Lendola, Menuju Desa Digital

Instruktur pelatihan sistem Aplikasi Desa, Andri Kolobani sedang memberikan pelatihan kepada 13 peserta, Kamis (12/11) di Balai Desa Lendola.
Instruktur pelatihan sistem Aplikasi Desa, Andri Kolobani sedang memberikan pelatihan kepada 13 peserta, Kamis (12/11) di Balai Desa Lendola.

Kalabahi –

Desa Lendola, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, NTT, menggelar pelatihan sistem pendataan desa berbasis Aplikasi. Pelatihan ini sebagai salah satu instrumen pembangunan desa menuju desa digital, Lendola Hebat.

Pelatihan dilakukan pada Kamis, 12-13 November 2020 di Balai Desa Lendola dengan Anggaran bersumber dari dana desa. Pesertanya 13 orang dari utusan masing-masing RT. Instruktur pelatihan atau narasumber, Andri Kolobani dari Kota Kupang.

Kepala Desa Lendola Mersi Imanuel Ouw mengatakan, pelatihan aplikasi desa ini bertujuan mendata semua potensi dan masalah yang ada di Desa Lendola. Tujuannya untuk mengetahui, potensi, permasalahan dan peluang agar mempermudah perumusan dan implementasi program desa.

“Jadi ini sebenarnya pelatihan Aplikasi kependataan dan potensi yang ada di Desa Lendola. Kita ingin semua potensi dan masalah yang ada di desa ini didata secara baik berbasis digital agar kita bisa intervensi program tepat sasaran,” kata Mersi, Senin (23/11/2020) di Kalabahi.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/11/22/thresher-shark-conservation-champion-membuka-pendaftaran-praktisi-konservasi-laut-di-alor/

Menurutnya, aplikasi ini dalam penerapannya nanti dia berbeda dengan Aplikasi sistem keuangan desa (Siskeudes) yang digunakan di hampir seluruh desa di Indonesia. Aplikasi berbasis masyarakat ini cenderung akan difokuskan pada mendata semua potensi dan masalah desa dari semua aspek kehidupan yang mencakup 1.413 KK Desa itu.

“Sistem pendataan di Aplikasi ini dia mencakup semua potensi desa. Misalnya; bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, perumahan, pertanian peternakan, mata pencaharian, budaya dan semua yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat kita. Sensusnya sudah jalan. Nanti sebulan mereka survey atau sensus begitu untuk diinput masuk ke Aplikasi itu,” ujarnya.

Kepala Desa Lendola Mersi Imanuel Ouw (kedua kanan) dan Sekcam Teluk Mutiara Enos Djahamouw (kedua kiri) dalam acara pembukaan pelatihan sistem Aplikasi Desa, Kamis (12/11) di Balai Desa Lendola.
Kepala Desa Lendola Mersi Imanuel Ouw (kedua kanan) dan Sekcam Teluk Mutiara Enos Djahamouw (kedua kiri) dalam acara pembukaan pelatihan sistem Aplikasi Desa, Kamis (12/11) di Balai Desa Lendola.

Setelah data sensus diinput masuk ke data server Aplikasi, Kades Imanuel berencana mengundang pemerintah daerah, akademisi Untrib, Poltek dan Politani Kupang untuk mengkaji potensi dan permasalahan desa guna dirumuskan dalam program desa tahunan. Sebab, selama ini problemnya adalah pihak desa kesulitan membedah program karena data yang tersedia di bank data desa sangat minim.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/11/21/kpai-tiba-di-alor-pantau-korban-persetubuhan-anak-di-bmkg/

“Data kita memang sangat kurang. Maka itu kalau ini aplikasi kita sudah input datanya maka akan kita jadikan bank data desa yang utuh. Setelah itu kita akan bersinergi mengundang Pemda, teman-teman Untrib, Poltek dan Politani untuk menganalisis apa potensi yang jadi fokus kita kembangkan. Nanti kita buatkan semacam MoU begitu dengan mereka untuk mendampingi kita di desa. Komunikasi kita sudah jalan. Tinggal kita rampungkan datanya, sudah bisa jalan,” ungkapnya.

Selain itu, Mersi Imanuel optimis bila Aplikasi bank data ini dirampungkan maka masyarakat akan bisa mengecek langsung semua pembangunan dan sistem keuangan maupun administrasi desa melalui Aplikasi.

“Itu salah satu target kami sebagai bentuk transparansi pengelolaan desa. Jadi ke depan masyarakat bisa cek di Aplikasi, oh di RT ini program apa saja yang kita bangun, dananya berapa itu sudah terbaca di Aplikasi,” katanya.

“Masyarakat juga nanti ke depan bisa mengurus administrasi surat-surat keterangan dan lain-lain yang diperlukan, menggunakan aplikasi saja. Nanti manual juga kita sediakan bagi masyarakat yang belum punya perangkat handphone mengakses aplikasi itu. Mereka juga bisa cek keuangan desa. Kita akan publish semua di website desa nanti. Itu target jangka panjang kami,” tutur Imanuel.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/11/21/kapolres-alor-launching-perpustakaan-keliling-polisi-sahabat-anak/

“Data ini juga akan membantu kita untuk mengusulkan bantuan-bantuan kepada warga kita yang kurang mampu. Karena jujur bahwa kemarin bantuan Covid-19 saja itu datanya kami di desa agak kesulitan usul ke Dinsos. Nah kita harap kalau data Aplikasi ini ada maka semua akan mempermudah kerja-kerja kita di desa,” sambung Imanuel.

Mantan Ketua Kemahnuri Kupang itu optimis jika gagasan dan misinya ini didukung semua masyarakat desa, pemerintah daerah, LSM dan akademisi maka akan mudah mencapai visi Lendola HEBAT (Harmonis, Enterpreneurship, Bersih, Aman, Tenteram).

Imanuel bersyukur, pelatihan aplikasi desa berjalan baik. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada peserta, panitia, dan instruktur pelatihan yang sudah berpartisipasi mendukung kegiatan itu.

Tak lupa, Imanuel juga sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan perangkat desa, BPD, Camat dan Sekcam Teluk Mutiara, Dinas Kominfo dan PMD Alor yang turut hadir dalam acara pembukaan kegiatan. (*dm).