Bantu Korban Bencana, Abdul Madjid Nampira: Duka Alor, Duka Kita

Madjid Nampira foto bersama para korban usai salurkan bantuan di Gereja Rehobot Desa Malaipea Kecamatan Alor Selatan, Kabupaten Alor, NTT.
Madjid Nampira foto bersama para korban usai salurkan bantuan di Gereja Rehobot Desa Malaipea Kecamatan Alor Selatan, Kabupaten Alor, NTT.

Kalabahi –

Abdul Madjid Nampira membantu korban bencana Siklon Tropis Seroja yang melanda Kabupaten Alor, Provinsi NTT pada Minggu hingga Selasa (6/4/2021).

Madjid Nampira membantu 1300 paket bantuan sembako kepada para korban yang kehilangan ayah, ibu dan sanak saudaranya di 14 Desa di Kabupaten Alor yang terdampak bencana.

Selain itu, Madjid Nampira juga memberikan dukungannya kepada Gereja GMIT Imanuel Abangiwang di Desa Nule Kecamatan Pantar Timur yang juga terdampak bencana banjir dan tanah longsor.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/10/polri-antar-sembako-bencana-6-ton-sumbangan-kapolri-ke-alor-timur/

Bantuan tersebut disalurkan Madjid Nampira ke sejumlah titik bencana pada tanggal 6-10 April di Pulau Pantar dan wilayah pegunungan Alor.

Madjid Nampira serahkan bantuan paket Sembako kepada korban alam di Desa Malaipea Kecamatan Alor Selatan.
Madjid Nampira serahkan bantuan paket Sembako kepada keluarga duka korban bencana alam di Desa Malaipea Kecamatan Alor Selatan.

Madjid Nampira mengucapkan belasungkawa yang dalam kepada keluarga korban dan mengatakan duka Alor adalah duka kita bersama.

“Tentu kita turut berduka atas bencana ini ya. Dan ini bukan duka biasa tapi lebih dari duka saya, duka kita semua. Kita harus hadir di tengah-tengah mereka karena kehadiran kita sangat dibutuhkan untuk pemulihan,” kata Madjid Nampira, Minggu (11/6/2021) di kediamannya, kampung Raja Kalabahi Kota.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/10/bencana-seroja-alor-lockdown-ribuan-warga-terancam-kelaparan/

Mantan Dirut PT Semen Kupang itu mengatakan, awalnya ia mendapat informasi dari keluarga dan media masa bahwa Alor dan NTT seluruhnya dilanda badai bencana Siklon Tropis Seroja pada Minggu (4/4).

Badai tersebut tidak hanya menelan korban jiwa namun juga memporak-porandakan ratusan rumah warga dan merusak sejumlah fasilitas umum lainnya.

Madjid Nampira bermain bersama anak-anak korban bencana di Desa Tamakh Kecamatan Pantar Tengah usai memberikan bantuan sembako di desa itu. Madjid memberikan hadiah susu kepada anak-anak sekaligus mengajak bermain untuk pulihkan sikologi mereka pasca bencana.
Madjid Nampira memberikan hadiah susu kepada anak-anak Desa Tamakh Pantar Tengah. Madjid sekaligus mengajak anak-anak bermain untuk pulihkan sikologi mereka pasca bencana.

BNPB Alor merilis total korban 66 orang, 28 ditemukan meninggal, 13 korban hilang dan 25 lainnya luka-luka. Proses pencarian korban oleh tim gabungan Basarnas masih berlangsung. Sementara ada 600 rumah penduduk dan fasilitas umum juga dilaporkan mengalami kerusakan.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/08/korban-bencana-di-alor-ntt-alami-trauma-butuh-konseling/

Mendengar informasi tersebut, Madjid Nampira sementara berada di Lombok. Ia ikut berdukacita karena laporan media masa banyak keluarga di Alor dilaporkan meninggal dunia, luka-luka dan bahkan ada yang hilang belum ditemukan.

Madjid Nampira lalu membangun komunikasi dengan sesama sahabatnya di Lombok, Jakarta, Jawa dan pulau-pulau lain di Indonesia bahkan di luar negeri untuk bisa bekerja sama membantu para korban yang tertimpa musibah bencana di pulau Alor.

Madjid Nampira membantu relawannya angkut paket sembako untuk disalurkan ke korban bencana di Desa Mainang Alor Selatan.
Madjid Nampira membantu relawannya angkut paket sembako untuk disalurkan kepada korban bencana di Desa Mainang, Alor Selatan.

Komunikasi Madjid Nampira mendapat respon baik dari Dirut Bank Mandiri, Darmawan Junaidi dan Dirut Bank BJB, Yuddy Reynaldi. Kedua Dirut Bank tersebut bersedia bekerja sama dengan Madjid Nampira untuk memberikan bantuan ke Alor.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/08/8-jasad-korban-bencana-alor-ntt-ditemukan-11-masih-hilang/

Madjid Nampira lalu memutuskan terbang ke Alor pada Selasa 6 April untuk melihat langsung situasi keluarganya yang tertimpa musibah bencana.

