Kapolda NTT: Terumbu Karang Alor Indah Sekali

Kapolda NTT Irjen Pol. H. Hamidin didampingi istrinya ketika menyelam di perairan Ternate, Kabupaten Alor, Minggu (29/9). (Foto: Dani Manu).
Kapolda NTT Irjen Pol. H. Hamidin didampingi istrinya ketika menyelam di perairan Ternate, Kabupaten Alor, Minggu (29/9). (Foto: Dani Manu).

Kalabahi, Tribuanapos.net – Keindahan wisata alam bahari Pulau Alor ternyata menarik perhatian Kapolda NTT Irjen Pol. H. Hamidin.

Eks Kapolda Sulsel yang baru 10 hari menjabat Kapolda NTT itu memutuskan kunjungan kerja perdana ke Alor hanya untuk melihat keindahan terumbu karang.

Setelah menyelam pada beberapa titik di perairan Selat Pantar, Kapolda menemukan keindahan terumbu karang yang menakjubkan. Menurutnya, keindahan alam laut itu sulit ditemukan di daerah lain.

“Saya bilang ke Kapolres, bilang ke Bupati, saya ingin buktikan keindahan Alor yang sering dengar oleh orang dan teman-teman saya dari luar. Tenyata betul, saya datang melakukan empat kali penyelaman di Ternate bagian barat, saya melihat karang-karang hidup itu bagus sekali,” kata Kapolda di acara tatap muka dengan Bupati Alor, Senin (30/9) di Aula Nusantara Kantor Bupati, Jl. Soetomo No.23 Kalabahi.

Eks Kapolres Metro Jakarta Pusat itu tidak terbayang sebelumnya akan menyelam dan melihat terumbu karang yang namanya Nemo Karpet. Nemo Karpet disebutnya merupakan sesuatu yang cantik dan sulit ia dapatkan selama diving di perairan laut Indonesia.

“Misalnya ada karang yang namanya karpet. Nemo karpet itu sesuatu yang luar biasa. Saya foto-foto dan kirim ke teman saya di Jerman. Kemudian dia dikirim lagi Vidio dari Anti Teror Indonesia, terus dia beri tanggapan sama saya; bagus sekali – bagus sekali. Saya bilang silahkan datang ke Alor. Kita tunggu di Kupang. Saya akan antar kalau anda mau datang ke Alor. Itu ada beberapa teman saya dari beberapa negara,” tutur Kapolda diberi aplaus para undangan.

“Tapi jangan-jangan ada yang belum pernah lihat (terumbu karang) di bawah (laut Alor)? Kalau belum pernah ya harus diakui saya orang Alor karena saya sudah tahu,” ungkap Kapolda disambut tawa Bupati dan jajaran pejabat Pemda yang hadir.

Dugong, Pemberian Tuhan untuk Orang Alor

Selain terumbu karang, Kapolda NTT juga merasa terkesan ketika mengunjungi Ikan Dugong (Duyung) di perairan Mali. Dugong yang kini menjadi wisata dunia itu, Kapolda menyebutnya sebagai pemberian Tuhan kepada orang Alor.

“Yang paling mengesankan lagi kemarin saya ketemu Mawar (nama Ikan Dugong Alor). Jadi begitu Mawarnya sudah datang; sini mendekat, mendekat Mawar, jangan dekat-dekat ini komandan nanti takut. Jadi dia datang, dia peluk sayapnya (perahu). Saya begitu terharu. Ternyata Allah Tuhan Yang Maha Esa memberikan kepada orang Alor ini ada pertunjukan (Dugong) seperti itu,” kata dia.

Irjen Pol. H. Hamidin berkomitmen akan konsen mempromosikan pariwisata Alor hingga menarik kedatangan rekan-rekannya dari dalam maupun luar negeri. Ia pun berjanji akan kembali ke Alor untuk menyelam di semua titik-titik terindah di kepulauan Alor.

“Dan ini akan saya jual videonya ke teman-teman. Kalau mau lihat ini, ayo ke sini (Alor). Harapan saya kita semua, Kapolres jual itu keluar. Baru lima tempat yang saya datangin. Insya Allah ke depan saya akan kembali mendatangi itu tempat semua,” tutur Kapolda di sela ceramahnya tentang ancaman terorisme di Indonesia.

Laut Alor Kaya

Kapolda menambahkan, posisi laut Alor memiliki potensi yang sangat kaya. Ia pun meminta Bupati Alor dan jajarannya agar ikut gencar mempromosikan kekayaan pariwisata Alor.

“Ada satu hal yang kita tidak boleh lupa. Suatu saat daya tarik Alor ini akan semakin besar. Apalagi banyak kita jual (potensi Alor) di sosial media. Video saya dengan Mawar itu sekarang kita jual di telegram saja ada ribuan yang mengomentari saya. Kemarin ada 2000 lebih. Pagi tadi ada 1000 lebih. Follower saya sudah 3000 lebih, mungkin mau jadi 5000 lebih,” jelasnya.

“Walaupun jelek-jelek begini pejabat publik juga. Kalau pejabat publik terus menjual maka yang merespon banyak. Apalagi bapak/ibu yang di sini termasuk pak Bupati kalau menjual akan lebih banyak lagi,” Kapolda mengajak.

“Persoalannya, setelah banyak orang datang ke sini, bagaimana kita kontrolnya? Sebab tanpa kontrol maka kita akan menjadi penonton pertandingan di rumah sendiri. Orang main pimpong kita nonton tapi kita bukan pemain pimpong,” kritik Kapolda yang memprediksi masa depan pariwisata Alor suram.

Bangun Pariwisata

Kapolda beri saran kepada Bupati, Wakil Bupati dan jajaran pejabat Pemkab Alor agar konsen membangun pariwisata Alor. Sebab, ke depan bila aset pariwisata tersebut tidak dikelola secara baik maka suatu saat akan dikuasai orang asing.

“Kalau di Bali, Gubernur moratorium beberapa perusahaan traveling dari Cina. Kenapa? Karena kalau (orang) mau jalan-jalan ke Bali mereka beli satu paket ke Cina. Pesawat beli di Cina, Hotel bayar di Cina, Travel selama di Bali sudah bayar di Cina. Kemudian toko-toko souvenir sudah bayar di Cina. Akibatnya uang ini hanya masuk ke Cina dan berputar di Cina. Sementara masyarakat kita (orang lokal Bali) tidak mendapat keuntungan apa-apa dari situ. Nah, ini jangan sampai terjadi pada kita,” sebut dia.

“Di NTT itu selain Labuan Bajo sudah mulai, dan ke depan ini Alor, saya melihatnya,” beber Kapolda, sontak terlihat wajah Bupati Amon Djobo dan Wakil Bupati Imran Duru, murung. Aplaus pun tak ada. Ruangan Nusantara hening. Para pejabat terlihat saling bertatap sembari melontarkan senyum simpul.

Diketahui, Kapolda hadir di Alor memberi ceramah bahaya radikalisme, terorisme dan tindakan kriminal lainnya yang kini sedang mengancam tatanan kebangsaan kita.

Kapolda menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap menjaga situasi keamanan dan kerukunan di NTT sambil hindari paham-paham radikalisme.

Usai ceramah Kapolda lalu santap siang bersama Bupati Alor Drs. Amon Djobo di ruangan kerja Bupati.

Reporter: Demas Mautuka