Forum Kader Bela Negara Dukung Lapas Buka Lahan Tidur di Alor NTT

Anggota Forum Kader Bela Negara Lomboan Djahamou (ujung kiri) menyerahkan bantuan 20 unit drum air kepada Kepala Lapas Kelas II B Kalabahi Efendi Julianto, S.Sos.,SH.,M.Si (tengah) dan stafanya, Nixon, untuk mendukung pembukaan lahan tidur Lapas Mola yang berada di Kompleks Bungawaru, Minggu (12/7).
Anggota Forum Kader Bela Negara Lomboan Djahamou (ujung kiri) menyerahkan bantuan 20 unit drum air kepada Kepala Lapas Kelas II B Kalabahi Efendi Julianto, S.Sos.,SH.,M.Si (tengah) dan stafanya, Nixon, untuk mendukung pembukaan lahan tidur Lapas Mola yang berada di Kompleks Bungawaru, Minggu (12/7).

Kalabahi –

Forum Kader Bela Negara (FKBN) Kementerian Pertahanan RI mendukung Lapas Kelas II B Kalabahi, buka lahan tidur di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dukungan tersebut diberikan berupa bantuan drum penampung air untuk menyiram tanaman.

Lomboan Djahamou, selaku salah satu Anggota FKBN mengatakan, FKBN sangat mendukung program ketahanan pangan yang digagas Kepala Lapas Kelas II Kalabahi Efendi Julianto, S.Sos.,SH.,M.Si di kompleks Bugawaru, Kelurahan Kalabahi Tengah, Kecamatan Teluk Mutiara. Bantuan yang diserahkan berupa 20 unit drum untuk digunakan menampung air.

“Kami dari FKBM membantu 20 drum air kepada Kepala Lapas Mola. Drum ini akan dipergunakan untuk mendukung kegiatan buka lahan tidur ini. Kalau masih kurang (drum) kita tambah lagi. Paling tidak ada contoh bagi masyarakat. Saya juga mantan warga binaan, kebetulan saya berkunjung ke Alor NTT jadi ini sebagai tanggung jawab saya juga. Kita mendukung apa saja yang bisa kita dukung,” katanya.

Menurut Lomboan, pembukaan lahan pertanian tidur yang digagas Kalapas merupakan program pembelajaran bagi warga binaan dalam menjalani masa tahanan di Lapas. Lomboan yakin program itu akan menjadi inovasi baru bagi masyarakat Alor dalam upaya mempertahankan stabilitas pangan di daerah.

“Ini program luar biasa dari Kalapas Mola untuk paling tidak memberikan contoh keteladanan kepada masyarakat atas lahan tidur. Karena lahan ini sudah tidur begini lama tapi Kalapas datang langsung berubah seperti bedeng-bedeng. Saya lihat dengan mata kepala saya sendiri maka kita dukung apa yang bisa kita dukung,” ujarnya.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/07/10/sulit-dapat-surat-keterangan-miskin-pasien-balita-tumor-jinak-di-alor-terlantar/

Ia mengatakan program Kalapas Efendi harus didukung penuh untuk menjaga stabilitas pangan di daerah. Karena program tersebut bersinergi dengan program Ketahanan Pangan Kementerian Pertahanan RI maupun program pemerintah daerah, ‘Alor Kenyang’.

“Kami punya program ini kedaulatan Informasi, kedaulatan ideologi dan kedaulatan pangan. Karena itu program Kalapas ini adalah bukti kedaulatan pangan. Program ini juga sudah dukung visi Bapak Bupati, ‘Alor Kenyang’. Jadi kita dukung penuh,” jelas Lomboan.

Anggota Forum Kader Bela Negara Lomboan Djahamou (kemeja putih) menyerahkan bantuan sabun cuci, gula, kopi dan pasta gigi kepada warga binaan disaksikan Kepala Lapas Kelas II B Kalabahi Efendi Julianto, S.Sos.,SH.,M.Si (ujung kanan), Minggu (12/7) di kantor Lapas Kelas II B Kalabahi, Mola.
Anggota Forum Kader Bela Negara Lomboan Djahamou (kemeja putih) menyerahkan bantuan sabun cuci, gula, kopi dan pasta gigi kepada warga binaan disaksikan Kalapas Kelas II B Kalabahi Efendi Julianto, S.Sos.,SH.,M.Si (ujung kanan), Minggu (12/7) di kantor Lapas, Kalabahi.

