Kalabahi–
Kasus Demam Berdarah Dengeu (DBD) mulai mewabah di Kabupaten Alor Propinsi NTT. Hingga Rabu 5 Februari 2020 kemarin tercatat, 2 pasien meninggal, 103 lainnya positif terjangkit DBD dan dirawat di RSUD Kalabahi.
“Untuk kasus DBD data kemarin (5/2) itu ada 103 pasien yang masuk di RSUD. Dua orang sudah meninggal. Hari ada penambahan yang masuk lagi. Mungkin sekitar belasan orang. Kami masih lakukan pendataan,” kata Kepala Unit Informasi Pengaduan dan Humas RSUD, Nova Nely Namo, A.Md. Kep.,SH, Kamis (6/2/2020) pagi di RSUD Kalabahi.
Nova menjelaskan dari 103 data yang ada mayoritas warga yang terjangkit rata-rata pada anak-anak usia sekolah dasar. Pasien dewasa hanya berjumlah 1 orang. 2 pasien yang meninggal dunia, dalam status positif terjangkit DBD.
Ia menerangkan, seluruh pasien saat ini sedang ditangani tim Medis RSUD Kalabahi. Kendalanya, kapasitas ruangan sal anak tidak lagi cukup menampung pasien DBD sehingga manajemen RSUD terpaksa menggunakan ruang VVIP/VIP, merawat pasien.
“Kami sudah putuskan untuk sementara ruangan VVIP/VIP dan kelas 1 kami gunakan ful untuk merawat pasien DBD. Karena kapasitas ruangan perawatan anak yang terbatas,” ujarnya.
Menurut Nova, selain keterbatasan ruangan, Dokter spesialis anak yang menangani pasien DBD juga jumlahnya hanya satu orang, dibantu dokter umum.
“Untuk perawatan tidak ada masalah. (Ada) 1 dokter spesialis anak,” sambung dia.
Nova berujar, dari 103 pasien yang masuk RSUD mayoritas berasal dari pasien rujukan Puskesmas-Puskesmas di Kabupaten Alor.
“Pasien semuanya dari rujukan. Ada juga yang langsung (di RSUD). Datanya cukup meningkat setiap hari,” pungkas Nova.
Data RSUD, kasus DBD tahun 2020 tercatat meningkat cukup signifikan di RSUD Kalabahi bila dibanding tahun 2019. (*dm).