Ratusan masa dari Forum Masyarakat Peduli Hukum dan Demokrasi (FMPHD) Kabupaten Alor, NTT, menggelar unjuk rasa di kantor DPRD Alor, Kalabahi Kota, Senin (3/1/2022).
Mereka menuntut Ketua DPRD Alor Enny Anggrek, memberikan dukungan pengawasan politik pada Kejaksaan Negeri Alor agar tidak tebang pilih dalam penegakan hukum di Alor.
FMPHD memprotes penetapan tersangka Kepala Dinas Pendidikan Alor Alberth Ouwpoly dan Khairul Umam dalam kasus DAK 2019 karena terkesan jaksa terburu-buru dan diduga sarat politik.
FMPHD menilai Jaksa seharusnya lebih dahulu memproses hukum kasus dugaan suap BANGGAR DPRD Alor tahun 2013 dan kasus Sumbur Bor, juga berbagai kasus dugaan korupsi yang diadukan masyarakat namun mandek.
FMPHD pun mendesak Ketua DPRD Alor agar melaporkan Kajari Alor Samsul Arif di Kejaksaan Tinggi NTT dan Kejagung, bila dalam penanganan perkara ada indikasi tebang pilih kasus.
Ketua DPRD Enny Anggrek menyambut baik aksi FMPHD di kantornya.
Enny menegaskan dia akan mendukung penuh tuntutan FMPHD dan mendukung Kejaksaan dalam penanganan perkara kasus-kasus korupsi di Alor.
Ketua DPRD meminta FMPHD dan masyarakat Alor terus aktif mengawal proses hukum berbagai kasus dugaan korupsi yang ditangani penyidik Kejaksaan agar semuanya berjalan secara adil.
Di sisi lain, ada yang menarik di sini. Penyambutan dan dialog Ketua DPRD pada masa aksi FMPHD ini dianggap sedikit berbeda dari kali lalu pada saat ia menerima demonstran FAK Alor yang dimotori Lomboan Djahamou di kantor DPRD Alor, Batunirwala.
Enny dan Lomboan nampak saling adu mulut dan masing-masing pertahankan argumentasinya, seolah-olah tak ada satupun yang ingin mengalah.
Tonton video perdebatan Ketua DPRD dan Lomboan Djahamou di sini:
Keduanya disebut-sebut menjadi rival sejati dalam tatanan politik Alor.
Meski demikian, Enny Anggrek yang merupakan satu-satunya sosok pimpinan DPRD perempuan pertama di Alor ini dianggap sudah lebih dewasa secara politik dalam menerima para demonstran.
Enny memang sosok yang kontroversi dalam pentas politik Alor. Namun begitu ia juga dikenal sosok politisi yang baik dalam memperhatikan basis di dapilnya dan masyarakat Alor di berbagai Dapil.
Misalnya pada perhatian korban bencana alam. Ia tak tanggung-tanggung membantu para korban Bencana Seroja dan Bencana Banjir di sejumlah daerah.
Selain itu, Enny yang kini menjabat Ketua DPC PDIP Alor ini malah cukup mendapat simpati publik ketika ia berkisruh dengan Bupati Alor Drs. Amon Djobo.
Kisruh kedua petinggi Alor ini membuat partainya PDIP menarik dukungan politik pada pemerintahan Amon Djobo-Imran Duru di parlemen.
Enny juga disebut-sebut bakal menjadi figur yang sangat diperhitungkan bila ia diusung PDIP maju dalam Pilkada Alor 2024.
Sebab, selain memiliki basis masa yang kuat di akar rumput, ia cukup representatif mewakili kaum perempuan dalam kepemimpinan Alor mendatang.
Sementara itu, sosok Lomboan merupakan aktivis senior di Kabupaten Alor. Ia dikenal luas karena kegigihannya mengkritik segala urusan pembangunan Alor yang dianggap melenceng.
Lomboan disebut-sebut menjadi Figur muda yang akan maju dalam Pemilihan Legislatif di 2024 mendatang.
Setelah menerima tuntutan FMPHD, masa aksi kemudian melanjutkan unjuk rasa di kantor Kejaksaan Negeri Alor.
Tonton video Ketua DPRD Alor sambut masa aksi FMPHD Alor, di sini: