Ricuh!! Tuntut Enny Anggrek Mundur, Aktivis Hampir Segel Gedung DPRD Alor

Polisi mengamankan aktivis FAKK Lomboan Djahamou, saat hendak menyegel kantor DPRD, Rabu (10/3/21).
Polisi mengamankan aktivis FAKK Lomboan Djahamou, saat hendak menyegel kantor DPRD, Rabu (10/3/21).

Kalabahi –

Aktivis Forum Anti Korupsi, Kerakusan dan Kerusakan (FAKK) Alor, hampir menyegel kantor DPRD Alor, Rabu (10/3/21). Aksi itu menuai kericuhan sebab FAKK menutut Enny Anggrek mundur dari jabatannya karena dianggap bermasalah hukum.

Aktivis FAKK Lomboan Djahamou mengatakan, dirinya berniat menyegel kantor DPRD karena ia tidak menerima Enny Anggrek sebagai Ketua DPRD Alor yang dituduh bermasalah hukum.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/03/10/sembuh-dari-covid-19-anggota-dprd-ntt-rocky-winaryo-kini-disuntik-vaksin-corona/

Selain itu, Lomboan Djahamou menyebut, aksi itu sebagai bentuk protes atas segala sepak terjang politik Enny Anggrek yang dianggap meresahkan masyarakat Alor.

“Kami tidak menerima seorang Ketua DPRD yang bermasalah hukum. Kami minta Ketua DPRD Alor segera angkat kaki dari Alor ini,” kata Lomboan dalam orasinya di gedung DPRD, Batunirwala, Rabu siang.

Masalah hukum yang dituduhkan antara lain, surat DPO-nya yang diduga palsu yang diduga disebarkan melalui WhatsApp Ketua DPRD.

Selain itu Lomboan juga menyinggung surat DPRD yang dikirim kepada Kapolri Jenderal Idam Azis di Jakarta waktu lalu, melaporkan mantan Kapolres Alor AKBP Patar Silalahi dan dua penyidiknya kerena pernah menetapkan Enny Anggrek tersangka kasus dugaan penghinaan terhadap Efraim Lamma Kolly.

Kedua kasus tersebut sedang ditangani penyidik Polres Alor Polda NTT dan Badan Kehormatan.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/03/09/yulius-djobo-dan-nonce-kalla-pimpin-pappri-alor-periode-2020-2025/

Lomboan juga menyampaikan kekesalannya karena aksi itu tak satupun dari 30 Anggota DPRD yang diutus menerima aspirasi FAKK.

Sekretaris DPRD Alor Yulius Plaikol mengatakan, pimpinan dan Anggota DPRD tidak bisa hadir menerima aspirasi FAKK karena sedang tugas kunjungan kerja di dalam daerah.

“Semua sedang kunjungan kerja ke daerah. Jadwal kunjungan kerja dari tanggal 5 sampai tanggal 10 Maret. Jadi belum ada yang masuk kantor,” kata Yulius sembari menunjukan jadwal kerja DPRD kepada wartawan.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/03/07/reses-anggota-dpr-ri-julie-sutrisno-laiskodat-bantu-sembako-di-dapil-alor/

Meski demikian, Yulus memastikan akan menyampaikan aspirasi FAKK ke pimpinan DPRD usai agenda kunjungan kerja.

Sementara itu, Ketua DPRD Enny Anggrek yang dikonfirmasi, belum membalas pesan singkat dan telepon wartawan.

Pantauan wartawan, Lomboan membawa kayu spar hendak menyegel pintu kantor DPRD dan pintu ruangan Ketua DPRD Alor. Namun aksi tersebut berhasil diamankan Personil Polres Alor sehingga tidak terjadi kericuhan berkepanjangan. Usai menyerahkan pernyataan sikap, masa lalu membubarkan diri dengan tertib prokol kesehatan.

Berikut ini video full orasi aktivis FAKK yang berbuntut hampir menyegel kantor DPRD Alor di Batunirwala.

(*dm).