Pemerintah Beberkan Skema Penerapan Protkes di Expo Alor

Asisten I sekaligus Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Alor, Ferdy I. Lahal, SH. (Foto: doc tribuanapos.net).
Asisten I sekaligus Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Alor, Ferdy I. Lahal, SH. (Foto: doc tribuanapos.net).

Kalabahi –

Pemerintah Kabupaten Alor menegaskan Expo Alor XIV dan Alor Karnaval VII akan tetap digelar pada tanggal 28 September hingga 3 Oktober 2020 dalam skema protokol kesehatan (Ptotkes).

Berbagai persiapan sudah dilakukan jelang Expo. Lalu bagaimana skema penerapan Protkes di arena Expo sehingga tidak menimbulkan dampak penularan covid-19 cluster lokal?

Asisten I Setda Alor Ferdy I. Lahal, SH menjelaskan, Expo Alor ini sudah menjadi agenda program tahunan pemerintah daerah sehingga tahun ini harus dilaksanakan meski di tengah pandemi virus corona.

Ferdy mengatakan, pemerintah tidak membayangkan pandemi Covid-19 ini akan melanda Indonesia pada awal Maret lalu. Namun pada Maret secara keseluruhan pemerintah digemparkan dengan mewabahnya virus ini sehingga konsentrasi pemerintah juga dialihkan sepenuhnya menangani Covid-19.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/09/25/gmni-tolak-expo-alor-di-tengah-pandemi/

“Tercatat sampai hari ini proses penanganan (Covid) itu sementara ada jalan. Tetapi kita juga tidak bisa menghindari diri bahwa kegiatan-kegiatan yang sudah direncanakan pemerintah daerah ini (Expo dan Alor Karnaval) kita harus laksanakan. Namun pelaksanaannya itu dalam bingkai protokol kesehatan sesuai amanat aturan yang ada. Bupati minta ini kita perlu komunikasikan dengan masyarakat termasuk teman-teman mahasiswa (GMNI) yang hari ini datang aksi menyampaikan aspirasi kepada pemerintah daerah,” kata Ferdy berdialog dengan masa aksi GMNI Alor tolak Expo, Selasa (22/9) di kantor Bupati, Batunirwala.

Ferdy yang juga Jubir Satgas Covid-19 Alor itu menyebut, Expo tahun ini akan tetap dilaksanakan pada tanggal 28 September sampai tanggal 3 Oktober 2020. Segala persiapan sudah dilakukan jelang pelaksanaan Expo. Pemerintah memastikan bahwa seluruh rangkaian acara Expo dan Alor Karnaval akan dilakukan dalam skema Protkes.

“Expo ini beda dengan tahun-tahun kemarin. Kalau Expo tahun kemarin kita bikin dalam kondisi normal tetapi tahun ini kita bikin Expo dalam era new normal karena penanganan Covid-19,” ujarnya.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/09/24/pasien-covid-19-alor-himbau-masyarakat-jaga-jarak-dan-patuhi-protkes/

Pemerintah juga sudah mengeluarkan Peraturan Bupati Alor Nomor 24 Tahun 2020 sebagai dasar pelaksanaan Expo XIV dan Alor Karnaval VII. Perbup tersebut mengatur tentang pemberlakuan kebiasaan baru di era new normal untuk seluruh aktivitas kegiatan termasuk di dalamnya keramaian yang dilaksanakan di areal-areal tempat umum termasuk Expo di stadion olahraga.

Pemerintah juga sudah rapat dengan pimpinan OPD dan Forkopimda untuk membahas pelaksanaan Expo ini. Hasilnya disepakati bahwa pelaksanaan Expo dilakukan dalam bingkai protokol kesehatan.

“Pola penanganan kita merujuk pada Perbup Nomor 24 Tahun 2020 sekaligus itu menjadi wajib dalam pelaksanaan protokol kesehatan yang harus kita laksanakan. Karena itu SOP Protokol Kesehatan sudah diputuskan tadi dalam rapat dan akan kita patuhi itu,” sambung Fredy.

SOP tersebut mengatur tentang adanya pembatasan-pembatasan siapa yang diperkenankan berkunjung dan masuk di arena Expo. SOP itu juga akan memperketat larangan pada masyarakat khususnya bayi, ibu hamil, lansia maupun orang yang sakit tidak diizinkan masuk area Expo.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/09/24/belum-keluar-karantina-pasien-covid-19-alor-rindu-anak/

“Anak bayi tidak datang, ibu hamil tidak, yang Lansia juga tidak. Pokoknya yang punya gejala-gejala sakit tidak boleh datang. Itu SOP yang akan kita perlakukan di Expo nanti,” katanya.

