Pencarian 12 Korban Bencana di Desa Lippang Alor akan Berakhir Selasa Besok

Warga Desa Kenarimbala Kecamatan Alor Timur Laut mengevakuasi satu jasad korban bencana berjenis kelamin perempuan di tepi sungai Salbak pada Rabu (7/4). Jasad itu dibungkus dengan kain lalu diantar ke Desa itu untuk dimakamkan.
Warga Desa Kenarimbala Kecamatan Alor Timur Laut mengevakuasi satu jasad korban bencana berjenis kelamin perempuan di tepi sungai Salbak pada Rabu (7/4). Jasad itu dibungkus dengan kain lalu diantar ke Desa itu untuk dimakamkan.

Kalabahi –

Tim SAR Gabungan Alor memastikan proses pencarian 12 korban hilang di Desa Lippang, Kecamatan Alor Timur Laut, Kabupaten Alor, NTT akan berakhir pada Selasa besok tanggal 13 April 2021.

Proses pencarian sudah maksimal dilakukan namun hasilnya dari 12 korban itu belum ada yang berhasil ditemukan. Tim SAR Gabungan dan warga baru menemukan 5 korban dari 17 korban yang dinyatakan hilang di desa itu sejak bencana Siklon Tropis Seroja terjadi pada Minggu (4/4).

“Pencarian kita sudah maksimal. Kita sisir dari bibir pantai sampai Kenarimbala semua sudah kita sisir habis, hasilnya nihil,” kata Koordinator Pos SAR Alor Hamka Latif, dihubungi Senin (12/4) di Kalabahi.

“Tadi juga teman-teman dari Brimob Polda juga kembali sisir lagi di laut, bibir pantai juga hasilnya nihil. Mereka kembali sisir dari muara naik sampai mentok ke atas juga dengan hasil nihil,” lanjut dia.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/12/tuduh-bohongi-rakyat-alor-di-tengah-duka-bencana-okp-cipayung-ntt-desak-presiden-copot-mensos-risma/

Hamkah menjelaskan, kendala yang dihadapi tim SAR Gabungan dalam proses pencarian korban adalah adanya longsor yang menutup semua akses jalan. Itu sebabnya proses pencarian korban sedikit mengalami kendala di lapangan.

Meskipun di medan yang berat namun Hamka dan timnya terus melakukan koordinasi dengan aparat desa setempat dan warga untuk membantu pencarian korban.

Proses pencarian korban oleh tim SAR Gabungan, aparat desa dan masyarakat akhirnya menemukan 5 jasad dari 17 korban yang dinyatakan hilang sejak bencana pada Minggu (4/4). Sementara 12 korban lainnya masih belum ditemukan.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/10/polri-antar-sembako-bencana-6-ton-sumbangan-kapolri-ke-alor-timur/

Hamka membantah rumor yang beredar di media sosial bahwa timnya tidak melakukan pencarian korban secara maksimal. Ia mengatakan, timnya sudah melakukan proses pencarian dengan menyisir semua titik yang diduga ada korban di sana namun semuanya nihil.

“Jadi foto yang beredar itu kami ada di lapangan kerja. Makanya tanya dulu baru kasih informasi. Kami melakukan pencarian semua tapi semua nihil,” ujar Hamka membantah foto keberadaan dua tim SAR di Desa Lippang yang disebut narasumber media ini bahwa tim SAR naik di Lippang langsung pulang. Foto itu dikirim oleh salah satu narasumber media ini tadi siang sambil tidak ingin disebutkan namanya.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/11/bantu-korban-bencana-abdul-madjid-nampira-duka-alor-duka-kita/

Hamka memaklumi perasaan keluarga yang menyebar foto dia dan rekannya berada di lokasi Desa Lippang tanpa mengetahui informasi bahwa mereka sedang melakukan pencarian korban.

Koordinator Pos SAR Alor meminta agar keluarga juga dapat memahami segala usaha yang dilakukan timnya dalam misi pencarian korban ini.

Ditanya kapan waktu pencarian berakhir, Hamka menyebutkan batas waktu pencarian korban akan berakhir pada Selasa 13 April 2021. Sejauh ini belum ada arahan dari atasannya untuk memperpanjang waktu pencarian meski 12 korban warga Desa Lippang masih belum ditemukan.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/10/bencana-seroja-alor-lockdown-ribuan-warga-terancam-kelaparan/

“Pencarian kami kan sudah lewat 7 hari. Perpanjang tiga hari. Jadi besok hari ketiga (sudah berakhir),” ungkapnya.

