Kalabahi –
Ketua Satuan Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Alor Provinsi NTT, Sony O. Alelang menyesalkan belasan warga yang aksi menolak gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Wolatang dijadikan lokasi karantina pasien positif virus corona.
Sebab, menurutnya lokasi tersebut menjadi milik pemerintah dan tidak boleh ada pihak yang menghalangi kerja pemerintah dalam upaya memutus rantai penyebaran virus corona.
“Itu (SKB) lokasi (milik) pemerintah. Rumah Karantina itu kita jadikan isolasi pasien Covid ini. Kita bukan mau pergi lepas pasien berkeliaran tebar virus di situ. Jangan ada yang menghalang-halangi kerja pemerintah dalam upaya pencegahan virus ini,” kata Sony dikonfirmasi soal ada warga aksi tolak gedung SKB Wolatang dijadikan rumah Karantina, Selasa (12/1/2021) di Kalabahi.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/12/warga-kabola-alor-aksi-tolak-rumah-karantina-pasien-covid-19-di-skb-wolatang/
Sony menjelaskan, penyebaran virus corona hanya bisa terjadi bila ada pasien melakukan kontak langsung dan/atau berjarak dekat dengan masyarakat.
Menurut dia, SLB tersebut menjadi lokasi yang tepat karena pasien akan diisolasi mandiri di dalam kamar dan tidak bersosialisasi atau kontak langsung dengan masyarakat.
“Penyebaran Covid ini kan bisa terjadi apabila ada pasien positif yang kontak langsung dengan masyarakat. Kan itu jauh dan pasien tentu kita isolasi di dalam kamar dan tentu ada petugas yang mengawasi untuk kepentingan perawatan. Bukan pasien kita lepas pergi jalan-jalan di sana untuk tebar virus di situ,” ungkapnya, geram.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/09/bupati-alor-keluarkan-edaran-disiplin-dan-penegakan-protkes-sejumlah-kegiatan-dibatasi/
Kendati demikian, Sony memastikan bahwa ia sudah mendapat laporan mengenai hal itu dan pemerintah sudah siapkan opsi lain mengenai rumah Karantina tersebut. Opsinya, pemerintah siapkan gedung Bank NTT lama di Kalabahi Kota sebagai lokasi Karantina.
“Kita siapkan alternatif yaitu kita pakai gedung Bank NTT lama. SKB ini kita mengantisipasi kalau ada lonjakan pasien. Kalau itu terjadi maka tetap kita siapkan daya tampung yang lebih besar. Kalau ada masyarakat yang menolak maka itu dianggap menghalang-halangi kerja Satgas dan itu ada ancaman pidananya,” tegasnya.
Sony Alelang yang juga menjabat Sekda Alor itu berencana akan memanggil Camat dan Lurah Kabola untuk mengevaluasi pentingnya sosialisasi masif soal pencegahan penyebaran virus corona kepada masyarakat di wilayah itu.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/01/08/bupati-alor-keluarkan-edaran-siswa-belajar-dari-rumah/
Sony menginginkan semua perangkat kecamatan, kelurahan dan desa bersama masyarakat setempat bisa bersinergi bekerja amankan semua kebijakan pemerintah soal pemutusan rantai penyebaran virus corona. Ia tidak ingin kejadian tersebut di Kabola terulang lagi.
Sebelumnya diberitakan, Lurah Kabola Dominggus Maulaka mengatakan, belasan warganya tadi pagi menggelar aksi menolak gedung SKB dijadikan lokasi karantina mandiri.
Penolakan tersebut dilakukan sebab warga khawatir ada penyebaran Covid-19, karena SKB menjadi satu lokasi dengan PAUD dan SD yang beroperasi aktif di wilayah itu. (*dm).