Kalabahi – Aktivis Alor Lomboan Djahamou dipukul seorang pria yang mengaku simpatisan Ketua DPRD Alor Enny Anggrek. Kepolisian menyebut kondisi korban aktivis Alor Lomboan Djahamou dalam kondisi sehat.
“Lomboan baik-baik saja, sehat,” kata Kapolres Alor AKBP Supriyadi Rahman melalui Kasat Samapta AKP Onam Ndoloe, Selasa (5/9) di Mapolres Alor, Kalabahi Kota.
Aksi pemukulan itu terjadi saat unjuk rasa forum persatuan tani dan nelayan (PERSETAN) yang menuntut kasus Ketua DPRD Alor diproses hukum, Selasa siang di Lapangan Mini Kalabahi.
Mereka menuntut pemerintah segera hentikan gaji Enny Anggrek karena diduga tidak pernah hadir dalam sidang paripurna selama lebih dari 5 kali.
Masa aksi juga melanjutkan orasinya di kantor Kejaksaan menuntut Kejaksaan segera memproses hukum Ketua DPRD Enny Anggrek karena diduga menuduh kejaksaan dan kepolisian melakukan praktek mafia hukum.
Masa aksi kemudian bergegas menuju Mapolres Alor. Tiba di Lapangan Mini, mobil yang ditumpangi masa PERSETAN dicegat seorang pria yang mengaku simpatisan Ketua DPRD Alor.
Pria itu berdiri di tengah jalan mencegat mobil yang ditumpangi Lomboan Djahamou cs. Lomboan selaku penanggung jawab aksi nampak keluar menyapa pria itu.
“Lu siapa?” tanya Lomboan sambil menatap wajah pria itu.
Pria berbadan kekar dan berpostur tinggi itu menjawab: “Saya simpatisan Ibu Enny. Lu (orasi) omong Enny begitu untuk apa?”
“Loh kita ini kan melakukan aksi resmi. Lu tidak punya hak cegat saya,” jawab Lomboan.
AKP Onam menyebut bahwa pelaku adalah simpatisan Ketua DPRD Alor Enny Anggrek yang bernama lengkap Isak Penpada, warga Ruilak RT 12/RW 04 Kelurahan Welai Barat, Kecamatan Teluk Mutiara.
Onam mengatakan, pelaku mengambil tindakan kekerasan terhadap aktivis Lomboan itu karena hanya kesalahpahaman saja.
“Tadi ada sedikit kesalahpahaman dalam penyampaian aspirasi dari Lomboan Djahamou dan rekan-rekannya. Ada oknum simpatisan ibu Enny Anggrek yang merasa tersinggung jadi melakukan tindakan kekerasan seperti itu,” katanya.
AKP Onam menerangkan, tindakan pelaku disebutnya wajar karena pelaku juga memiliki tingkat pendidikan yang rendah.
“Ya, kita berpikir yang wajar-wajarlah, apalagi pelaku dengan tingkat pendidikan yang belum memadai sehingga dengan kondisi seperti itu timbul emosi to,” ujarnya.
AKP Onam mengatakan, pelaku sudah diamankan aparat kepolisian di Mapolres Alor agar tidak terjadi konflik yang lebih luas. Onam juga memberikan apresiasi kepada pengunjukrasa karena tidak terpancing dengan aksi pria itu.
“Kita bersyukur bahwa persoalan ini yang terjadi di lokasi unjuk rasa ini tidak meluas karena ada pengertian baik dari semua yang melaksanakan unjuk rasa tadi. Mereka tidak terpancing,” katanya. (*dm).