Nenek 90 Tahun di Alor Tinggal di Rumah Hampir Roboh

Rumah Nenek Lodia Fanmabi di Likutau, Desa Welai Selatan
Rumah Nenek Lodia Fanmabi di Likutau, Desa Welai Selatan

Kalabahi, Tribuanapos.net – Nenek berusia 90 tahun tinggal di rumah hampir roboh di Kabupaten Alor Propinsi Nusa Tenggara Timur.

Nenek tersebut diketahui bernama lengkap Lodia Fanmabi. Dia tinggal sendirian di rumahnya yang beralamat di RT. 001 RW. 001 Desa Welai Selatan Kecamatan Alor Tenga Utara.

Hal itu diketahui melalui postingan akun facebook Mias Teller Mias, Sabtu 12 Oktober 2019 pukul 22.40.

“sya memohon kepada pemrinta tolong telusuri ruma nenek ini, apa benar ruma ini layak di huni oleh nenek janda yg berusia 90 an thn,” tulis Mias disertai dua foto rumah nenek yang tak layak huni tersebut.

Respon Netizen

Postingan itu mendapat puluhan komentar dan ratusan like dan banyak kali dibagikan. Komentar pun beragama dari netizen.

“Malam, itu di desa mana eâ€Ĥdan maaf bisa tau nama nenek ini atau almat lengkap RT/RW koâ€Ĥ.,” tulis akun Dar Alor Anwar.

“Dar Alor Anwar maaf sedikit mengagu ini nama dan alamat nenek itu ,LODIA FANMABI ,RT, 001 RW 001 desa welai selatan kecamatan Alor Tenga utara,” jawab Mias Teller.

“Siap kkâ€Ĥ.sy info ke pendamping sy (Pendamping PKH) besok cek kesanaâ€Ĥ.semoga tdk hanya pemerintah tapi kita semua bisa tergerak hati utk membantu,” kata Dar Alor Anwar.

“Terimaksh banyak kk Mias Teller MiasMiasMiasâ€Ĥmaaf Pendamping hari ini belum naik karena ada kegiatan gereja..besok baru ke atas,” lanjut Dar Anwar. Dar Anwar adalah Koordinator Program Keluarga Harapan Kabupaten Alor.

Selanjutnya ada pula komentar dari akun Tina Nuba Botungraba: “Aduh kshn e e Naayeee.”

“Seperti ini yg layak dapat bantuan pemerintahâ€Ĥ.” tulis akun Artasastakolly Kolly.

Akun Zack Daniel Padamaley menulis: “Smoga cepat mendpt perhatian dan penangann dr berbagai pihak.”

Nampak dalam foto, rumah tersebut terlihat dalam posisi miring ke belakang. Hampir roboh. Bagian kiri badan rumah terpasang beberapa tongkat penahan. Di depan rumah tergantung jemuran pakaian; baju dan celana.

Postingan tersebut menjadi bahan diskusi sejumlah aktivis Nusa Kenari. Mereka menyebut, ini akibat korupsi, kolusi dan nepotisme yang mengakar di Alor sehingga membuat masyarakat sulit tersentuh pembangunan.

Ada pula yang berpendapat, ini wajah pembangunan Alor dari pemerintahan Bupati/Wakil Bupati Alor Drs. Amon Djobo – Imran Duru, S.Pd, maupun para pemimpin gereja saat ini. (*dm).