Update Pencarian dan Evakuasi Korban Kapal Cantika Tanggal 25 Oktober: Total Korban Capai 327 Orang, 3 Jenazah Baru Ditemukan

Korban Kapal Cantika Express 77 yang berhasil dievakuasi Basarnas, SAR dan TNI-Polri di perairan Nekliu Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang, Selasa (25/10). (Foto: doc tribuanapos.net).
Korban Kapal Cantika Express 77 yang berhasil dievakuasi Basarnas, SAR dan TNI-Polri di perairan Nekliu Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang, Selasa (25/10). (Foto: doc tribuanapos.net).
Kalabahi –
Pemerintah Kabupaten Alor mengumumkan data sementara korban kecelakaan kebakaran kapal Cantika Express 77 tujuan Kupang-Kalabahi yang tenggelam di laut Timor pada hari Senin 24 Oktober 2022.
Sekda Alor Soni O. Alelang mengatakan, data yang diterima Pemkab Alor dari sumber BPBD Provinsi NTT menyebutkan bahwa total korban yang sudah teridentifikasi per hari ini Selasa (25/10) mencapai 327 orang.
“Korban yang sementara teridentifikasi oleh Tim BPBD Provinsi NTT hari ini itu ada 327 orang. Data itu 14 orang meninggal dunia, yang lainnya masih dirawat di Rumah Sakit. Sementara ada 3 orang korban (meninggal dunia) yang ditemukan tadi tetapi tim masih identifikasi identitasnya. Kami sementara menunggu hasil identifikasi,” kata Soni, Selasa (25/10) di Kalabahi.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2022/10/22/mundur-dari-wakil-ketua-dpw-nasdem-ntt-david-laleb-resmi-masuk-gerindra/
Ia menerangkan, data yang dirilis BPBD Provinsi NTT tersebut memang berbeda dari data jumlah korban yang terdata di data manifest penumpang kapal Cantika Express 77.
“Sementara data di manifest penumpang itu total ada 167 orang ditambah 10 ABK. Tetapi yang sudah teridentifikasi oleh BPBD Provinsi itu ada sebanyak 327 orang,” ujarnya.
Sekda menyebutkan bahwa, kelebihan data penumpang tersebut kemungkinan ada yang tidak membeli tiket di loket penumpang sehingga banyak penumpang yang namanya tidak terdata di data manifest.
“Kemungkinan ada yang membeli tiket di atas kapal sehingga tidak terdata di data manifest makanya terjadi penambahan penumpang yang mencapai 300-an orang lebih. Tapi data ini masih terus diidentifikasi oleh tim di Kupang,” katanya.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2022/10/21/fraksi-fraksi-di-dprd-alor-kecam-ketua-dprd-lapor-bupati-ke-kpk/
Soni menambahkan bahwa ada kemungkinan masih ada penambahan data korban dalam proses pencarian pada esok hari.
Ia juga memastikan akan akan mengupdate data terbaru dari BPBD Provinsi NTT dalam pencarian korban besok hari sehingga keluarga korban di Alor bisa mengikuti perkembangan informasi dari Kupang.
Sekda juga mengatakan, Pemkab Alor sudah bekerja sama dengan Polres Alor untuk membuka Posko aduan masyarakat. Posko tersebut terpusat di Polres Alor.
“Tadi Pak Bupati memimpin rapat koordinasi penanganan korban, dan kita sepakat bentuk Posko terpadu yang nanti poskonya di Polres. Posko ini penting supaya keluarga korban bisa mengadu atau jika membutuhkan informasi-informasi maka mereka bisa terlayani di sana. Kita imbau masyarakat silahkan mengadu ke Posko,” ujarnya.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2022/10/20/ketua-dprd-alor-lapor-bupati-ke-kpk-terkait-dugaan-korupsi-2-proyek-multiyears/
Selain itu, hasil rapat yang dipimpin Bupati Alor Amon Djobo juga disepakati bahwa Pemkab Alor akan berkoordinasi dengan Manajemen Cantika Express 77 untuk memfasilitasi kepulangan jenazah dan korban dari Kupang ke Alor. Pemkab juga akan menfasilitasi penjemputan jenazah dan korban saat tiba di pelabuhan Kalabahi untuk diantar ke rumah masing-masing.
“Pak Bupati Alor juga tadi sudah mengutus Asisten III Melki Beli dan Sek BPBD Alor ke Kupang untuk koordinasi dengan Pemprov dan semua pihak termasuk Manajemen Cantika terkait kepulangan jenazah dan korban ke Alor. Tadi 7 jenazah sudah berangkat ke Alor menggunakan kapal Fery ASDP. Besok kita jemput di pelabuhan dan antar ke keluarga masing-masing,” kata Soni.
“Ini musibah yang datang tidak terduga. Karena itu Bapak Bupati Alor juga menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya korban dalam insiden terbakarnya kapal Cantika Express di laut Timor. Semoga keluarga semua dikuatkan dan para korban juga diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa,” lanjut Sekda Soni.
