DPRD NTT Minta Dinkes Propinsi Tangani KLB DBD Alor

Anggota DPRD NTT Rocky Winaryo
Anggota DPRD NTT Rocky Winaryo

Kupang –

Pemerintah Kabupaten Alor resmi mengumumkan kasus DBD berstatus kejadian luar biasa atau KLB. Anggota DPRD NTT Rocky Winaryo mengatakan, sudah meminta Kadinkes NTT drg. Domi Mere, menurunkan tim menangani kasus KLB DBD di Alor.

Permintaan Rocky direspon positif Dr. drg. Domi dengan mengirimkan lima orang Tim Penanganan KLB DBD ke Alor. Tim tersebut terdiri dari dokter spesialis anak dan patologi klinik.

“(Saya minta) Pak Kadis Kesehatan NTT, Alor sekarang terjangkit Demam Berdarah. Saya harapkan segera mencari solusi dan penanganan maksimal,” kata Rocky, Rabu (5/2/2020) saat menghubungi wartawan di Kalabahi.

Wakil Alor, Flotim, Lembata itu menyatakan, hasil koordinasi, Kadinkes NTT, memastikan timnya akan ke Alor pada Kamis (6/2/2020) pagi.

“Besok Kamis (6/2) pagi Tim Dinkes NTT dan dokter spesialis anak dan patologi klinik ke Alor,” ujar Politisi Perindo itu sembari meniru jawaban Kadis drg. Domi Mere.

Kedatangan Tim Penanganan DBD Propinsi NTT dibenarkan Kadinkes Alor dr. Maya Blegur. Menurutnya, Tim Propinsi NTT sudah tiba di Alor, Kamis (6/2) pagi.

“Tim Dinas Kesehatan Propinsi sudah tiba di Alor. Mereka 5 orang. Tiga dokter dan tenaga medis,” ungkapnya saat ditemui wartawan di kantornya, Jl. Prof. DR. WZ. Johanes, Kalabahi, Kamis (6/2).

Perlu ada Skema Penanganan DBD

dr. Maya menerangkan, menurut rencana, lima orang tim spesialis Dinas Kesehatan Propinsi NTT, akan menggelar rapat koordinasi membahas skema penanganan kasus KLB DBD. Mereka juga akan melakukan tindakan medis, penanganan kasus DBD.

Kasus Demam Berdarah Dengeu (DBD) mewabah di Kabupaten Alor sejak pekan lalu. Data yang dihimpun Dinas Kesehatan Alor, pasien terjangkit DBD totalnya berjumlah 113 orang di seluruh Kabupaten Alor. 2 di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

“Tersangka DBD 13 orang. Kemudian positif DBD itu 98 kasus. Kematian 2 kasus. Jadi total ada 113 kasus. Ini data Kabupaten ya,” pungkas dr. Maya Blegur.

Pantauan wartawan di RSUD Kalabahi, 103 pasien DBD mayoritas anak usia PAUD, TK dan sekolah dasar. Sal anak penuh di rumah sakit itu sehingga terpaksa manajemen RSUD menggunakan los ruang VIP untuk perawatan pasien DBD.

Untuk diketahui, dirilis Gatra.com, Dinas Kesehatan Propinsi NTT saat ini menurunkan timnya di empat kabupaten yang diserang DBD dan telah ditetapkan menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB). Keempat kabupaten yang dimaksud adalah Sikka, Lembata, Flores Timur dan Alor. (*dm).