Kalabahi – Kepolisian Resort Alor Polda NTT mengungkap fakta mengejutkan soal motif dibalik pelaku yang memukul aktivis senior Lomboan Djahamou saat memimpin masa forum persatuan tani dan nelayan (PERSETAN) berunjuk rasa menuntut kasus Ketua DPRD Alor diproses hukum.
Polisi menyebut, pelaku pemukulan terhadap aktivis Alor Lomboan Djahamou itu bukan merupakan orang suruhan ketua DPRD Alor Enny Anggrek. Hal itu terungkap saat pelaku diinterogasi Polisi di Markas Polres Alor.
“Tidak ada yang suruh. Dia ini karena emosi saja,” kata Kapolres Alor AKBP Supriyadi Rahman melalui Kasat Samapta AKP Onam Ndoloe, Selasa (5/9) siang di Mapolres Alor.
Onam mengatakan, dari hasil interogasi Polisi, terungkap bahwa pelaku adalah simpatisan Ketua DPRD Alor Enny Anggrek yang bernama lengkap Isak Penpada (56th), warga kampung Ruilak, RT 12/RW 04 Kelurahan Welai Barat, Kecamatan Teluk Mutiara.
AKP Onam mengungkap bahwa motif pelaku yang memukul dan mencekik Koordinator Umum PERSETAN Lomboan Djahamou di tengah jalannya aksi itu bukan disuruh Ketua DPRD Alor Enny Anggrek melainkan murni karena emosi.
“Motifnya hanya emosional saja. Jadi pelaku ini dia tidak tahan emosi karena orang ini dia merupakan simpatisan dari ibu Enny Anggrek. Mendengar ibu Enny namanya disebut-sebut, dia emosi langsung bikin kekerasan terhadap Lomboan. Jadi tidak ada motif lain. Itu murni dia simpatisan karena dengar ibu Enny diomong-omong dalam orasi begitu jadi menurut dia itu tidak pantas jadi dia spontan membuat kekerasan pada Lomboan,” kata Onam.
Sebelumnya diberitakan, aktivis senior Alor Lomboan Djahamou dipukul seorang pria yang mengaku simpatisan Ketua DPRD Alor Enny Anggrek.
Aksi pemukulan itu terjadi saat unjuk rasa forum persatuan tani dan nelayan (PERSETAN) yang menuntut kasus Ketua DPRD Alor diproses hukum, Selasa siang.
Masa aksi PERSETAN sebelumnya menggelar unjuk rasa di kantor Bupati, DPRD dan Kejaksaan Negeri Alor.
Mereka menuntut pemerintah segera hentikan gaji Ketua DPRD Alor Enny Anggrek karena diduga ia tidak pernah hadir dalam sidang paripurna selama lebih dari 5 kali.
Masa aksi juga melanjutkan orasinya di kantor Kejaksaan menuntut Kejaksaan segera memproses hukum Ketua DPRD Alor karena diduga menuduh kejaksaan dan kepolisian melakukan praktek mafia hukum.
Masa aksi kemudian bergegas menuju Mapolres Alor. Tiba di Lapangan Mini Kalabahi, mobil yang ditumpangi masa PERSETAN dicegat seorang pria yang mengaku simpatisan Ketua DPRD Alor.
Pria itu berdiri di tengah jalan mencegat mobil yang ditumpangi aktivis Alor Lomboan Djahamou cs. Lomboan selaku penanggung jawab aksi nampak keluar menyapa pria itu.
“Lu siapa?” tanya Lomboan sambil geram menatap wajah pria itu.