Tim SAR Stop Pencarian Korban Hilang di Pelabuhan Maritaing

Tim SAR Alor ketika melakukan aktivitas pencarian korban di Maritaing. (Foto: doc tribuanapos.net).
Tim SAR Alor ketika melakukan aktivitas pencarian korban di Maritaing. (Foto: doc tribuanapos.net).
Kalabahi –
Tim SAR Gabungan mengumumkan pencarian korban yang jatuh ke laut setelah bongkar muat barang di atas Kapal Sukaria di pelabuhan Maritaing, Alor Timur, resmi dihentikan.
Koordinator Basarnas Alor Hamkah Latif mengatakan penghentian operasi pencarian korban itu dilakukan sesuai SOP 7 hari operasi SAR, meski korban belum ditemukan.
“Sesuai SOP 7 hari operasi SAR ditutup dengan hasil nihil dan lanjut dengan pemantauan apabila di kemudian hari ada tanda-tanda kepastian korban, operasi SAR dibuka lagi untuk melaksanakan evakuasi,” kata Hamka dihubungi wartawan, Sabtu (30/7) di Kalabahi.
Sebelumnya Tim SAR Gabungan melakukan pencarian korban atas nama Terianus Famai (42) yang dinyatakan hilang sejak hari pertama pada Kamis (21/7) sekitar pukul 03.00 WITA dini hari.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2022/07/31/prodi-pendidikan-teologi-untrib-gelar-seminar-quo-vadis-pendidikan-gmit/
Tim SAR Gabungan yang melakukan pencarian terdiri dari: Tim Rescue Pos SAR Alor, Polres Alor, Polsek Alor, BPBD Alor, Kodim 1622 Alor, Pos AL Alor, Polair Alor, Syahbandar, Nautika Dive Alor serta masyarakat dan keluarga korban. Pencarian korban terus dilakukan selama 7 hari namun hasilnya tetap nihil.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere Lalu Wahyu Efendi mengatakan, timnya sejak hari Kamis pagi 21 Juli melakukan pencarian korban di perairan Maritaing, namun hasilnya, tim belum menemukan jejak keberadaan korban.
“Tim melaksanakan pencarian terhadap Terianus Famai (42) yang terjatuh ke perairan Dermaga Desa Marataing saat selesai bongkar muat barang di Kapal Sukaria,” kata Wahyu melalui rilis pers yang diterima wartawan, Jumat (22/7) di Kalabahi.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2022/07/31/guru-keluhkan-dana-tamsil-dan-sertifikasi-ribuan-guru-yang-tersendat-di-diknas-alor/
Ia menjelaskan kronologi kejadian man over boat terjadi pada Kamis dini hari sekitar pukul 03.00 WITA. Korban telah diupayakan pencarian oleh teman-temannya dan masyarakat setempat dengan menggunakan sampan namun belum membuahkan hasil.
“Setelah mendapatkan informasi Tim Rescue Pos SAR Alor langsung menuju lokasi kejadian untuk bergabung dengan Tim SAR Gabungan lainnya,” ujarnya.
Wahyu mengatakan, pelaksanaan operasi SAR dilaksanakan dengan pencarian di permukaan air menggunakan Mopel 30 PK Pos SAR Alor dan penyelaman yang dilakukan Tim Nautika Dive dari diterimanya informasi hingga sore hari namun pencarian hari pertama masih nihil.
Wahyu memastikan timnya juga melakukan pencarian korban di hari kedua pada Jumat 22 Juli pagi.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2022/07/21/seorang-warga-dilaporkan-tenggelam-hilang-di-pelabuhan-maritaing/
“Hari kedua pencarian di pesisir pantai dan di permukaan air dengan hasil masih Nihil,” ujarnya.
Tim SAR Gabungan yang terlibat dalam pencarian hari kedua ini terdiri dari BPBD 10 orang, Syabandar 4 orang, Polsek Alor Timur 5 orang, DKP 1 orang, Koramil 1 orang, Komunitas Jejak Pribumi Alor 1 orang ditambah keluarga dan masyarakat.
Angkutan laut yang digunakan di antaranya; Rubbar Boat Pos Sar Alor 1 Unit, Rubbar Boat BPBD Kabupaten Alor  2 unit dan Perahu Nelayan 1 unit.
Sebelumnya seorang warga dilaporkan terjatuh di atas Kapal Perintis dan tenggelam di pelabuhan Maritaing Kecamatan Alor Timur Kabupaten Alor, NTT, Kamis (21/7) sekitar pukul 03.00 WITA. Korban saat ini masih dinyatakan hilang.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2022/07/23/tim-sar-update-pencarian-korban-hilang-di-pelabuhan-maritaing/
Kabar tenggelamnya seorang warga Desa Maritaing tersebut dibenarkan oleh Kapolsek Alor Timur, Iptu Apolos Peni.
Ia mengatakan, sementara ini tim SAR, Sat Polairud dan BPBD Kabupaten Alor sedang melakukan pencarian korban di wilayah perairan Maritaing, Alor Timur.
“Iya benar. Sementara tim Sar dan BPBD Kabupaten Alor, Sat Polair, sementara lagi selam cari korban di pelabuhan Maritaing,” kata Iptu Apolos Peni dihubungi wartawan, Kamis (21/7) siang di Maritaing.
Reporter: Demas Mautuka