Kalabahi –
Pemerintah Kabupaten Alor merespon kelangkaan dan kenaikan harga minyak tanah yang terjadi sejak dua pekan lalu di masyarakat.
Pemerintah memastikan akan mencabut izin usaha dan pidanakan pangkalan dan pengencer yang terbukti bermain minyak tanah jelang hari raya Natal dan Tahun Baru.
Bupati Alor Amon Djobo melalui Asisten II Setda Alor Dominggus Asadama menjelaskan, pemerintah memastikan bahwa stok minyak tanah di Alor masih cukup memenuhi kebutuhan masyarakat jelang Natal dan Tahun Baru.
“Kemarin kita rapat koordinasi, stok Minyak Tanah kita cukup untuk kebutuhan masyarakat sampai Natal dan Tahun baru. Jadi kalau ada masyarakat yang keluhkan kelangkaan itu tidak benar. Semua pangkalan ada stok minyak tanah,” kata Dominggus, Rabu (23/11) di kantornya, Batunirwala.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2022/11/19/bergabung-ke-perindo-alor-beny-kaho-optimistis-menang-caleg-dapil-i-dprd-alor/
Selain stok, Dominggus juga mengatakan bahwa harga minyak tanah yang dijual di masyarakat selama ini seharga Rp 4.000 – 4500/liter. Harga itu sesuai dengan penetapan harga eceran tertinggi atau HET. Jika ada pangkalan dan pengecer yang menjual di atas harga tersebut maka itu melanggar ketentuan.
“Harga jualnya kalau beli di pangkalan minyak langsung maka harganya Rp 4000/liter. Kalau beli di pengecer maka harganya harus Rp. 4500/liter. Harga itu sesuai penetapan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah,” ujarnya.
Dominggus meminta masyarakat melaporkan kelangkaan dan kenaikan harga minyak tanah di wilayahnya. Sebab seluruh pangkalan minyak tanah saat ini stoknya selalu tersedia dengan harga Rp 4000-4500/liter.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2022/11/18/pemkab-alor-susun-rancangan-perda-tentang-penyertaan-modal-daerah-pada-perusahaan-daerah-air-minum/
“Jadi kalau ada masyarakat yang masih kesulitan beli minyak tanah atau beli di atas harga HET maka silahkan melaporkan ke kami untuk ditindak. Pengaduan bisa dikirim ke Nomor WA: 0812-8013-2559 atas nama Frans Malakai, Kabag Ekonomi. Laporan harus disertai kronologi dan bukti-bukti dan kita pastikan identitas pelapor akan dirahasiakan,” ujarnya.
Dominggus menegaskan bahwa pemerintah saat ini terus melakukan Sidak di masyarakat. Jika ditemukan bukti ada permainan penimbunan stok dan harga jelang Natal dan Tahun Baru maka akan ada sanksi tegas bagi pangkalan dan pengecer. Sanksi itu antara lain, teguran, cabut izin usaha, termasuk tempuh proses hukum pidana.
“Sanksi kita akan tegas mencabut izin, termasuk kita rekomendasikan ke Polisi untuk tempuh jalur pidana,” tegasnya.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2022/11/18/hak-jawab-sinode-gmit-terkait-berita-tentang-mery-kolimon-tolak-hukuman-mati-obyektivitas-bantuan-hukum-gmit-dan-dugaan-pelaku-lain-di-kasus-sas/
Sementara itu Etho Pulonggomang, Agen Penjualan Minyak Tanah PT Ombay mengatakan, stok minyak tanah subsidi di Kabupaten Alor masih sangat cukup meski BPH Migas mengurangi alokasinya untuk Alor.
BPH Migas mengalokasikan minyak tanah subsidi tahun lalu sebesar 365 kiloliter/tahun, namun untuk tahun ini di bulan November 2022 ini kuotanya dikurangi 75 kiloliter atau 23%. Sementara di bulan Desember kuotanya 325 kiloliter, dikurangi sebentar 13% atau sekitar 40 kiloliter.
“Jadi kuotanya sekarang 270 kiloliter kalau satu rumah pakai 20 liter/hari maka stok untuk Alor sangat cukup meskipun terjadi pengurangan di BPH Migas,” ujar Atho.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2022/11/16/buka-acara-konven-di-kolana-bupati-alor-ajak-pemuda-sinode-gmit-buat-mukjizat/
Etho meminta masyarakat Alor memberikan laporan adanya dugaan penimbunan minyak dan permainan harga di tingkat pangkalan dan pengecer kepada pemerintah untuk ditindak. Etho memastikan jika ada pangkalan yang bermain menaikan harga tidak sesuai harga HET maka PT Ombay selaku agen akan memutus kontrak dengannya.
“Masyarakat silahkan melaporkan ke pemerintah kalau ada kenaikan harga, karena fungsi pengawasan minyak ini ada di pemerintah. Kita hanya sebatas distribusi minyak ke pangkalan saja. Jadi kalau ada penimbunan atau permainan harga yang lebih dari harga HET maka silahkan itu diviralkan di media sosial dan lapor ke pemerintah untuk ditindaklanjuti. Kita tetap jual harga minyak tanah subsidi dengan harga Rp 400/liter di seluruh pangkalan dan stok selalu ada sampai bulan Desember dan tahun depan,” ujarnya.
Masyarakat Alor sejak dua pekan ini mengeluhkan sulitnya membeli BBM jenis Minyak Tanah di pasaran. Ada masyarakat juga yang mengeluh karena harga yang dijual di pasaran menembus angka Rp 10.000 – 20.000/liter. Kondisi ini terjadi di hampir setiap tahun jelang Nataru.
Tonton video penjelasan Pemkab Alor soal kelangkaan Minyak Tanah di Alor: