Kepala SMK Negeri 1 Kalabahi, Idaleta Laure, S.Pd memberikan arahan kepada 218 peserta PKL, Senin (3/6) di Aula SMKN 1 Kalabahi, Desa Lendola.
Kalabahi – Kepala SMK Negeri 1 Kalabahi, Idaleta Laure, S.Pd, melepaskan 218 peserta didik untuk mengikuti kegiatan praktek kerja lapangan atau PKL di sejumlah badan usaha dan kantor pemerintah di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Acara pelepasan peserta PKL ini dilakukan pada Senin 3 Juni di Aula SMK Negeri 1 Kalabahi, Desa Lendola.
Idaleta menerangkan, Program PKL ini merupakan salah satu program yang sangat penting dilakukan di SMK karena merupakan penjabaran dari Undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 yang dituangkan dalam kurikulum sekolahnya.
“PKL ini sebagai bentuk kita mempersiapkan anak-anak didik kita untuk menjadi tenaga kerja yang terampil dan profesional di bidangnya masing-masing,” kata Idaleta ketika sambutan pelepasan 218 peserta didik di Aula SMK Negeri 1 Kalabahi, Lanbouw, Desa Lendola, Senin pagi.
Menurutnya, program PKL ini akan dilakukan selama 6 bulan sejak bulan Juni hingga November 2024. Peserta yang mengikuti PKL ini terdiri dari siswa/i Kelas XII yang tersebar di berbagai jurusan kompetensi keahlian yakni; Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan, Nautika Kapal Niaga, Bisnis Daring dan Pemasaran, Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran, Akuntansi dan Keuangan Lembaga, dan Perhotelan.
“Mereka nanti PKL di dunia usaha; BUMN, BUMD dan instansi pemerintah yang ada di Kabupaten Alor. Mulai hari ini mereka sudah kami kirimkan ke lokasi PKL di dampingi guru pendamping masing-masing,” ujarnya. “Ada juga anak-anak kami yang PKL di atas kapal ASDP dan Pelni seperti di kapal-kapal Sabuk Nusantara,” lanjut dia.
Idaleta menerangkan, PKL ini sifatnya pembelajaran sehingga ada sejumlah tahanan yang akan dilakukan siswanya di lapangan yaitu pertama, tahapan orientasi. Orientasi ini kurang lebih dilakukan selama dua Minggu tergantung pembimbing di kantor yang memberikan kesempatan pada peserta untuk masa orientasi.
“Tahap kedua, para siswa akan meniru budaya kerja yang baik yang ada di dunia usaha dan kantor di lokasi PKL-nya, dari sisi disiplin waktu dan seterusnya sampai dengan masuk pada kerjanya,” jelasnya.
Selanjutnya, tahap ketiga, para siswa akan masuk pada aksi. Aksi ini menurut Idaleta, para siswa akan beraksi melakukan aktivitas kerja sebagaimana pembimbing kantornya mengarahkan dia untuk bekerja.
Idaleta menambahkan, tahap keempat, peserta didik mulai belajar tentang kerjanya secara utuh. Tahap ini tentu saja peserta didik tidak boleh terlepas dari pembimbing di kantor dan karena itu ada perangkat yang disediakan dari sekolah, ada pembimbing dari sekolah yang akan terus melakukan monitoring atas kondisi selama enam bulan dia di kantor.
“Itu bagian dari tahapan anak-anak saya yang akan mengikuti PKL. Jadi selama bulan Juni sampai dengan November, pembimbing akan mulai melakukan aktivitas monitoring dan evaluasi kepada anak-anak di setiap kantor, dan juga di atas kapal,” ujarnya.
Jika semua tahapan proses PKL selesai maka peserta didik semuanya akan membuat laporan PKL untuk dievaluasi oleh guru pembimbingnya masing-masing di sekolah.
“Laporan PKL itu nanti memuat di kantor mana dia bekerja, apa saja yang dia kerja dan apa nilai tambah yang dia peroleh, juga ada gambaran pengalaman selama mereka PKL,” katanya.
Setelah semua PKL selesai maka para peserta didik akan mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian kompetensi keahlian menurut spesifikasi kompetensi keahlian masing-masing.
Idaleta berharap seluruh anak didiknya bisa mengikuti PKL dengan baik dan mengimplementasikan semua teori di kelas dengan baik di lapangan sambil belajar mengenal kondisi di lapangan.
“Harapan saya PKL tahun 2024/2025 ini dari kelas XII ini kiranya para peserta didik ini bisa mengimplementasikan kurikulum yang dia sudah belajar di sekolah dengan keadaan nyata di dunia usaha, karena itu akan menambah pengalaman bagi anak-anak, sehingga dia sudah lulus nanti bisa bekerja di dunia kerja,” harapnya.
Idaleta juga berpesan kepada anak didiknya untuk jaga kesehatan selama PKL di lapangan, setia, disiplin mengikuti budaya kerja yang ada, dan tetap menjaga almamater sekolah dan tetap berkonsultasi dan mengikuti arahan pembimbing.
Selain itu, Kasek Idaleta juga menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada pimpinan lembaga; BUMN, BUMD dan kepala kantor-kantor pemerintah yang telah bersedia menerima anak didiknya melakukan PKL. Ia berharap para pimpinan lembaga yang ada bisa memberikan pelayanan dan ilmu yang terbaik bagi anak didiknya selama PKL berlangsung hingga selesai nanti.
Sementara itu, Ketua Panitia PKL, Catur, S. H Koly, S.Pd mengatakan, program PKL ini akan diikuti oleh 218 peserta, yang akan berlangsung pada tanggal 3 Juni hingga 20 November 2024. (*dm).