Sementara, Wakapolres Alor Kompol Pieter Yohanis mengatakan, berdasarkan hasil sementara data yang dihimpun di Posko pengaduan Polres Alor, jumlah korban yang teridenfikasi sebanyak 300 orang lebih.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2022/10/18/demo-ke-dprd-alor-gmni-pertanyakan-batalnya-dana-umkm-bantuan-pusat-senilai-rp-9-miliar/
Data itu diperoleh dari aduan keluarga korban yang mengetahui keluarganya berada di kapal Cantika 77 dalam pelayaran dari pelabuhan Bolok Kupang ke Kalabahi Alor yang terbakar di laut Timor pada Senin (24/10) sekitar pukul 14.00.
“Data sementara yang masuk ke Posko itu ada 300 an orang lebih. Itu data dari pengaduan masyarakat dan keluarga korban yang keluarga dan kerabatnya ikut di atas kapal dari Kupang ke Alor. Data ini masih terus kita verifikasi di Kupang,” ujarnya.
Kompol Yohanis menyebutkan bahwa Kepolisian Alor telah bekerja sama dengan Pemkab Alor untuk membuka Posko pengaduan di Polres Alor. Masyarakat Alor yang keluarganya masih belum ditemukan, harap datang mengadu ke Posko di Polres Alor setiap hari kerja.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2022/10/18/belum-ada-jalan-aspal-jadi-kendala-pln-bangun-listrik-di-pureman/
“Kita imbau masyarakat yang keluarganya yang misalnya hilang atau belum ditemukan, bisa datang ke Posko di Polres Alor kita tindaklanjuti laporkan ke Kupang untuk mencaritahu karena saat ini masih ada korban yang belum ditemukan dan ada juga belum teridentifikasi,” terangnya.
Update Pencarian dan Evakuasi Korban
Data yang dihimpun media ini dari sumber Kepolisian Polda NTT, jumlah pencarian dan evakuasi korban kapal Cantika Express 77 hari ini Selasa 25 Oktober mencapai 210 orang.
Evakuasi korban dilakukan dari Posko Pelabuhan Feri Naikliu Kecamatan Amfoang Utara menuju Kupang dengan total secara keseluruhan sebanyak 210 orang.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2022/10/15/isu-stunting-jadi-konsen-kegiatan-golkar-alor-jelang-hut-ke-58/
Adapun rangkaian evakuasi sebagai berikut:
Pertama: pada pukul 03.00 Wita telah dilakukan evakuasi korban dengan menggunakan Kapal Cantika Lestari 9E dengan rincian sebagai berikut:
a. Korban hidup: 115 orang.
b. Korban Meninggal dunia: 7 orang.
Jumlah : 122 orang.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2022/10/17/unjuk-rasa-sentil-kasusnya-ketua-dprd-alor-ada-penumpang-gelap-di-demo-gmni/
Kedua: pada pukul 07.00 Wita dilakukan penjemputan oleh pihak keluarga korban:
a  Keluarga an Imanuel Yakobala dengan korban hidup berjumlah: 2 orang.
b. Keluarga an Sergio Welmau dengan korban hidup berjumlah: 3 orang.
c. Keluarga an Yongki dengan korban hidup berjumlah: 12 orang.
d. Keluarga an Gotlif Tangana dengan korban hidup berjumlah: 5 orang.
e. Keluarga an Opa Wili dengan korban hidup berjumlah: 12 orang.
f. Keluarga an Juwita dengan korban hidup berjumlah: 1 orang.
g. Keluarga an Pdt. Ary Meza dan Pdt. Ana Salukfeto dengan korban hidup berjumlah: 9 orang.
Jumlah: 44 orang.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2022/10/17/gmni-alor-desak-pln-perbaiki-layanan-dan-bangun-jaringan-listrik-di-margeta-dan-pureman/
Ketiga: pada pukul 15.00 Wita evakuasi dilakukan dengan menggunakan Mobil Dinas Polres Kupang dan Mobil dari Kecamatan Amfoang Utara, sebagai berikut:
  1. Satu unit Mobil Pick Up: 16 orang
  2. Satu unit Mobil Strada: 8 orang
  3. Satu unit Mobil Strada: 10 orang
  4. Satu unit Mobil Ambulance Polres Kupang: 9 orang
  5. Satu unit Mobil Patwal Sat Lantas Polres Kupang: 1 orang
Jumlah : 44 orang.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2022/09/26/polisi-tahan-seorang-koster-gereja-gmit-di-alor-yang-diduga-cabuli-anak/
Sementara itu jumlah korban yang dievakuasi menggunakan kapal Cantika Lestari 9E berjumlah: 122 orang. Korban yang dijemput pihak keluarga korban berjumlah: 44 orang.
Evakuasi korban dengan menggunakan Mobil Dinas Polres Kupang dan Kecamatan Amfoang Utara berjumlah: 44 orang.
Total secara keseluruhan korban di Posko Pelabuhan Naikliu yang telah dievakuasi berjumlah: 210 orang.
Sementara itu, 7 jenazah sudah diantar pihak keluarga dari Kupang menuju Alor menggunakan kapal Fery ASDP. Dari 7 korban tersebut, satu korbannya adalah anak-anak.
Selain itu satu jenazah korban lagi sudah diantar pihak keluarga ke Tulung Agung Jawa Timur menggunakan pesawat dari bandara udara Penfui, Kupang. (*dm).