Lomboan juga sudah melaporkan kepada kantor pusat FKBN di Jakarta atas bantuan yang diberikannya ke Lapas. Ia minta pemerintah daerah dan DPRD perlu dukung program Lapas agar sejalan dengan capaian visi Alor Sehat, Alor Kenyang dan Alor Pintar.

“Ini sarana edukasi. Karena itu saya minta kepada Bupati Alor dan Anggota DPRD untuk memperhatikan ini. Tolong diperhatikan, dibantu, entah dana hibah atau apa untuk kelangsungan ini. Karena program Lapas ini luar biasa,” ungkapnya.

Dukungan pemerintah yang dimaksud Lomboan adalah, bibit, pupuk, pendampingan petugas lapangan pertanian sampai pasca panen dan pengadaan dua unit Sumur Bor. Sebab, lokasi itu sumber air jauh.

“Kalau bisa ada Sumur Bor 2 unit di sini. Harus didukung program Kalapas ini. Dinas Pertanian harus dampingi penuh,” sambung dia.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/07/11/desa-tude-bantah-tak-berniat-keluarkan-surat-keterangan-miskin-balita-tumor-jinak/

Selain dukungan drum, sebelumnya Lomboan juga memberikan bantuan kepada 121 warga binaan di Lapas Mola. Paket bantuan itu isinya berupa: kopi, gula, sabun mandi, sabun cuci, shampo, pasta gigi.

Ia berharap, bantuannya itu dapat bermanfaat bagi rekan-rekan warga binaan di Lapas, mengingat Covid-19 tidak ada keluarga warga binaan yang diizinkan menjenguk.

Kepala Lapas Kelas II B Kalabahi Efendi Julianto, S.Sos.,SH.,M.Si mengucapkan terima kasih kepada FKBN khususnya Lomboan Djahamou yang sudah membantu program buka lahan dan bantuan warga binaan di Lapas Kelas II Kalabahi.

Efendi mengatakan program Ketahanan Pangan Lapas membuka lahan tidur ini ia gagas karena potensi tanah Alor yang subur. Kemudian, program tersebut pun dimaksudkan untuk pembinaan dan pelatihan kemandirian warga binaan.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/07/11/irda-temukan-kerugian-negara-kasus-dugaan-korupsi-16-ton-raskin-desa-tude/

Kalapas Efendi mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Pertanian dalam pelaksanaan program tersebut. Menurut rencana, penanaman perdana program tersebut akan dilakukan oleh Kakanwil Kemenkum Ham Provinsi NTT, Marciana Dominika Jone, S.H.

“Kebetulan tanggal 14 ibu Kakanwil mau datang ya, untuk penanaman perdananya,” katanya.

Lahan tidur yang dibuka luasnya sekitar 3 hektar. Tanaman yang akan ditaman adalah melon dan sayur mayur.

Efendi menerangkan, program kemandirian di Bungawaru ini ia harapkan dijadikan sebagai lahan atau Sarana Asimilasi Edukasi (SAE) kepada warga binaan. Ia yakin masyarakat sekitar juga akan turut belajar cara bertani di lahan itu.

“Ini sebagai sarana edukasi dan asimilasi warga binaan, kemudian untuk tempat belajar juga bagi masyarakat. Jadi nanti dijadikan agrowisatalah. Mereka bekerja membangun Alor, Taramiti Tominuku,” ungkap Efendi yang baru dua minggu bertugas di Alor.

Mantan Kabid Kegiatan Kerja Lapas Kelas I Malang itu berharap program tersebut dapat berjalan dengan baik untuk mendukung ketahanan pangan Nasional dan daerah. (*dm).