Oleh: El Asamau
Pemerintah Kabupaten Alor kembali akan menyelenggarakan hajatan tahunan Expo dan Karnaval Alor yang akan dilaksanakan pada Tanggal 28 September hingga 3 Oktober nanti.
Tentu saja banyak yang mendukung namun tidak sedikit juga yang menolak, baik secara diam-diam maupun secara terbuka mengingat wabah covid19 yang belum mereda.
Situasinya memang sulit, tetapi mari kita melihat dari beberapa sisi. Bagi masyarakat yang tidak mendukung, kegiatan expo Alor akan berpotensi memunculkan cluster baru pasien yang terpapar. Selain itu, bagi mereka kegiatan ini bukanlah sebuah keharusan, sehingga bisa ditunda hingga situasi menjadi aman.
Bagi masyarakat yang mendukung, mereka ingin menggunakan ajang kegiatan ini untuk mempromosikan hasil karya dan kreativitas mereka, selain menjalankan “new normal” yakni beraktivitas seperti biasa namun mengikuti protokol kesehatan dengan ketat. Bagi mereka, walaupun vaksin covid belum ditemukan, roda perekonomian harus terus bergerak. Tukang ojek bisa ikut mendapatkan Rp.5000 dari sekali mengantar pengunjung expo, sehingga tabungan akhir bulan untuk angsuran kendaraan bisa terbayarkan.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/09/25/pemerintah-beberkan-skema-penerapan-protkes-di-expo-alor/
Berdasarkan pengamatan saya, panitia dan komponen pendukung sangat serius dalam mempersiapkan kegiatan expo ini agar dapat berjalan sesuai standar protokol yang telah ditentukan. Sebagai ASN di Dinas Perhubungan, saya beberapa kali mengikuti apel gabungan di Polres Alor bersama unsur TNI, POLRI, Pol PP Kabupaten Alor, agar sama-sama ikut memastikan protokol kesehatan dapat diterapkan dengan baik selama kegiatan berlangsung. Sebagai dewan juri pada salah satu lomba di expo nanti, saya juga melihat bagaimana panitia juga fokus mempertimbangkan keamanan pada semua aspek rangkaian kegiatan.
Terlepas pro dan kontra dari masyarakat, kegiatan expo Alor tahun ini akan berlangsung dan mungkin akan membawa beberapa manfaat, asal kita warga masyarakat PATUH terhadap protokol kesehatan yang ditetapkan. Beberapa manfaat tersebut antara lain:
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/09/25/gmni-tolak-expo-alor-di-tengah-pandemi/
- Belajar disiplin mengikuti protokol kesehatan sehingga bisa berdamai dengan covid19 dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Memang tidak semua pengunjung akan secara sadar untuk melakukan ini (menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak), tetapi dengan adanya panitia termasuk petugas keamanan yang sudah dipersiapkan, maka kita bisa optimis kegiatan ini dapat berjalan dengan baik. Sekali lagi, masyarakt pengunjung harus sadar secara penuh ketika hadir di expo untuk mengikuti protokol kesehatan.
- Jika expo Alor berhasil dilakukan selama seminggu, maka akan memberikan harapan sekaligus menjadi pembelajaran, bahwa kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara aman jika ada kerja sama dari penyelenggara, pihak pendukung seperti tim kesehatan, unsur keamanan, serta masyarakat yang patuh.
- Alor berserta segala potensinya akan terus dikenal walaupun covid19 menghadang. (*).
*Penulis adalah ASN yang bekerja di Dinas Perhubungan Alor. Tinggal di Kalabahi.