Sistem pengamanannya, pemerintah telah putuskan sepenuhnya diberikan wewenang kepada aparat TNI-Polri dan Pol PP untuk penanganan protokol kesehatan. Bagi yang tidak pakai masker dan disiplin Protkes maka aparat keamanan tidak menizinkan masuk area Expo.

“Kemudian, kalau ada 10 orang masuk area Expo maka panitia akan mengatur 10 orang keluar sehingga ada jaga jarak. Di tenda-tenda duduk juga tidak duduk berhimpitan. Semuanya wajib pakai masker dan jaga jarak,” jelas Ferdy.

“Perketatan-perketatan Covid ini diberikan tanggung jawab penuh kepada TNI-Polri dan Pol PP sehingga nanti ada ketegasan-ketegasan yang diambil untuk memutus mata rantai ini mulai dari pintu pertama masuk sampai pintu ketiga masuk stadion. Alurnya sudah selesai dibahas pemerintah, Forkopimda dan aparat TNI-Polri. Mulai besok panitia akan uji coba dengan aparat TNI-Polri dan Pol PP sehingga tidak terjadi penumpukan massa pada puncak acara Expo,” lanjut Ferdy.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/09/24/satgas-pasien-covid-19-alor-sudah-sehat-dan-jalani-isolasi-diri-di-rumah/

“Sebelum kegiatan Expo dimulai, mobil Barak kuda Polres Alor akan semprot disinfektan keliling seluruh area Expo. Setiap hari sebelum kegiatan juga akan disemprot. Ada sekitar 5 ton cairan disinfektan yang disiapkan panitia untuk disemprot keliling lokasi,” ungkapnya.

Tak Ada Pertunjukan di Parade Budaya

Situasi terkini persiapan panitia jelang Expo Alor XIV dan Alor Karnaval VII di Lapangan Mini Kalabahi.
Situasi terkini persiapan panitia jelang Expo Alor XIV dan Alor Karnaval VII di Lapangan Mini Kalabahi.

Sementara untuk kegiatan Alor Karnaval VII, akan dilaksanakan titik star dari Dinas Kebudayaan di kompleks Pasar Inpres menuju stadion Mini Kalabahi. Panitia sudah membuat keputusan agar tidak ada atraksi di acara parade budaya.

“Parade budaya kali ini tidak ada pertunjukan-pertunjukan atau atraksi-atraksi budaya. Peserta hanya tampilkan busana adat dalam bentuk parade tetapi tidak ada atraksi-atraksi yang mengundang penonton untuk penumpukan massa. Semuanya dibatasi sesuai Protkes,” jelas Ferdy.

Peserta dari kecamatan-kecamatan juga dibatasi dari biasanya 150-200 orang menjadi 40 orang per kecamatan.

Ferdy mengungkapkan, pada acara parade budaya nanti barisannya juga akan diatur berjarak sekitar 1,5 meter hingga 5 meter. Para penonton di badan jalan umum juga akan diatur sehingga ada jaga jarak.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/09/24/pemkab-alor-umumkan-hasil-swab-pasien-habeleng-yang-meninggal-di-rsd/

“Parade yang ikut kita atur supaya jaga jarak antar barisan 1,5 sampai 5 meter. Untuk penonton, SOP ini kan disampaikan kepada seluruh masyarakat supaya pelaksanaan ini benar dalam bingkai protokol kesehatan. Ini yang pemerintah ambil langkah-langkah seperti itu,” ujarnya.

Pemerintah akan evaluasi hari pertama dan hari kedua pelaksanaan Expo dan Alor Karnaval. Kalau partisipasi masyarakat banyak tetapi ketaatan disiplin protokol kesehatan tidak berjalan baik maka Bupati akan perintahkan Expo Alor ditutup.

Ferdy menambahkan, aparat kemanan dan panitia juga akan mengatur skenario arus lalu lintas agar tidak terjadi penumpukan kenderaan dan penumpukan massa. Kemudian ada 8 titik pintu masuk area Expo. Semua peserta yang masuk akan di steril pertama di pintu masuk pertama sekitar 500 meter hingga pintu ketiga yang berada di area Expo.

“Pintu kita atur 500 meter dari luar arena Expo pada empat sudut mata angin. Ini belum masuk lokasi stadion. Itu di steril semua. Yang masuk wajib masker. Tidak pakai masker kembali,” katanya.

