Kalabahi –
Rektor Universitas Tribuana (Untrib) Kalabahi Alvons F. Gorang mengatakan, pihaknya sedang gencar-gencarnya menggagas spot-spot wisata baru di Kabupaten Alor, Provinsi NTT melalui program Kegiatan Belajar Pendamping Masyarakat (KBPM) mahasiswa tahun 2021. Rektor optimis akan ada lonjakan kunjungan wisatawan ke spot-spot baru tersebut pasca pandemi Covid-19.
“Program KBPM tahun ini memang kita fokus di sektor pariwisata. Mahasiswa kita terjunkan ke sejumlah desa untuk membuat inovasi-inovasi menemukan titik-titik spot wisata baru. Nah, kita harap pasca pandemi Covid-19 ini ada lonjakan wisatawan ke Alor karena orang sudah jenuh di rumah saja,” kata Alvons, Rabu (8/9/2021) di Kalabahi.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/09/05/badan-bahasa-merevitalisasi-bahasa-retta-di-pulau-ternate-alor/
KBPM Untrib tahun ini mengusung tema: Bersama Untrib Kita Bangun Pariwisata Alor. Ada 302 mahasiswa yang diterjunkan dalam program KBPM tahun ini, di antaranya terbagi di 33 desa serta 4 kelompoknya di kampus. Kegiatan KBPM berlangsung sejak tanggal 31 Juli-31 Agustus.
Rektor Alvons menjelaskan, alasan Untrib mengusung tema Pariwisata tahun ini karena ingin berkontribusi membantu pemerintah provinsi dan daerah agar lebih giat mendorong sektor pariwisata menjadi sektor unggulan daerah sesuai visi dan program kerjanya.
Namun, KBPM Untrib periode ini, kata Alvons, hanya fokus pada menemukan spot-spot pariwisata baru serta sosialisasi memberikan edukasi pada masyarakat tentang pentingnya potensi wisata baru yang dimiliki desa.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/08/29/gerindra-siapkan-gabriel-beri-binna-caleg-dpr-ri-dan-iskandar-lakamau-cabup-alor-di-2024/
Alvons mengatakan bahwa mahasiswanya itu telah banyak menemukan spot wisata baru di 33 desa dan berhasil mendesainnya menjadi aset wisata desa. Rektor bersyukur keindahan alam Alor tersebut sungguh menakjubkan karena merupakan anugerah Tuhan.
Ia optimis pasca pandemi Covid-19 ini akan ada lonjakan kunjungan wisatawan yang datang ke Alor dan menikmati keindahan alam pulau Nusa Kenari. Rektor yakin lonjakan wisatawan tersebut akan memberikan manfaat bagi defisa daerah dan meningkatkan ekonomi masyarakat desa.
“Jadi konsep kita cukup sederhana yaitu selain menemukan spot-spot baru, kita juga memberikan edukasi pada masyarakat desa. Intinya masyarakat harus tahu potensi-potensi keindahan yang Tuhan berikan ini dan mulai sadar bagaimana mengelolanya,” jelasnya.
“Konsep kita ini berhubungan dengan pemasyarakatan pariwisata karena kita Alor ini beda dengan daerah lain. Kita bersyukur karena Tuhan anugerahkan alam yang begitu indah baik yang di dasar laut maupun panorama alam yang sudah ada di sekitar kita. Kita ingin potensi ini dikelola sendiri oleh masyarakat desa,” lanjut dia.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/08/28/esthon-foenay-lantik-dpc-partai-gerindra-kabupaten-alor-berikut-susunan-pengurusnya/
Selain spot wisata alam baru yang ditemukan mahasiswa, Rektor Alvons juga menyatakan bahwa mahasiswanya pun telah mengemas wisata budaya menjadi wisata baru karena memiliki keunikan khas Alor.
“Kita juga punya keunikan di aspek budaya karena saya kira dengan beragamannya bahasa kita ini sebenarnya representasi dari budaya kita yang sebenarnya sangat baik dan majemuk. Ini sesuatu yang luar biasa dan bisa dikelola menjadi asset wisata desa,” ungkapnya.
“Di tempat lain orang berpikir banyak bagaimana bisa menciptakan destinasi atau obyek-obyek wisata buatan, dan orang harus investasi besar untuk membuat sesuatu menjadi daya tarik, tapi kalau kita, tanpa itupun sebenarnya Tuhan sudah anugerahkan titik-titik spot dan ragam budaya yang memang luar biasa indahnya,” katanya.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/08/21/utang-menumpuk-rsd-kalabahi-minta-tambahan-dana-rp-68-m/
Keindahan alam dan buadaya tersebut lanjut Rektor, harus terus disosialisasikan dan dikampanyekan kepada masyarakat agar mereka bisa sadar dan mau mengelola potensi di desanya sendiri. Rektor yakin bila potensi tersebut mampu dikelola secara baik maka masyarakat akan memperoleh manfaatnya sendiri.
“Ini harus menjadi sesuatu yang baik yang harus diketahui oleh semua orang Alor sehingga kita juga musti berpikir masyarakat kita tidak saja menjadi penonton tapi juga bisa mendapatkan manfaat. Karena itu di KBPM kali ini kita dorong supaya mereka bisa memasyarakatkan pariwisata dan bisa menemukan spot-spot lalu mengajak juga masyarakat untuk mulai memahami peluang-peluang bisnis pariwisata,” ujarnya.
Rektor mengharapkan ada dukungan pendanaan dari pemerintah desa melalui Dana Desa untuk menggenjot spot-spot pariwisata yang sudah digagas mahasiswanya. Sebab membangun pariwisata Alor membutuhkan sinergitas antara pemerintah, masyarakat dan semua pihak di desa.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/08/21/tuan-berpolitik-tanpa-tuhan/
Disinggung tentang konsep KBPM ke depan, Rektor mengatakan, ke depan Untrib akan terus melidik lagi Pariwisata, namun difokuskan pada bagaimana membangun bisnisnya sehingga masyarakat mulai paham dan sadar bagaimana membangun pariwisata di desanya.
“Intinya sekarang di beberapa titik misalnya di Afala, di Wolwal, Air Mancur, Mausamang ada spot wisata baru di sana dengan di Lipang yang ada monumen peringatan bencana Seroja di sana. Ini orang bisa ke sana jadi lokasi baru wisata. Kemudian ada di Desa Aimoli juga kemarin desa sudah sepakat akan bangun tempat permandian air tawar di tepi sawah. Titik-titik ini harus dikembangkan di desa, modalnya bisa melalui BUMDES,” kata Alvons yang namanya disebut-sebut menjadi bakal calon Bupati di Pilkada Alor 2024 mendatang.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/08/17/momentum-hut-ri-76-wakil-ketua-dprd-alor-beri-penghargaan-pada-nelayan-yang-melepas-penyu-ke-habitatnya/
Rektor bangga pada program KBPM anak didiknya yang sudah menunjukan karya besar bagi pembangunan pariwisata Alor. Ia pun memuji KBPM tahun 2020 yang berhasil juga menggagas sejumlah spot wisata baru yang kini ramai dikenal masyarakat dan pecinta wisata.
“Tahun lalu saya dengan Kadis Pariwisata kita resmikan wisata bukit Hulnani di sana. Kita resmikan bukit bedoi sebagai obyek wisata baru pegunungan dan hari ini sudah terkemuka. Kita harap karya-karya KBPM tahun ini juga bisa bermanfaat untuk masyarakat,” tutup Rektor sambil memastikan dalam waktu dekat akan membentuk tim mengkaji pembukaan Program Study Pariwisata Untrib di dua tahun mendatang. (*dm).