Kalabahi – Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai NasDem Julie Sutrisno Laiskodat membantu dana Pokir senilai Rp 400 juta kepada kelompok organisasi masyarakat setempat (OMS) peduli lingkungan Mangrove di Watatuku Kelurahan Mutiara Kecamatan Teluk Mutiara Kabupaten Alor, NTT. Bantuan itu diberikan untuk mendorong kelompok OMS melestarikan lingkungan Mangrove di sepanjang pesisir pantai Teluk Mutiara dan untuk tujuan pengembangan wisata Mangrove.
Julie Laiskodat mengatakan, bantuan yang diberikan ini merupakan program aspirasi Pokok Pikiran (Pokir) yang ia himpun saat reses tahun 2022 dan 2023. Jumlah dana Pokir yang ia serahkan pada tahun 2022 senilai Rp 200 juta, ditambah lagi dana Pokir untuk peningkatan pembibitan kelompok Mangrove senilai Rp 200 juta di tahun 2023 ini sehingga totalnya Rp 400 juta.
“Tahun kemarin saya bantu dananya Rp 200 juta ya. Tahun ini saya tambah lagi untuk pembibitan jadi 200 juta. Ini program Pokir saya yang saya harap bapak mama di sini bisa kembangkan untuk jaga lingkungan kita di pesisir pantai yang ada,” kata Julie saat Reses Sosialisasi Infrastruktur Hijau kepada Kelompok OMS, Selasa (24/10) di Watatuku, Kelurahan Mutiara.
“Tahun ini 200 juta saya bantu lagi. Ini pembibitan harus di sini ya, bukan hanya di pak Kadis dan keluarga-keluarga saja. Ini contoh ya. Jadi semua kita sepakat untuk pembibitan di kelompok sini ya. Jadi ada untungnya juga di sini,” lanjut Julie sambil tawa melirik Kepala Dinas Lingkungan Hidup Daerah Alor Arbay Koho yang duduk di sampingnya.
Julie meminta kelompok OMS dan masyarakat harus berpartisipasi aktif menjaga habitat Mangrove di sepanjang pesisir pantai Teluk Mutiara karena Mangrove adalah rumah ikan dan biota laut.
“Jadi kalau rumahnya ikan itu kita bongkar maka dia gak ada rumah di situ, dia kedinginan jadinya lari, mati. Jadi harus dijaga ya. Saya minta ibu-ibu dan bapak-bapak dan perempuan-perempuan harus aktif menjaga dan merawat lingkungan Mangrove di sini ya,” katanya.
“Saya mau lingkungan ini harus baik ke depan. Saya gak mau lingkungan kita di sini itu sama dengan di Jakarta, banyak polusi. Kelompok ini harus kita angkat jempol untuk membangun kelompok lingkungan hidup kita lebih baik ke depan,” lanjut Julie.
Julie mengatakan, ia kagum pada lingkungan Mangrove yang ada di pesisir pantai Teluk Mutiara, namun jika ini tidak dipelihara maka akan terancam rusak oleh perbuatan manusia.
Ia juga mengaku bangga melihat cantiknya keindahan Mangrove yang tumbuh berjejer di sepanjang pantai Teluk Mutiara dan di seputaran pulau Kapas. Ia cemburu melihat cantiknya pulau itu karena selama hidupnya di Jakarta, tidak ada lingkungan Mangrove yang seindah Mangrove Alor.
“Saya ini orang yang lahir dan hidup besar di Jakarta. Lingkungan kita ya gedung semua. Jadi saya mau datang belajar dengan orang-orang di kelompok sini. Saya minta ini semua harus dijaga untuk keberlanjutannya,” ujarnya.
Julie menambahkan, kemarin suaminya Viktor Bungtilu Laiskodat menjabat Gubernur NTT salah salah program unggulannya yaitu pariwisata. Selaku istri Gubernur Viktor dan Anggota DPR RI , ia sangat mendukung program tersebut dengan fokus pada program pelestarian lingkungan untuk mempercantik pariwisata agar menarik minat wisatawan.
