Kalabahi –
DPD PDIP Provinsi NTT akan menyikapi serius polemik kehadiran Ketua DPC PDIP Alor Enny Anggrek dalam penjemputan eks LIDA 2020 Hamid Haan di Bandara Mali.
PDIP akan menggelar rapat dan meminta klarifikasi Enny Angrek. Enny, turut hadir bersama ribuan masa menjemput Hamid Haan di tengah negara menghadapi ancaman virus corona (covid-19).
Wakil Ketua DPD PDIP NTT Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Gusty Beribe mengatapan, DPD sudah menerima laporan terkait kontroversi kehadiran Ketua DPC PDIP Alor dalam penjemputan Hamid, Sabtu (4/4). PDIP akan menetapkan agenda khusus membahas hal itu.
Baca Juga:
https://tribuanapos.net/2020/04/04/ribuan-warga-alor-jemput-hamid-haan-pulang-kampung/
“Nanti kita rapat DPD untuk bahas (masalah) itu,” kata Gusty saat dihubungi, Sabtu, (4/4) di Kupang.
Ditanya kapan rapat DPD dan bentuk sanksi yang akan diberikan partai? Gusty belum ingin membukanya. “Ya, nanti,” ujarnya, singkat.
Sebelumnya diberitakan, aktivis senior Lomboan Djahamou meminta Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarno Putri mencopot Ketua PDIP Kabupaten Alor Enny Angrek. Sebab Enny yang kini menjabat Ketua DPRD Alor itu ikut menjemput artis LIDA 2020 Hamid Haan di tengah ribuan masa saat negara sedang hadapi wabah covid-19.
Kehadiran Ketua DPRD disebut Lomboan, membangkang kebijakan Presiden Jokowi menghadapi pandemi covid-19 di Indonesia.
Baca Juga:
Namun Ketua DPC PDIP Enny Anggrek, membantah tudingan Lomboan Djahamou. Ia menyebut, dirinya hanya diajak Kabag Ops Polres Alor Dominggus Sigakole dan Kasat Intel untuk menghadiri penjemputan Hamid Haan sekaligus memintanya membubarkan masa.
Menurut Enny, apa yang dilakukan sama sekali tidak bertentangan dengan kebijakan Presiden, menghadapi wabah covid-19 di tanah air. (*dm).