Kalabahi –
Bupati Alor Amon Djobo mengklarifikasi video kemarahannya kepada staf Kementrian Sosial dan Menteri Sosial Tri Rismaharini yang viral di media soal. Bupati mengatakan, bantuan sembako Presiden yang disalurkan Mensos melalui Ketua DPRD Alor adalah bentuk mempermalukan Bupati dan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat.
“(Waktu itu) Kami rapat virtual dengan Bapak Presiden, laporan Menteri Sosial kepada Presiden itu bahwa bantuan Sosial itu dikasih sama Ketua DPRD Alor bagi. Lalu kami pemerintah daerah, nanti pemerintah pusat terutama Presiden, Menteri terkait berpikir Bupati ini tidak ada kerja, Gubernur tidak ada kerja,” kata Amon Djobo di Kalabahi dikutip inewstv, Kamis (3/6/2021).
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/06/02/viral-bupati-alor-marah-sebut-mensos-risma-bodok-ini-penyebabnya/
“Yang ketersinggungan sekaligus suatu penghinaan kepada pemerintah daerah itu, saya Bupati ya saya harus marah,” sambung pria yang dikenal suka marah-marah PNS Alor itu.
Bupati menjelaskan, rapat virtual koordinasi penanganan bencana tersebut dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo sehari pasca bencana Seroja 4 April. Rapat virtual turut hadir Kepala BNPB, Menteri Sosial, Gubernur NTT, Gubernur NTB, Panglima TNI, Kapolri dan Pangdam Udaya serta kepala daerah kabupaten/kota yang terdampak bencana Seroja.
“Kenapa saya harus marah itu, (bahwa) ketika Rakor terbatas yang dipimpin langsung oleh Bapak Presiden, dihadiri oleh Gubernur NTB, Gubernur NTT, Bupati 22 kabupaten/kota dan satu kota. Rapat virtual (Menteri Sosial laporkan ke Presiden bahwa Bansos disalurkan melalui Ketua DPRD Alor),” ujarnya.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/06/02/video-ketua-dprd-alor-bagi-sembako-presiden-dan-mensos-ini-yang-membuat-bupati-marah-mensos/
Bupati Alor kemudian mengkritik Menteri Sosial Tri Rismaharini soal mekanisme penyaluran bantuan sosial di daerah bencana. Menurutnya tidak ada prosedur pembagian bantuan yang diatur distribusinya melalui Ketua DPRD.
“Alur bantuan, tata cara bantuan, ini kan tidak ada tipe yang diatur model seperti begitu. Suka-suka saja baginya,” kesal Bupati dua periode itu.
“Apakah ini bantuan sosial atau bantuan politik? Nah, itu yang saya marah. Loh, saya di sini penanggung jawab pemerintahan dan pelayanan kemasyarakatan ko dilewati? Kan begitu,” lanjut Amon.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/06/02/usai-marah-bupati-alor-minta-maaf-ke-menteri-sosial/
Amon Djobo juga menyesalkan warga net yang membulinya di media sosial. Sebab menurut dia, netizen tidak mengetahui akar masalahnya pada saat dia marah staf Kemensos dan Mensos.
“Nah, dalam kondisi mana Bupati bicara. Kan begitu. Dalam kondisi apa? Lalu etikanya apa, hukumnya apa. Kan begitu. Jadi semuanya harus dilihat. Jangan hanya tanggapi apa yang Bupati omong,” ujarnya.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/06/02/korkab-pkh-bantah-salurkan-bantuan-pkh-bersama-ketua-dprd-alor/
Kendati demikian, Bupati Alor mengaku, persoalan tersebut sudah selesai karena dia sudah berdamai dengan staf Kemensos dan Mensos Risma.
“Persoalan itu sudah selesai. Kami kan (sudah) baku minta maaf satu dengan yang lain,” ucapnya.
Sementara itu Ketua DPRD Alor Enny Anggrek menyebut, Bupati Amon Djobo telah mempermalukan rakyat Alor yang terkenal dengan adat istiadat dan penghormatan yang tinggi terhadap sesama.
“Kami sangat malu dengan viralnya video Bupati Alor yang marah, maki-maki, fitnah dan bahkan ancaman ibu Menteri Sosial,” ujar Enny dikutip POS-KUPANG.COM, Rabu, 2 Juni 2021.
Sebelumnya beredar video durasi 3 menit 9 menit, Bupati Alor Amon Djobo marah Staf Kemensos dan Menteri Sosial. Kejadian tersebut terjadi karena Bansos Presiden untuk jatah korban Seroja di Alor disalurkan Mensos melalui Ketua DPRD Alor Enny Anggrek.
Tonton video Bupati Alor minta maaf ke Mensos Risma:
(*dm).