Ketua Program Studi Pendidikan Teologi FKIP Untrib, Alboin Selly, S.Pd., M.Pd mengatakan, sekarang sebagian mahasiswanya tidak lagi mendapat kesulitan biaya studi karena mereka terbantu dengan program beasiswa dari Kemendikbud Ristek Dikti.
Program beasiswa tersebut adalah beasiswa Kartu Indonesia Pintar atau KIP-Kuliah dan beasiswa Uang Kuliah Tunggal atau UKT.
Kedua sumber beasiswa tersebut sangat menolong mahasiswa yang orang tuanya kurang mampu secara ekonomi selama studi di Prodi Pendidikan Teologi FKIP Universitas Tribuana (UNTRIB) Kalabahi.
Kaprodi Alboyn menyebutkan, total saat ini ada sebanyak 231 Mahasiswa yang terdaftar kuliah di Prodinya. Mayoritas di antaranya kuliah dibayar beasiswa atau gratis karena rata-rata orang tuanya memiliki keterbatasa biaya studi anaknya.
“Mereka kuliah gratis karena tidak menggunakan uang pribadi tetapi dibiayai dari beasiswa. Ada beasiswa UKT dan beasiswa KIP yang kita dapat kuotanya tahun ini cukup besar,” kata Alboyn, Jumat (18/2/2022) di Kalabahi.
Ia menjelaskan, khusus untuk program beasiswa Uang Kuliah Tunggal atau UKT, besaran bantuan biayanya disesuaikan dengan jumlah biaya registrasi mahasiswa per semester per angkatan.
Bantuan biaya UKT tersebut akan ditransfer ke rekening Universitas, kemudian masing-masing penerima beasiswa tinggal mengklaim atau melaporkan hal itu di Yayasan pada saat melakukan registrasi.
Selanjutnya nanti pihak Yayasan akan menginput data mahasiswa tersebut dan melaporkan ke sistim bahwa dia penerima beasiswa UKT yang sudah melakukan registrasi.
“Jadi regisnya berapa itu yang beasiswa UKT bayar dan nanti mahasiswa penerima beasiswa itu tinggal klaim di Yayasan sesuai besaran biaya regis. Nanti pihak Yayasan akan input dan melaporkan datanya bahwa dia sudah regis. Besaran biayanya juga disesuaikan per semester dan per angkatan karena masing-masing angkatan ada perbedaan biaya regisnya,” ujarnya.
Menurut Alboyn, syarat penerima beasiswa UKT ini minimal mahasiswa semester III yang kurang mampu secara ekonomi. Usulannya disampaikan Kaprodi ke Universitas kemudian dari Universitas melanjutkan usulan tersebut ke Kemendibud Ristek Dikti.
Jika mahasiswa tersebut lolos seleksi administrasi di Kementrian maka dia akan dibiayai selama studi di Prodi Pendidikan Teologi hingga wisuda nanti.
Data ada 87 mahasiswa penerima beasiswa program UKT per masing-masing semester di Prodi Pendidikan Teologi. Masing-masing di antaranya: Semester III sebanyak 19 orang dari total mahasiswa 32 orang. Semester V 29 orang dari total 29 orang. Semester VII 31 dari 31 orang. Semester IX sebanyak 8 orang dari 8 orang sisa wisuda angkatan 2021.
Sementara untuk beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP-Kuliah) syarat penerimanya mahasiswa semester I.
Data ada sebanyak 37 orang mahasiswa semester I yang tedaftar di Prodi Pendidikan Teologi, 18 orang di antaranya sudah menerima beasiswa KIP. Untuk semester III penerima KIP sebanyak 13 orang.
Dari 37 mahasiswa semester I, sisanya sekitar 19 mahasiswa yang belum menerima beasiswa KIP. Mereka akan diusulkan masuk penerima beasiswa UKT pada semester III nanti.
“Kalau beasiswa KIP ini kita ada 18 orang penerima beasiswa. Sisa 19 orang ini kita usul nanti mereka dapat UKT di semester III. Mudah-mudahan nanti usulan kita semuanya terjawab di tahun depan,” katanya.
Alboyn mengatakan, besaran beasiswa KIP yang diterima setiap mahasiswa Prodi Pendidikan Teologi jumlahnya Rp 8 juta/orang. Dana ini ditransfer langsung ke rekening penerima untuk diperuntukan biaya studi dan biaya hidup mahasiswa per semester selama studi di Prodi Pendidikan Teologi Untrib.
