Tim Satgas Covid-19 Alor sementara Jemput Jenazah di RSD Kalabahi, Sabtu (5/9/2020) di RSD Kalabahi. (Foto: doc tribuanapos.net).
Kalabahi –
Tim Satuan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Alor menjemput Jenazah seorang yang dicurigai meninggal dunia karena reaktif Covid-19 berdasarkan hasil rapid tes di RSD Kalabahi. Para petugas terlihat mengenakan Alat Pelindung Diri atau APD saat memboyong jenazah keluar dari ruang Jenazah RSD menuju Mobil Ambulance.
Sejumlah petugas Satgas Covid-19 Alor mengenakan pakaian berwarna oranye. Ada pula beberapa di antaranya mengenakan pakaian berwarna putih lengkap menutup semua wajahnya (Baju Hazmat/APD Cover All).
Mereka nampak sibuk mengangkut jenazah dari dalam ruangan jenazah menuju mobil ambulance yang tidak jauh dari raungan itu.
Setelah diangkut ke mobil ambulance, Jenazah kemudian di antar menuju kediamannya di salah desa di Kecamatan Teluk Mutiara.
Nampak pula Mobil Patwal dari Kepolisian Resort Alor mengiringi pengantaran Jenazah itu.
Tepat sekitar pukul 17.04 Wita, mobil Jenazah bergerak ke rumah keluarga duka.
Informasi yang dihimpun media ini, pasien meninggal dunia di RSD pada hari Jumat, (4/9/2020) sekitar pukul 19.00 wita.
Jenazah kemudian hendak dibawa pihak keluarga untuk disemayamkan di rumah duka namun belum bisa dilakukan karena hasil Rapid Tes, pasien diduga reaktif Covid-19 sehingga perlu penanganan khusus menggunakan protokol kesehatan.
Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Alor kemudian melakukan negosiasi dengan pihak keluarga agar Jenazah ditahan sementara sambil menunggu tim medis mengambil sampel swab untuk dikirim ke Laboratorium RSUD Prof. Johannes Kupang.
Selain itu Satgas Covid-19 Alor juga melakukan negosiasi dengan keluarga agar pemakaman Jenazah menggunakan protokol kesehatan Covid-19.
“Karena pasien reaktif berdasarkan hasil rapid maka kita harus negosiasi dengan keluarga untuk bagaimana penanganannya. Ini pendekatan keluarga yang kami tempuh,” kata Sony Alelang, dihubungkan, Jumat (4/9) malam di Kalabahi.
Hingga Sabtu (5/9) siang sekitar pukul 12.30, wartawan kemudian mengecek keberadaan pasien di RSD Kalabahi. Ternyata pasien belum kunjung dibawa pihak keluarga. Hal itu dibenarkan salah satu pejabat di RSD yang mengatakan bahwa pasien belum dikeluarkan dari ruang Jenazah sejak tadi malam.
“Jenazah masih ada di ruang Jenazah,” kata pejabat yang tidak ingin dipublish namanya itu, Sabtu (5/9) siang di Kalabahi.
Setelah mendapat informasi tersebut, wartawan lalu menghubungi ketua Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Alor Sony Alelang untuk mengkonfirmasi kendala yang dialami.
Namun Sony Alelang mengungkapkan hasil koordinasi dengan pihak keluarga tadi malam tidak menemui kendala. Keluarga pada prinsipnya tetap mau mengikuti petunjuk Satgas agar pemakamannya menggunakan protokol kesehatan Covid-19.
“Koordinasi tadi malam tidak ada kendala. Hanya kita musti siapkan hal-hal yang berkaitan dengan pemakaman Jenazah. Satu jam lagi kita jemput untuk pemakaman di pekuburan keluarga,” kata Sony siang tadi.
Sore tadi Jenazah lalu dijemput petugas Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Alor menggunakan APD lengkap untuk dikebumikan di pekuburan keluarga.
Ketua Gugus Tugas Covid-19 mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik menghadapi situasi ini. Ia meminta masyarakat tetap melakukan aktifitas seperti biasa sambil menjalankan protokol kesehatan.
Sony juga menegaskan, pasien tersebut meninggal dunia karena penyakit TBC sehingga hasil rapid tes sebelumnya dia reaktif Covid-19.
Untuk memastikan pasien positif Covid-19 atau tidak, Sony meminta masyarakat tetap menunggu hasil tes PCR atau Swab dari Laboratorium RSUD Prof. Johannes Kupang. (*dm).