“Pariwisata Labuan Bajo itu ada Komodo, alam dan macam-macam. Kalau Alor, Dugong, alam, spot laut yang sangat indah. Seluruh NTT saya keliling ini banyak yang alamnya rusak padahal pariwisata itu bisa kita kasih kalah Bali. Saya Ketua NasDem Bali saya tahu Bali itu gimana. Kalau Bali bandingkan dengan NTT maka kita unggul jauh dari pariwisata. Labuan Bajo punya pariwisata, Ende Danau Kelimutu, Alor untuk spot mancing saja keren. Saking banyaknya Tuhan berkati ikan di Alor. Ada Dugong, ada buaya tapi bukan buaya darat kan? Hehe. Jadi penting kita semua harus peduli lingkungan di pesisir pantai,” katanya.
“Pariwisata ini kita mau orang luar datang dia belanja taruh uang di situ. Kan begitu pariwisata. Tapi NTT kita alamnya mulai rusak. Jadi saya dukung lingkungan untuk dukung Pariwisatanya. Kita harus gunakan semua potensi yang ada untuk tujuan kesejahteraan masyarakat,” lanjut Julie yang kembali maju Caleg DPR RI dari Partai NasDem pada Pemilu 2024.
“Pak Jokowi punya program lingkungan. Kalau semua ini tidak ada yang kerja maka omong kosong. Kalau kerja lingkungan, dapur kita gak ngepul ya omong kosong. Jadi kita omong pariwisata dan lingkungan berarti orang datang kelapa muda kita laku, kain tenun kita laku, dapur kita ngepul. Jadi modal kita yang ada harus kita pergunakan untuk daerah dan pariwisata kita,” lanjut dia.
Julie kemudian meminta Kadis Lingkungan Hidup Kabupaten Alor Arbay Koho untuk membuat grand desain pengembangan lingkungan hidup dan Mangrove di pesisir Alor dalam mendukung Pariwisata. Proposal grand desain pengembangan lingkungan itu sangat perlu untuk nanti diperjuangkan penganggarannya di Komisi IV DPR RI.
“Pak Kadis saya minta untuk kasih saya peta. Beliau ini Kadis lingkungan hidup tapi otaknya pariwisata ini. Jadi saya minta buatkan grand desainnya untuk kasih ke kementrian dan kasih ke saya untuk kita perjuangkan anggarannya tahun depan,” ujarnya.
“Kalau khusus untuk ketua kelompok dan sekretaris. Kalau di sini kita bantu bibit ikan dari kementerian. Nanti kita cari tahu sumber bantuannya. Pak Kadis di sini harus buat kolam ikan dan mangrove dikemas untuk pariwisatanya. Tahun ini jatah (Pokir) saya habis jadi tahun depan ya. Pak Camat bantu untuk buatkan proposalnya,” pinta Julie.
Julie meminta kelompok OMS Kelurahan Mutiara harus benar-benar memanfaatkan bantuan yang ada agar itu ke depan menjadi indikator keberhasilan bagi bantuan-bantuan lain yang akan dia perjuangkan di Komis IV DPR RI.
“Jadi program mau naik kelas berarti yang ada sekarang mangrove ini harus sukses. Pak Kadis nanti ambil nomor telepon saya kita urus semua nanti ke depan. Anggaran saya itu saya gak mau bibitnya di datangkan, saya mau pembibitannya langsung di sini. Kelompok. Kalau belum kelompok dilibatkan maka harus dilibatkan. Contoh Bambu, anggaran dari saya, dikerjakan pembibitan orang lokal, beli di mereka baru ditanam. Jadi Pak Kadis, pembibitannya harus budidaya di sini, di tempat ini, baru diambil dan ditanam di mana-mana. Itu berikut syarat bantuan dari saya. Kenapa uang saya ada masih kasih pembibitan ke orang lain. Jadi Pak Kadis tolong catat mereka untuk dibuatkan izin kelompok pembibitannya,” kata Julie sambil melirik Kadis DLHD Arbay Koho.
Selain bantuan Mangrove, Julie Laiskodat juga meminta kelompok OMS di Kelurahan Mutiara untuk mengembangkan kelompok ternak dan ikan air tawar. Ia minta Lurah dan Camat Teluk Teluk Mutiara membantu pembuatan proposal bagi kelompok yang mau usaha perikanan darat dan ternak.