Madjid Nampira kemudian bergegas menggunakan Speedboat ke Pulau Pantar mengatar bantuannya. Bantuan tersebut disalurkan di Desa Bunga Bali, Kaleb, Nule, Tamakh dan Kabir, yang paling terdampak bencana hingga menyebabkan korban jiwa. Ia pun menyalurkan bantuannya di Desa Ler dan Marica yang juga ikut terdampak dari bencana itu.

Tiba di Pantar, Abdul melihat situasi bencana di 7 desa tersebut semuanya rusak dihantam badai Seroja pada Minggu lalu. Abdul turut prihatin melihat langsung korban bencana yang kehilangan harta benda dan keluarga.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/08/tni-berhasil-evakuasi-jenazah-anak-berusia-8-bulan-korban-bencana-longsor-di-alor-selatan/
Madjid Nampira berdialog dengan Yan, korban bencana alam di Desa Tamakh. Yan adalah suami dari alm Herlofina Namangjabar dan anak kedua
Madjid Nampira berdialog dengan Yan, salah satu korban bencana alam di Desa Tamakh, usai memberikan bantuan padanya. Yan adalah suami dari alm Herlofina Namangjabar yang ikut meninggal bersama anak keduanya akibat banjir pada Minggu (4/4).

Ia mengatakan kehadirannya sangat menyentuh keluarga korban yang kehilangan segalanya akibat angina kencang, banjir bandang, rob dan tanah longsor.

“Saya temui keluarga yang kehilangan segalanya. Sangat sedih. Saya sampaikan ke keluarga duka, ini barang semua (bantuan) tidak ada artinya tapi kehadiran kami di sini, bapak/ibu tidak merasa sendiri. Intinya kami ada di sini dan mereka terutama anak-anak sangat merasa terhibur karena ada yang masih trauma,” katanya.

Setelah penyerahan bantuan di Pulau Pantar, Madjid Nampira bersama tim relawannya bergegas mendistribusikan bantuan di wilayah pegunungan Alor yang juga ikut hancur dihantam badai Seroja.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/07/ini-identitas-puluhan-korban-bencana-alor-ntt-yang-meninggal-dan-hilang/

Distribusi bantuan difokuskan di Desa Welai Selatan, Malaipea, Tominuku, Lembur, Waisika, Pido dan Lipang.

Sebab desa-desa tersebut terutama di Desa Lippang adalah wilayah yang paling terdampak bencana Seroja hingga menyebabkan 5 orang ditemukan meninggal dunia dan 12 lainnya dilaporkan hilang, masih dalam pencarian Basarnas.

Terima Kasih Bank Mandiri dan Bank BJB

Majid Nampira memantau kondisi Gereja GMIT Imanuel Abangiwang di Desa Nule Kecamatan Pantar Timur yang tertimbun tanah akibat banjir dan tanah longsor. Madjid kemudian memberikan dukungan pada gereja itu agar jemaat di sana bisa cepat beribadah kembali.
Majid Nampira memantau kondisi Gereja GMIT Imanuel Adiabang di Desa Nule Kecamatan Pantar Timur yang tertimbun tanah akibat banjir dan tanah longsor. Madjid kemudian memberikan dukungannya pada gereja itu agar jemaat di sana bisa cepat beribadah kembali.

Abdul Madjid Nampira menyampaikan pesan terima kasih dari keluarga korban penerima bantuan kepada Dirut Bank Mandiri, Darmawan Junaidi dan Dirut Bank BJB, Yuddy Reynaldi yang sudah bekerja sama mendukung bantuan bencana di Alor.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/06/korban-bencana-di-alor-timur-laut-butuh-bahan-makanan-pakaian-anak-anak-dan-obat-obatan/

Madjid Nampira menyebutkan bahwa keluarga korban sangat berterima kasih kepada Dirut kedua bank tersebut karena sudah berniat membantu para korban bencana di pulau Alor.

“Masyarakat Alor terdampak bencana yang menerima bantuan ini sangat berterima kasih kepada Bank Mandiri dan Bank BJB atas kerja sama kita membantu para korban di Alor. Para Kepala-kepala Desa juga sampaikan terima kasih kepada Bank Mandiri dan Bank BJB yang turut membantu korban bencana Alor,” katanya.

Madjid Nampira mengatakan, dirinya akan terus membangun komunikasi dengan keluarga dan para sahabatnya di luar pulau Alor untuk menggalang dukungan membantu pemulihan pasca bencana.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/06/keluarga-minta-basarnas-dan-sar-alor-temukan-24-korban-hilang-akibat-bencana/

“Komunikasi saya sementara jalan dengan teman-teman dan keluarga di luar, bahkan di luar negeri juga ada yang siap membantu. Kita tunggu perkembangannya seperti apa. Nanti apa saja yang perlu kita bantu ya tentu nanti dibantu. Teman-teman siap ko, bantu Alor,” pungkasnya.

Madjid Nampira mengajak seluruh masyarakat Alor untuk saling bekerja sama membantu dan memberikan penguatan pada para korban bencana. Ia yakin bila semua rakyat Alor bersehati membantu dan mendoakan para korban bencana maka Alor dan NTT akan kembali bangkit dari musibah bencana ini. (*dm).