Kalabahi –
Sandiaga Salahuddin Uno menjadi pembicara Seminar Ekonomi Kreatif dalam kegiatan Konsultasi Studi Wilayah (KSW) VII Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia di Kalabahi, Kabupaten Alor, NTT, Selasa (15/9).
Dalam menyampaikan materinya, Sandiaga berbicara dari Jakarta melalui sambungan virtual dengan peserta KSW VII yang berada di Gedung Gereja Padangtia Batunirwala, Kalabahi, Alor. Sandiaga juga berbicara virtual dengan Kelompok Nelayan Mali di Kelurahan Kabola, Kecamatan Kabola, Kabupaten Alor, NTT.
Para nelayan berbicara dengan Sandiaga Uno melalui sambungan virtual yang difasilitasi Ketua Umum GMKI, Corneles Gilanjinjinay.
Ketua Umum GMKI membuka pembicaraan terdahulu dengan Sandiaga Uno pada sesi tanya jawab.
Ketum Corneles menyampaikan maksud bahwa para nelayan ingin berbicara dengan Sandiaga. Calon Wakil Presiden yang mendampingi Prabowo Subianto pada Pilpres lalu itu menyambut baik ajakan Corneles.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/09/16/ok-oce-maritim-jaring-aspirasi-nelayan-alor-ntt/
Ketum Corneles kemudian menyerahkan spiker dan handphonenya kepada Koordinator Nelayan Mali, Adolf Samasing dan berbicara langsung dengan Sandiaga mengenai persoalan yang mereka alami.
Adolf mengatakan, para nelayan yang ia koordinir selama ini memiliki kekurangan fasilitas alat tangkap. Mereka sejak dulu hanya menggunakan alat tangkap tradisional mencari ikan. Itu sebabnya hasil produksi kelautan dan perikanan mereka masih minim.
Karena itu Adolf meminta Sandiaga Uno memberikan bantuan fasilitas alat tangkap kepada mereka untuk digunakan mencari ikan agar dapat meningkatkan produksi penangkapan.
“Bapak, kami di sini banyak hasil alam (kelautan dan perikanan) hanya kami kendala alat tangkap. Alat tangkap kami masih tradisional. Kalau bisa bapak membantu kami alat tangkap,” kata Aldolf.
Adolf kemudian menunjukkan proposalnya kepada Sandiaga Uno. Proposalnya itu merupakan usulan kebutuhan para nelayan di Mali. Ia lalu menitipkan Proposalnya kepada Ketua Umum GMKI untuk diantar ke Jakarta.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/09/16/pembangunan-ekonomi-daerah-berbasis-kepulauan-di-nusa-tenggara-timur/
Ketum Corneles menerima Proposal Aldolf dan berjanji akan mengantar Proposal tersebut kepada Sandiaga Uno di Jakarta.
“Keluhan bapak-bapak semua akan saya sampaikan langsung kepada Bapak Sandiaga Uno di Jakarta. Nanti proposalnya saya antar sendiri ke Jakarta,” ungkapnya.
Ketua Umum GMKI meminta maaf kepada para nelayan karena sebenarnya Sandiaga Uno dijadwalkan hadir di Kalabahi membawa materi dalam seminar Ekonomi Kreatif dan Milenial pada kegiatan KSW VII GMKI. Namun kendala Covid-19 yang kini melanda Jakarta sehingga Sandiaga batal datang ke Alor.
“Sebelumnya saya minta maaf karena sebenarnya bapak Sandiaga Uno hadir di sini ketemu langsung dengan bapak-bapak. Hanya karena Covid-19, Jakarta sudah PSBB jadi pak Sandiaga batal ke Alor. Beliau hanya menyampaikan materi melalui virtual,” katanya.
“Pak Sandi titipkan Baju Kaos OK OCE untuk bapak-bapak di sini,” ujarnya.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/09/15/ksw-vii-bupati-alor-minta-gmki-pecahkan-masalah-daerah/
Corneles kemudian menyerahkan baju Kaos OK OCE dari Sandiaga Uno kepada puluhan nelayan di Mali, Kabola.
Sandiaga Salahuddin Uno membawa materi Ekonomi Kreatif dan Milenial kepada peserta KSW VII di Gereja Padangtia Batunirwala, Kalabahi melalui zoom meeting.
Materi virtualnya itu, Sandiaga membeberkan konsep ekonomi kreatif berbasis sosial budaya masyarakat. Ia melihat potensi wisata di Alor dan NTT bagaikan ibu bagi ekonomi kreatif. Sandiaga meminta masyarakat menjadikan pariwisata sebagai pusat ekonomi baru.
“Tadi saya lihat kain-kain tentun di Alor NTT ini sangat bagus. Ini bisa menjadi nilai tambah yang luar biasa. Saya minta masyarakat kita kelola pariwisata secara baik karena pariwisata itu merupakan ibu bagi ekonomi kreatif,” ungkapnya.
Sandiaga mengucapkan terima kasih kepada nelayan Mali yang sudah menyampaikan aspirasi mereka kepadanya meski lewat virtual. Ia memastikan akan membantu masyarakat Alor khususnya para nelayan di Mali. (*dm).