukan karena operasional pencarian ini tentu sangat membutuhkan biaya yang besar,” kata Soni.
Sebelumnya diberitakan, Kapal Cantika Express 77 tujuan Kupang-Alor dilaporkan terbakar di laut Timor dalam perjalanan menuju pulau Alor pada Senin (24/10) sekitar pukul 13.00 WITA.
Kapal naas tersebut mengangkut 300 lebih penumpang. Hingga kini sebanyak 330 orang dievakuasi, 311 orang selamat, 19 meninggal dunia dan 17 orang masih dinyatakan hilang. (*dm).