Kapolres Alor AKBP Ari Satmoko. (Sumber: alorpos.com/linus kia).
Kalabahi –
Kepolisian Resort Alor Polda NTT akan mendalami insiden desakan penutupan secara sepihak oleh dua oknum RT dan RW terhadap warung Babi milik El Asmau di Kelurahan Mutiara, Kecamatan Teluk Mutiara.
Kapolres Alor AKBP Ari Satmoko mengatakan, pihaknya akan berkoodinasi dengan dinas terkait untuk mencari tahu penyebab dan alasan penutupan warung babi ini sehingga tidak menimbulkan gejolak di masyarakat.
Kapolres mengatakan alasan ia akan melakukan koordinasi dengan dinas terkait juga untuk menemukan solusi yang terbaik agar masa depan pengusaha warung Babi di Alor tidak terancam ditutup tanpa alasan hukum yang mendasar.
“Terima kasih informasinya. Nanti kita koordinasikan dengan dinas terkait,” kata Kapolres Ari, saat dikonfirmasi wartawan mengenai insiden desakan penutupan sepihak tanpa dasar hukum dari Ketua RT dan RW setempat terhadap warung Babi El Asamau, Kamis (23/6) di Kalabahi.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Alor IPTU Yames Jems Mbau,S.Sos mengatakan pihaknya sejauh ini belum mendapat laporan dari korban El Asamau dan/atau keluarganya mengenai insiden desakan penutupan warung Babinya yang terjadi pada hari Rabu malam.
Meski demikian, IPTU Jems memastikan bahwa pihaknya akan mendalami insiden desakan penutupan warung Babi tersebut berdasarkan postingan dari korban El Asamau di media sosial.
“Belum ada laporan ke kami kakak. Info dari medsos kami dalami. Makasih informasinya,” ujar Kasat Jems.
Sebelumnya diberitakan, viral, dua orang pria yang mengaku Ketua RT dan RW di Kelurahan Mutiara Kecamatan Teluk Mutiara Kabupaten Alor, NTT, datang memaksa pemilik warung Babi, El Asamau untuk menutup usahanya. Pengaduan itu membuat El Asamau geram. Ia kemudian memosting di akun media sosialnya sehingga menjadi viral.
Kedua oknum tersebut awalnya datang malam-malam di lokasi warung dan memaksa El Asamau menutup warungnya dengan alasan ada keberatan dari warga sekitar. Namun belum diketahui apakah pengaduan tersebut alasan religius atau persaingan dagang?
“Warung Babi kami diminta tutup. Kami tidak mau. Kami akan tetap buka,” kata El Asamau, Rabu (22/6) di Kalabahi.
Lurah Mutiara Jermias Imanuel Maitia membenarkan dua sosok pria yang datang meminta El Asamau menutup warung Babinya, adalah Ketua RT II, Selfanus E. Molina dan Ketua RW I, Dominggus Frare. Jermias membantah ada perintah penutupan dari RT dan RW.
“Ketua RT dan RW ini tidak meminta tutup warung Babi Pak El Asamau. Mereka datang sampaikan baik-baik kalau ada keberatan dari warga,” kata Lurah Jermias sambil mengaku belum mendapat laporan dari RT dan RW, siapa warga yang keberatan.
Jermias menjelaskan bahwa aksi tersebut dilakukan kedua aparaturnya itu secara spontanitas dan tanpa berkoordinasi dengannya selaku atasan. Untuk itu Jermias meminta maaf pada El Asamau dan masyarakat Alor yang sudah merasa terganggu.
“Saya meminta maaf atas insiden ini. Saya juga kaget setelah nonton video live dari Pak El Asamau tadi malam. Besok kami undang semua pihak duduk bahas masalah ini bersama Camat Teluk Mutiara. Kita cari solusi yang terbaik,” katanya, Kamis (23/6) di kantornya.