“Sampai di area ada pintu masuk itu harus di steril, harus cuci tangan. Masuk di stand ada steril lagi, cuci tangan agar proses ini berjalan dengan baik,” harap Ferdy.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/09/05/satgas-covid-19-alor-pasien-yang-meninggal-di-rsd-belum-tes-swab/

Pemerintah menghimbau masyarakat yang bepergian ke area Expo supaya disiplin menjalankan protokol kesehatan. Sebab pemerintah tidak ingin pasca Expo ini muncul cluster baru Covid-19.

“Jangan sampai muncul cluster baru lagi pasca Expo. Karena itu pemerintah berkomitmen kalau misalnya ketaatan (protokol Covid-19) dari masyarakat itu kurang atau tidak jalan maka Expo ditutup. Itu sudah menjadi komitmen Pak Bupati,” tegasnya.

Ferdy memastikan panitia akan bekerja total sehingga pelaksanaan Expo tahun ini berjalan lancar sesuai perencanaan. Sosialisasi sementara dilakukan. Mobil Kominfo pun akan dikerahkan pengumuman kepada masyarakat agar pelaksanaan SOP Expo ini menjadi catatan dan perhatian masyarakat Alor.

Expo tahun ini berbeda dengan di tahun-tahun sebelumnya karena tamu undangan dari luar Alor juga dibatasi. Expo kali ini hanya menampilkan kerajinan dan kuriner yang punya nilai ekonomi bagi masyarakat. Kegiatan yang kontak langsung seperti buang gelang dan lainnya itu juga dibatasi secara keseluruhan. Ini konsep yang disiapkan panitia dari tanggal 28 sampai tanggal 3 Oktober.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/09/07/keluarga-bantah-hasil-rapid-test-pasien-meninggal-di-rsd-kalabahi-reaktif-covid-19/

“Harapan kita bahwa kalau Expo ini dilakukan secara baik maka edukasi dan sosialisasi untuk menuju kepada acara puncak, dia jalan baik. Kalau tidak maka Expo ditutup. Karena pemerintah juga tidak mau ada cluster baru pasca Expo,” tutur Ferdy.

“Kita harap semua jalan baik. Kita juga tidak mau daerah ini rugi. Tetapi dari sisi promosi daerah terhadap kegiatan-kegiatan baik dari aspek pariwisata, kebudayaan dan juga aspek pemberdayaan ekonomi masyarakat di lokasi kegiatan, paling tidak itu juga memberi arti dan nilai bagi masyarakat,” pungkasnya.

Ferdy berharap dengan adanya Expo Alor XIV dan Alor Karnaval VII ini ekonomi masyarakat bisa tumbuh pesat dan stabil di tengah pandemi virus corona. Sebab itu komitmen pemerintah agar masyarakat tidak terpuruk menghadapi situasi pandemi yang belum bisa dipastikan kapan wabah ini berakhir.

“Tidak bisa Covid kita diam-diam di rumah. Covid kita tetap musti kerja. Tetapi aktivitas kerja kita itu harus dalam bingkai protokol kesehatan yang benar. Kalau Covid kita semua mau tinggal dalam rumah ya bagaimana kita mau hidup? Kan tidak mungkin kita hidup. Tinggal dalam rumah duduk terkungkung tunggu berkat turun dari sorga baru kita makan, tidak bisa. Kita musti kerja, kita musti beraktivitas. Aktivitas dan kerja itu ya kegiatan-kegiatan ini kita harus buat. Kita buat tidak bisa bilang ikut kita punya mau, tapi kita buat ikut protokol kesehatan. Makanya tiga hal yang saya sampaikan tadi, masker pakai, cuci tangan, jaga jarak, ini yang kita musti buat,” pungkasnya.

Ferdy menyambut baik aspirasi GMNI Alor dan akan menyampaikan aspirasi tersebut kepada Bupati Alor. Mantan Camat Teluk Mutiara itu juga meminta GMNI tetap konsisten menjadi mitra pemerintah dengan mengawal seluruh rangkaian penyelenggaraan Expo Alor XIV dan Alor Karnaval VII.

Sebelumnya diberitakan, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Alor menggelar aksi unjuk rasa di kantor Dinas Pariwisata, kantor Bupati dan DPRD pada Selasa, 22 September 2020. Mereka menolak tegas pelaksanaan Expo Alor XIV dan Alor Karnaval VII Tahun 2020 di tengah pandemi Covid-19. (*dm).