Kalabahi, Tribuanapos.net – Pemerintah tetap menginjinkan PT. Ombay Sukses Persada melanjutkan pembangunan SPBBU di Desa Waisika Kecamatan Alor Timur Laut (ATL) Kabupaten Alor Provinsi NTT.
Pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBBU) ATL yang sempat terhenti pekan lalu karena protes petani dan mahasiswa, kini kembali dilanjutkan PT. Ombay Sukses Persada Kalabahi.
Kali ini pembangunan tersebut menuai fakta baru. Pada galian yang diduga lubang tanki BBM SPPBU ATL, terdapat genangan air pada kedalaman sekitar 3-4 meter.
“Ya, orang (PT. Ombay) tiga hari lalu ada kerja lanjut pekerjaan pembangunan SPBBU ATL. Mereka gali dan ternyata ketemu genangan air,” ujar seorang tokoh gereja GMIT di ATL yang tidak ingin dipublis namanya, Sabtu (29/6/2019).
Menurutnya, galian tersebut baru dilakukan menggunakan alat berat (eksa) sekitar 3-4 meter sudah terdapat genangan air. “Mereka gali kira-kira 3-4 meter begitu langsung ketemu air. Ketinggian air di lubang sekitar 1 meter. Memang lokasinya itu ada mata air,” katanya.
APLH Kesal Sikap Bupati Alor
Koordinator Umum Aliansi Peduli Lingkungan Hidup Dedoris Letmau, mengaku kesal atas sikap Bupati Alor yang tetap mengijinkan PT. Ombay Sukses Persada melanjutkan pembangunan SPBBU ATL.
Dedoris mengatakan, Bupati Alor Drs. Amon Djobo tidak mendengar aspirasi petani dan mahasiswa untuk pindah lokasi SPBBU ATL. Sebab, lokasi tersebut berdekatan dengan sumber mata air yang mengairi 76 hektar sawah yang dikelola 345 petani desa.
“Inilah yang kami perjuangkan agar jangan terjadi tapi Pemerinta Kabupaten Alor masih keras kepala pakai pikiran mereka sendiri, main kekuasaan sendiri dan ambil kebijakan secara sepihak,” ungkapnya, kesal.
Lokasi terkini pembangunan SPBBU ATL
Dedoris mendesak agar Bupati Alor Drs. Amon Djobo perlu mempertimbangkan kembali lokasi pembangunan SPBBU ATL tersebut. “Kita akan demo terus, mendesak Bupati Alor agar menghentikan pembangunan SPBBU ATL,” tegasnya.
Sebelumnya, polemik pembangunan SPBBU di Desa Waisika Alor Timur Laut (ATL), makin ruwet. Bupati Alor Drs. Amon Djobo, tidak peduli dengan aspirasi petaninya untuk pindah lokasi SPBBU karena berdekatan dengan sumber mata air.
Orang nomor satu di pulau Kenari itu menegaskan, pembangunan SPBBU ATL tetap berlanjut. Bagi pihak yang tidak puas, silahkan tempuh jalur hukum.
“Dampak (positif) dari pembangunan SPBBU ini untuk masyarakat Alor Timur Laut dan sekitarnya. Maka, kalau ada pihak yang tidak puas, lapor pada aparat hukum. Titik,” tegas Bupati Amon Djobo saat dihubungi wartawan, Rabu (29/5) di Kalabahi.
Diketahui, petani dan mahasiswa baru-baru ini 3 kali berunjuk rasa menolak lokasi pembangunan SPBBU di Fatau, Desa Waisika, ATL karena PT. Ombay Sukses Persada belum mengantongi Izin AMDAL dari pemerintah.
Selain itu mereka kawatir jika pembangunan terus dilanjutkan maka dampak limbahnya akan mematikan sumber mata air yang berada di lokasi SPBBT ATL.
Reporter: Demas Mautuka