Seorang warga dilaporkan terjatuh di atas Kapal Perintis dan tenggelam di pelabuhan Maritaing Kecamatan Alor Timur Kabupaten Alor, NTT, Kamis (21/7) sekitar pukul 04.00 WITA. Korban saat ini masih dinyatakan hilang.
Kabar tenggelamnya seorang warga Desa Maritaing tersebut dibenarkan oleh Kapolsek Alor Timur, Iptu Apolos Peni.
Ia mengatakan, sementara ini tim SAR, Sat Polairud dan BPBD Kabupaten Alor sedang melakukan pencarian korban di wilayah perairan Maritaing, Alor Timur.
“Iya benar. Sementara tim Sar dan BPBD Kabupaten Alor, Sat Polair, sementara lagi selam cari korban di pelabuhan Maritaing,” kata Iptu Apolos dihubungi wartawan, Kamis (21/7) siang di Maritaing.
Menurut Kapolsek, korban terjatuh dan tenggelam pada hari Kamis 21 Juli sekitar pukul 04.00 WITA dini hari ketika hendak menjemput keluarganya di atas Kapal Perintis tujuan Maritaing-Kisar.
Saat ini tim pencarian korban belum menemukan korban. “Korban belum ditemukan,” ujar Apolos.
Sementara itu, Camat Alor Timur Daud Hanajaha juga membenarkan seorang warganya tenggelam di pelabuhan Maritaing. Korban, warga Desa Maritaing bernama Terianus Famai, laki-laki berusia 42 tahun.
Daud merincikan kronologinya bahwa korban terjatuh dan tenggelam pada Kamis sekitar pukul 04.00 WITA ketika hendak menjemput keluarganya di atas kapal Perintis tujuan Maritaing-Kisar. Ketika di atas kapal, korban tiba-tiba terpeleset dan terjatuh ke laut dan hilang.
“Dia mau jemput keluarganya di kapal Perintis dari Kisar. Di atas Kapal ini yang korban terpeleset terjatuh hilang sampai sekarang,” jelas Daud sambil terkejut korban bisa hilang padahal dia dikenal nelayan yang bisa berenang.
Camat Daud juga membenarkan bahwa Tim Sar, Polairud dan BPBD sedang melakukan pencarian korban sejak siang hingga sore, namun sejauh ini tim belum menemukan korban.
“Tim Sar sudah kembali kota Kalabahi. Infonya besok baru ke Maritaing melakukan pencarian lagi,” katanya.
Camat pun menyampaikan harapan pihak keluarga bahwa korban bisa segera ditemukan dalam kondisi selamat. Pihak keluarga juga sudah menggelar doa dan prosesi adat di pelabuhan Maritaing untuk membantu memudahkan pencarian korban. (*dm).