Warga Alor NTT Keluhkan Listrik

Instalasi jaringan listrik. (Sumber: industricontan.co.id)
Instalasi jaringan listrik. (Sumber: industricontan.co.id)

Kalabahi –

Sejumlah wilayah di Kabupaten Alor Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), masih bergelut kesulitan listrik. Kesulitan yang dialami warga yakni: problem pemasangan meteran dan pemasangan jaringan listrik.

Wilayah yang masih kesulitan listrik yaitu, Kecamatan Alor Barat Daya, Kecamatan Alor Timur, Kecamatan ATU dan Kecamatan Alor Selatan.

Problem pemasangan meteran listrik terjadi di Lola Desa Probur Utara Kecamatan Alor Barat Daya. Sekitar enam orang warga Lola, keluhkan listrik mereka belum menyala. Padahal petugas PLN sudah memasang meteran di rumah mereka. Biaya pemasangan meterannya pun sudah lunas dibayar.

“Di Lola, meteran kami sudah pasang hanya belum kasih menyala. Kami ada sekitar enam rumah yang belum (menyala). Sudah dua minggu ini belum,” kata Imanuel, warga desa setempat, saat dihubungi wartawan, Rabu (12/2/2020).

Imanuel kesal lantaran meteran tetangga rumahnya sudah dibuat menyala oleh petugas PLN. Hanya saja dia dan lima rekannya yang meterannya belum dinyalakan meskipun administrasi dan biayanya sudah disetor ke petugas PLN.

“Saya punya itu meteran 900 (VA). Saya bayar sebesar Rp 1.800.000,-. Sudah lunas. Administrasi KTP juga sudah kasih petugas,” lanjut dia.

Imanuel belum mengetahui pasti apa kendalanya sehingga meterannya belum bisa beroperasi. Ia mengaku, petugas tidak menjelaskan alasan mengapa meterannya belum dinyalakan.

“Semua rumah sudah menyala. Hanya kami 6 rumah yang belum. Petugas tidak jelaskan ke kami alasannya kenapa belum menyala. Mereka hanya ambil nomor (hanphone) kami saja, tapi tidak kasitahu kendalanya apa,” kesalnya.

Ia menerangkan, pemasangan meteran Di Desa Probur Utara dilakukan petugas PLN sejak beberapa bulan lalu. Semua rumah warga di Lola sudah dinyalakan. Hanya tersisa 6 buah rumah yang belum dinyalakan.

Masalah listrik di Lola awalnya dilaporkan Galang, pemuda setempat kepada wartawan, Selasa malam. Ia meminta masalah itu diekspos untuk mendapat respon dari otoritas PLN Kalabahi.

PLN Akan Crosscheck ke Lokasi

Kepala PLN Rayon Kalabahi, Virtus, menjelaskan, pihaknya akan crosscheck masalah tersebut ke Lola besok pagi. Pengecekan itu untuk memastikan, tidak adanya kendala dalam pemasangan meteran warga.

“Baik pak (wartawan), besok kami cek,” katanya saat dikonfirmasi tribuanapos.net, malam tadi.

Proyek Listrik di Alor Timur Tersendat

Proyek jaringan listrik di Desa Padang Panjang Kecamatan Alor Timur, kini tersendat. Proyek yang menghubungkan jaringan listrik di wilayah Alor Timur tersebut dikerjakan sekitar tahun 2018/2019.

Sejumlah tiang listrik yang sudah terinstalasi kabel setengah jadi itu, berdiri berjejer di pinggir badan jalan negara dari Desa Padang Panjang menuju Desa Maritaing. Namun tiba-tiba proyeknya terhenti. Belum diketahui alasan mengapa proyek tersebut dihentikan.

Keluhan tersendatnya proyek listrik Alor Timur diketahui melalui Reses Anggota DPRD Alor Ernes Mokoni, Januari lalu. Ernes mengungkapkan, ia mendapat keluhan warga Desa Padang Panjang dan Maukuru bahwa pekerjaan proyek jaringan listrik tersebut sudah tidak dilanjutkan.

“Reses di Padang Panjang, masyarakat tanya saya, mengapa proyek listrik Alor Timur belum tuntas dikerjakan? Saya belum tahu masalahnya. Saya minta PLN segera selesaikan proyek itu agar tidak mubasir. Tiang dan kabel-kabelnya sudah ada jadi tinggal dilanjutkan saja,” ujarnya.

Laporan reses Ernes Mokoni sudah dia sampaikan kepada Ketua DPRD Alor Enny Anggrek untuk disikapi secara politik. Kendati demikian, Ketua DPRD belum mengagendakan Rapat Kerja Komisi dengan PLN Rayon Kalabahi.

“Laporan resmi sudah saya sampaikan ke pimpinan DPRD. Belum ada petunjuk kami Kunker atau Rapat Kerja dengan PLN,” terang politisi PKB Alor itu pasca reses waktu lalu.

Kepala PLN Rayon Kalabahi, Virtus, yang dikonfirmasi media ini, belum merespon pesan singkat wartawan.

Selain listrik Alor Timur, informasi yang dihimpun wartawan, pemasangan jaringan listrik dari Desa Petleng Kecamatan ATU ke Desa Malaipea Alor Selatan, juga mengalami kendala.

Para petugas PLN kesulitan memasang jaringan listrik akibat masalah penebangan pohon jati warga yang tidak ingin ditebang. Sejumlah tiang dan kabel listrik pun masih berada di lokasi.

Sejauh ini pemerintah daerah, DPRD dan PLN belum duduk bersama, membahas dan merespon proplem pemasangan jaringan listrik di Kabupaten Alor. (*dm).Â