Rocky Winaryo: Gaji Guru Kontrak Propinsi Resmi Naik Setara UMP NTT

Anggota Komisi V DPRD NTT Rocky Winaryo (tengah) berdialog dengan siswa, orangtua siswa, guru dan kepala SLBN Alor, Jumat (14/2) di gedung SLBN, Mebung. 
Anggota Komisi V DPRD NTT Rocky Winaryo (tengah) berdialog dengan siswa, orangtua siswa, guru dan kepala SLBN Alor, Jumat (14/2) di gedung SLBN, Mebung. 

Kalabahi –

Anggota DPRD NTT Rocky Winaryo menyebut, tahun 2020, Pemprov NTT berhasil menaikan gaji guru kontrak Propinsi setara UMP, Rp 1.950.000/bulan. Kenaikan insentif ribuan pahlawan tanpa tanda jasa tersebut merupakan hasil desakan politik Rocky Winaryo, Jan Pither Windy dan rekan-rekannya di Komisi V.

“Gaji guru kontrak itu (resmi) dinaikkan sesuai UMP, Rp 1.950.000 per bulan. Ini juga hadiah Valentine Day buat semua guru-guru kontrak Propinsi di Alor, khususnya di SLBN Alor ini,” kata Rocky, saat silahturahmi politik di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Mebung, Alor, Jumat (14/2/2020) pagi tadi.

Rocky menyampaikan, usulan kenaikan gaji guru kontrak Propinsi dibahas dalam Rapat Komisi V dengan Dinas Pendidikan Propinsi NTT waktu lalu. Pembahasan sengit terjadi di ruang Komisi karena ada tarik ulur kepentingan antara dinaikan insentif atau tidak.

Guru Harus Lebih Sejahtera

Setelah dikalkulasi, mayoritas Anggota Komisi V bulat bersepakat menaikkan insentif karena kesejahteraan guru selama ini lesu dari perhatian anggaran.

“Kami DPRD NTT mau melihat supaya guru lebih sejahtera daripada yang lain,” kata Rocky.

Komisi V juga menilai, adanya kenaikan insentif, menjadi salah satu indikator solusi mengentaskan keterbelakangan pendidikan NTT yang selama ini tergolong buruk di kanca nasional.

Kenaikan insentif ini sekaligus mendukung visi Gubernur NTT Viktor Laiskodat, penataan mutu pendidikan yang berkualitas dan bermartabat di NTT.

Alasan urgensi lain, Komisi V mendesak kenaikan insentif guru karena pengabdian guru yang dinilai tulus selama ini namun tidak sebanding dengan kesejahteraannya.

Rocky lalu memberikan motivasi kepada guru SLBN Alor agar tetap mengabdi dengan tulus demi masa depan generasi bangsa.

“Orang yang pertama masuk surga itu guru-guru di SLBN Alor. Ya karena mereka lebih susah hidupnya tapi pengabdiannya tulus selama ini. Guru, mereka harus lebih diperhatikan. Itu jadi pertimbangan kami di DPRD (NTT),” terang politisi Perindo itu disambut aplaus puluhan guru SLBN Alor.

DPRD Konsen SLB

“Di DPRD NTT, guru-guru SLB ini jadi konsen kami ya. Kita bersyukur karena pak Kadis Pendidikan NTT mendukung kenaikan insentif. Tadi saya dengar bapak Kepsek bilang guru di SLBN kurang. Nanti saya minta tambah kuotanya di pak Kadis. Biar lebih adil,” lanjut dia.

Kepala SLBN Alor Efraim Lakafa, S.Pd mengungkapkan, saat ini jumlah guru kontrak Propinsi yang mengajar di sekolahnya sebanyak 60 orang. 16 orang di antaranya guru kontrak yang dibiayai dana APBD dan dana BOP.

“Guru kontrak Propinsi, mereka ada 8 orang. Ada kontrak Propinsi lagi yang dibiayai dari biaya operasional pendidikan (BOP), itu ada 8 orang. Jadi total mereka ini ada 16 orang,” ungkapnya, sambil memebeberkan gaji anak buahnya:

“Kesejahteraannya juga agak beda. Yang 8 orang kontrak Propinsi itu gajinya Rp 1.800.000,-/bulan. 8 orang dari dana BOP, per orang per bulan itu Rp 1.300.000,” lanjut Kasek Efraim.

Gaji Guru Minim

Selanjutnya, Kasek Efaim menyebutkan, ada juga kategori guru tenaga insentif yang mengajar di SLBN. Jumlah mereka sebanyak 21 orang. Gajinya sebesar Rp 400.000,-/bulan.

Selain itu, ada pula 6 orang guru nomenklatur GTT (guru tidak tetap) yang mengajar di SLBN Alor. Gajinya kata Efraim, minim. Kasek berharap Rocky Winaryo bisa perjuangkan 6 orang GTT ini masuk kontrak Propinsi agar upahnya setara dengan guru yang lain.

“Dengan demikian total guru yang mengajar di SLBN sebanyak 60 orang. Itu ditambah kami PNS 17 orang. Tahun 2021, 17 orang kami yang PNS ada 3 yang purna bhakti termasuk saya,” pungkas Kasek, sembari keluhannya dicatat Anggota DPRD Rocky Winaryo.

Guru Komite SLBN Alor, Ibe Letmau mengapresiasi perjuangan politik Rocky Winaryo dan rekan-rekannya di Komisi V, menaikan insentif guru kontrak setara UMP NTT. Kendati demikian, Ibe meminta DPRD dan Pemprov, mengkaji ulang sistem pengangkatan dan pengupahan guru agar semuanya setara.

“Tentu kita apresiasi kenaikan upah ini. Tapi sayang sekali karena itu hanya untuk beberapa orang guru saja. Kita kan guru Komite Propinsi. Komite Propinsi ini (gajinya) di bawah standar sekali. Rp 400 ribu sa. Kalau bisa dinaikkan supaya semua merata,” tukas Ibe.

Selain gaji guru, Anggota DPRD NTT Rocky Winaryo juga berhasil memperjuangkan empat gedung baru Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN), Mebung Kabupaten Alor, dalam APBD NTT 2020. Ia sebut, hasil perjuangannya merupakan hadiah istimewa Valentine Day yang ia berikan langsung kepada sekolah berkebutuhan khusus itu, pada Jumat (14/2), pagi. (*dm).