“Belum ada perintah dan arahan selanjutnya (dari atasan untuk perpanjang pencarian korban),” pungkas Hamka.

Keluarga Harap Korban Bisa Ditemukan

Tim SAR Lokal Desa Kenarimbala Kecamatan Alor Timur Laut melakukan pencarian 12 korban warga Desa Lippang yang masih dinyatakan hilang. Pencarian dilakukan pada Senin (12/4) di wilayah sungai Salbak.
Tim SAR Lokal Desa Kenarimbala Kecamatan Alor Timur Laut melakukan pencarian 12 korban warga Desa Lippang yang masih dinyatakan hilang. Pencarian dilakukan pada Senin (12/4) di wilayah sungai Salbak.

Yusuf Frare, salah satu keluarga korban bencana Siklon Tropis Seroja di Desa Kenarimbala Alor Timur Laut mengatakan, dia dan keluarganya sangat berharap 12 korban yang hilang bisa ditemukan.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/08/korban-bencana-di-alor-ntt-alami-trauma-butuh-konseling/

“Kita keluarga sangat berharap korban yang lain bisa ditemukan,” ujar Yusuf yang juga merupakan keluarga dekat dari para korban yang hilang di Desa tetangganya, Desa Lippang.

Yusuf menjelaskan, keluarganya di Desa Kenarimbala sudah membentuk Tim SAR Lokal di desa itu untuk melakukan pencarian korban. Tim desa yang dibentuk tersebut sejak tadi pagi sudah menyisir sepanjang sungai Salbak.

Sungai itu berada di antara Desa Lippang dan Desa Kenarimbala yang juga menjadi lokasi penemuan satu jasad perempuan pada Rabu (7/4). Jasad perempuan tersebut ditemukan warga desa dalam kondisi yang mulai rusak.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/08/8-jasad-korban-bencana-alor-ntt-ditemukan-11-masih-hilang/

Warga Desa Kenarimbala menemukan jasad itu berada di tepi kali yang sudah kering pasca banjir bandang dan tanah longsor pada Minggu hingga Selasa lalu.

Mereka kemudian mengevakuasi dan membungkus jasad itu dengan kain sarung seadanya sambil membawa jasad tersebut ke Kenarimbala untuk dimakamkan pihak keluarga.

Yusuf mengakui tim desa yang dibentuk bekerja sendiri tanpa bantuan atau koordinasi dengan pihak Basarnas, Tim SAR Gabungan maupun BPBD.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/08/tni-berhasil-evakuasi-jenazah-anak-berusia-8-bulan-korban-bencana-longsor-di-alor-selatan/

“Kalau tim Basarnas itu ada di Taraman sana. Di sini kami pemuda desa sendiri yang cari karena kemarin itu katanya ada informasi bahwa ada bau di tepi sungai. Kita belum tahu bau itu apakah jasad atau hewan. Kita tunggu hasil dari tim desa. Mereka sudah jalan dan kami keluarga mama-mama di sini kerja masak sambil tunggu mereka pulang makan. Besok mudah-mudahan kami cari lagi. Kami akan cari terus (sampai ketemu),” katanya.

Yusuf masih optimis para korban bisa ditemukan meskipun pencarian dengan sumber daya yang terbatas. Proses pencarian hari ini akan menjadi evaluasi pemetaan dalam pencarian besok dan seterusnya.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/07/ini-identitas-puluhan-korban-bencana-alor-ntt-yang-meninggal-dan-hilang/

“Kalau pencarian ini kita bagi tugas saja, kita dari sini turun dan tim dari bawa naik sisir sepanjang sungai dan kali maka mudah-mudahan bisa (ditemukan). Ini kami hanya punya sumber daya terbatas jadi agak kesulitan di lapangan,” pungkasnya.

Informasi yang dihimpun media ini, satu korban di Desa Tamakh Kecamatan Pantar Tengah juga dikabarkan belum ditemukan. Saat ini total korban yang masih dinyatakan hilang sebanyak 13 orang.

Sekda Alor Soni O. Alelang sebelumnya merilis data jumlah korban bencana alam di Kabupaten Alor sebanyak 66 orang. Jumlah itu, 28 meninggal yang sudah ditemukan, 13 masih dilaporkan hilang dan 25 korban luka-luka. (*dm).