Seorang oknum vikaris Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) diduga memerkosa 6 anak di Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kapolres Alor AKBP Ari Satmoko mengatakan, penyidik sedang menangani perkara itu setelah menerima laporan dari korban dan keluarganya.
“Benar kejadian itu (Vikaris GMIT diduga perkosa anak). Korbannya ada 6 orang,” kata AKBP Ari dihubungi, Sabtu (3/9) di Kalabahi.
Kejadian tersebut terjadi belum lama ini ketika oknum vikaris tersebut bertugas melayani di salah satu gereja di Kabupaten Alor. Kapolres mengatakan, terduga pelaku saat ini sedang berada di Kota Kupang.
“Pelakunya ada di Kota Kupang. Saya sudah perintahkan Kasat Reskrim untuk berangkat ke Kupang koordinasi (penangkapan) dengan Kapolresta Kupang Kota,” ujarnya.
Kapolres menyebut, sejauh ini penyidik PPA Polres Alor sedang memeriksa sejumlah saksi. Setelah pemeriksaan saksi, penyidik akan melakukan gelar perkara dan mengumumkan status hukum terduga pelaku.
“Informasi jumlah saksi yang diperiksa itu nanti teknisnya sama Pak Kasat Reskrim ya,” kata Kapolres Alor.
Kepala Dinas P3A Kabupaten Alor, Abdul Mohamad Haris Kapukong, juga membenarkan kasus dugaan pemerkosaan yang dilakukan oknum Vikaris GMIT kepada 6 korban anak berusia dini di Kabupaten Alor.
Haris mengatakan kejadian tersebut sedang dalam pengawasan tim TP2A Provinsi NTT dan P2TP2A Kabupaten Alor. Menurut Haris, pihak Sinode GMIT pun sudah mengetahui kasus itu.
“Laporan pihak keluarga sudah sampai di Sinode GMIT dan kemarin ada tim TP2A Provinsi NTT sudah tiba di Alor dan koordinasi penanganan hukum dengan kami. Kami terus kawal supaya kasus ini bisa berjalan tuntas,” jelasnya.
Haris membuka kasusnya bahwa kejadian pemerkosaan tersebut dilakukan oknum Vikaris GMIT berinisial SAS (35) di rumah Jabatan Pendeta. Ketika melakukan pemerkosaan, pelaku diduga merekam video di handphonenya. Keluarga korban pun mengetahuinya dan langsung melaporkan ke Unit PPA Polres Alor.
“Informasinya kejadian itu dilakukan di rumah jabatan. Pelaku ini sempat membuat videonya,” ujarnya.
Selain kasus yang diduga melibatkan vikaris GMIT, Haris Kapukong mengatakan pihaknya juga sedang mengawasi kasus dugaan pemerkosaan yang dilakukan oknum belasan orang di wilayah desa yang sama di Kabupaten Alor.
“Jadi ada dua kasus yang sama (pemerkosaan) di wilayah yang sama tetapi beda pelakunya. Yang satu itu pelakunya diduga Vikaris itu, dan yang satunya itu pelakunya diduga ada banyak orang. Ini juga korban dan keluarganya sudah melaporkan ke Polres namun belum ada progres penanganan yang serius. Kita minta Polisi segera usut kasus ini juga biar ada keadilan bagi korban dan keluarganya. Kami akan terus kawal,” ungkap Haris. (*dm).