Julie Laiskodat juga menekankan bahwa bantuan ini bukan semata-mata untuk tujuan politiknya di 2024 melainkan untuk tujuan yang lebih besar yaitu perbaikan kesejahteraan masyarakat Alor. Ia mengatakan bahwa hanya masyarakat yang memiliki hak politik di 2024 sehingga ia minta masyarakat jangan salah pilih Caleg di DPR RI.
“Saya bukan berpolitik. Saya mau pastikan bahwa bapak mama ini kalian saya pastikan bahwa kalian yang berpolitik. Jadi yang berpolitik ada di masyarakat. Saya hanya pemegang alat negara,” katanya .
“Kaka MC belum apa-apa sudah langsung dukung saya. Saya maunya itu dengar saya dulu baru dukung saya. Jangan sampai salah pilih. Karena ini demi untuk hidup bapak mama ke depan yang lebih baik,” ujarnya.
“Kita begini-begini terus karena setiap lima tahun kita terbalik, salah pilih orang. Saya punya program pertanian, peternakan, kelautan, perikanan, lingkungan hidup semuanya ada. Jadi tahun depan saya punya rencana sudah ada. Jadi kalian mau bentuk kelompok mangrove, petani peternak itu bisa kita bantu,” tutup Julie.
Seusai sambutan, Julie Laiskodat memberikan dana pribadi senilai Rp 30 Juta untuk membantu kelompok OMS membangun toilet guna mendukung wisata Mangrove milik kelompok OMS di Kelurahan Mutiara.
Sementara itu, Yanwar, perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyampaikan apresiasi kepada Anggota Komisi IV DPR RI Julie Sutrisno Laiskodat yang telah memperjuangkan anggaran untuk kelompok OMS di Kelurahan Mutiara, Alor.
“Kami dititipi Anggaran oleh ibu Julie Laiskodat untuk melaksanakan kegiatan penyelamatan lingkungan Mangrove di Alor. Manfaat Mangrove itu banyak dan sangat penting. Kita harap ini hasilnya bagus untuk perkembangbiaknya ikan. Jadi nelayan bisa mudah menangkap ikan,” katanya.
Yanwar meminta Ketua Kelompok OMS dan Anggotanya bisa mengelola anggaran yang diberikan ini dengan sungguh-sungguh karena ini anggaran negara yang harus dipertanggungjawabkan dengan benar. Ia memastikan bahwa jika anggaran yang ada itu dikelola dengan baik maka itu akan menjadi indikator bagi pihaknya di Kementerian LHK untuk membantu dan mengembangkan program yang sama di Alor pada tahun-tahun mendatang.
“Kalau dana itu dikelola dengan baik maka ke depan bisa diusulkan lagi terkait hal-hal eksositem pesisir dan laut,” ujarnya.
“Terima kasih ibu Julie atas komitmennya pada penyelamatan lingkungan hidup di Alor. Karena tidak banyak pimpinan atau anggota dewan yang punya komitmen penyelamatan lingkungan. Mungkin isu-isu ini kadang tidak seksi lah ya,” kata Yanwar sambil tawa.
Yanwar memastikan bahwa akan mendukung Julie Laiskodat untuk memperjuangkan anggarannya yang lebih besar ke depan untuk masyarakat di pesisir di Kabupaten Alor.
Ketua Kelompok OMS peduli lingkungan Kelurahan Mutiara Daniel Mauleti dan Sekretarisnya Eriano Tumung menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Julie Laiskodat yang telah membantu Program Pokir dana 400 juta kepada kelompoknya untuk pengembangan Mangrove. Mereka memastikan bahwa akan menjadi tim relawan untuk memenangkan Julie Laiskodat di Pemilu 2024 mendatang.
“Kami terima kasih sekali kepada Bunda Julie Laiskodat yang datang jauh-jauh dari Jakarta hanya untuk bantu kami di sini. Kami siap menjadi tim relawan Bunda Julie di Pemilu 2024,” kata Eriano disambut aplaus meriah dari anggota kelompoknya.
Setelah acara, Julie Laiskodat dan timnya kemudian disilahkan makan siang di wisata Mangrove kelompok OMS di Kelurahan Mutiara. (*dm).