“KIP Rp 8 juta ini mereka terima setiap semester atau setiap 6 bulan terima sampai selesai studi. Kalau KIP ini dananya langsung ditransfer dari Kemendikbud masuk ke rekening masing-masing penerima beasiswa. Dia berbeda dengan UKT yang melalui rekening Universitas. Jadi KIP ini juga sangat menolong mahasiswa dalam studi di sini,” ungkapnya.
“KIP ini selain Negara membiayai studi mereka, Negara juga membiayai biaya hidup mereka selama berstudi. Jadi kalau misalnya biaya studinya Rp 4 juta, maka sisa Rp 4 juta mereka gunakan untuk biaya hidup, seperti beli buku, konsumsi, transportasi, biaya kos-kosan bagi yang ngekos, biaya beli pulsa kuliah online, dan biaya hidup lain-lain,” sambung Alboyn.
Alumnus Magister Universitas Negeri Jakarta itu bangga karena dari usulan semua Prodi di Untrib, Prodinya yang mendapat kuota KIP lebih besar di tahun ini. Ia harap para mahasiswa dapat memanfaatkan dana itu dengan baik untuk meningkatkan studinya dan mengukir berbagai prestasi akademik.
“Kita bersyukur kuota kita tahun ini cukup besar karena Prodi lain ada yang cuman dapat 2 sampai 3 orang saja. Kita untuk semester I ini dapat 18 orang dan ini jumlah yang sangat besar. Kuliah sudah gratis jadi kita harap mereka bisa tunjukkan prestasi akademik,” sebut dia.
Alboyn meminta para mahasiswa penerima beasiswa UKT dan KIP-Kuliah dapat menggunakan beasiswa tersebut untuk mendukung kebutuhan kuliah dan tidak untuk membeli hal-hal yang tidak dibutuhkan seperti miras dan pesta pora.
Kaprodi Alboyn juga meminta para orang tua untuk mengawasi kebutuhan belanja anaknya yang mendapat beasiswa. Sebab jika nanti ditemukan dana beasiswa itu tidak diperuntukkan mendukung perkuliahaan maka Kaprodi tak segan-segan akan mengusulkan pembatalannya.
“Kita harap orang tua bisa awasi anaknya supaya kebutuhan-kebutuhan dia bisa terpenuhi dan dia juga tidak mendapat pendobelan biaya dari orang tua lagi. Itu harapan kita dan kalau ada yang digunakan untuk hal-hal tidak bermanfaat maka kita akan putuskan beasiswanya,” tegasnya.
Alumnus IPTH UKAW Kupang itu meminta para orang tua ke depan jangan sungkan-sungkan kuliahkan anaknya di Prodi Pendidikan Teologi Untrib. Karena kuliah di Prodi tersebut sangat mudah dan murah, membantu orang tua yang kesulitan biaya studi anaknya.
“Di Prodi sini kuliah gratis dan didukung fasilitas belajar dan SDM dosen yang berkualitas. Sekarang ada kebijakan Kemendikbud soal Merdeka Belajar ini nanti mereka kuliah di sini tapi bisa juga kuliah di luar kampus Untrib. Jadi ke depan orang tua jangan lagi ragu kasih kuliah anaknya di Prodi Pendidikan Teologi Untrib karena dari sisi peluang kerja juga sangat terbuka luas,” pintanya.
Kaprodi menyampaikan terima kasih kepada Mendikbud Ristek Dikti, Nadiem Makarim yang telah mengalokasikan kuota beasiswa UKT dan KIP di Untrib cukup besar di tahun ini. Bantuan ini sangat menolong para mahasiswa yang orang tuanya kurang mampu secara ekonomi.
Alboyn berharap kuota ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan ke depan sehingga para generasi muda Indonesia yang berada di wilayah 3T ini juga dapat setara pendidikannya dengan daerah lain.
Ia juga terima kasih kepada Rektor Untrib Alvonso F. Gorang, S.Sos.,MM yang membangun jejaring dengan Kemendibud, Anggota DPR RI Andreas Hugo Pareira dan semua pihak sehingga jatah beasiswa ini bisa diperjuangkan datang di Untrib lumayan besar.
“Kita harap komunikasi yang baik dari Pak Rektor dengan Kemendikbud maupun jejaring yang lain ini terus ada ke depan sehingga bisa membantu anak-anak kita kuliah gratis di Untrib,” tutup Alboyn. (*dm).