Pembatasan Sosial Berskala Besar, Masihkah Efektif Menekan Covid-19?

Dr. Hendrawan Nadesul (ujung kiri). (Foto: dok dokter Herawan).
Dr. Hendrawan Nadesul (ujung kiri). (Foto: dok dokter Herawan).

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Masihkah Efektif Menekan Covid-19?

Oleh: Dr HANDRAWAN NADESUL

Tadi siang Senin 6 April ini, baru saja crew TVOne ke rumah bertanya ihwal PSBB apakah masih efektif menekan Covid-19? Jawab saya tentu lebih baik dibanding sebelumnya. Apabila hanya apotek, supermarket, dan bank yang dibolehkan beroperasi, yang lainnya dibatasi, maka semakin sedikit orang ketemu orang.

Kunci memutus rantai penularan Covid-19 hanya satu cara, yakni meniadakan orang ketemu orang. Itu berarti kegiatan ke tempat publik sama sekali dihentikan. Hanya bertemu dengan pihak yang terbatas, sehingga kemungkinan orang berisiko tertular semakin kecil.

Tentu PSBB tetap harus dibarengi dengan kepatuhan masyarakat untuk tidak berada di luar rumah, atau masih berkerumun walau dengan teman sendiri. Siapa pun yang kita temui di luar rumah, dan yang sedang berhadap-hadapan dengan kita, tidak kita tahu apakah ada riwayat pernah berkontak, atau terkontak dengan entah siapa.

Baca Juga:

https://tribuanapos.net/2020/04/04/ribuan-warga-alor-jemput-hamid-haan-pulang-kampung/

Baca Juga:

https://tribuanapos.net/2020/04/06/kapolda-ntt-periksa-kapolres-dan-wakil-bupati-alor-soal-penjemputan-hamid/

Jadi masih ada kemungkinan apabila orang-orang yang meski kita kenal, bahkan orang rumah kita sekalipun, mana tahu, kalau masih pergi ke tempat publik, masih berada di dekat orang-orang yang tidak jelas apakah positif Covid ataukah tidak. Asumsikan semua orang di luar sana pembawa Covid-19, sehingga kita tetap waspada menjaga jarak.

Keputusan pulang mudik berarti masih memasuki kerumunan orang, baik selama di terminal stasiun, bandara. Bila membawa kendaraan sendiri tentu singgah di rest area, di rumah makan warung nasi, atau pom bensin. Masih ada kontak dan berdekatan dengan orang-orang. Hanya dengan cara bermasker kita masih mungkin menekan probabilitas kita tertular.

Kita lihat nanti, dengan PSBB tentu harapannya angka kejadian kasus baru (incidence penyakit) mestinya semakin menurun, syukur-syukur kurva epidemiologis semakin melandai, dan tidak memuncak terus, tanda Covid-19 mulai meredup.

Salam sehat.

*Tulisan ini merupakan catatan dokter Herawan yang dipublish atas seizinnya. dokter Herawan adalah dokter senior yang tinggal di Jakarta. Ia sudah menulis dan merbitkan Buku tentang Covid-19.