Kalabahi – Yayasan Tanaoba Lais Manekat (YTLM) GMIT bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Alor menanam jagung industri di empat desa di Kecamatan Kabola. Estimasi hasil hasil penen dari 4 lokasi ini mencapai 36 ton jagung pada musim panen tahun ini.
Penanaman jagung industri ini merupakan inisiatif dari YTLM GMIT untuk meningkatkan kesejahtraan masyarakat desa dengan memanfaatkan potensi lahan tidur yang ada di desa.
Kopidil merupakan salah satu dari 4 desa dampingan YTLM GMIT di Kecamatan Kabola Kabupaten Alor di mana salah satu program dampingannya adalah peningkatan ekonomi masyarakat rentan.
Untuk itu sejak November 2022 YTLM bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten Alor melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan untuk memilih 4 lokasi Desa di Kecamatan Kabola sebagai lokasi implementasi program tersebut.
Desa Kopidil sendiri telah dimanfaatkan lahan seluar 2,5 hektar di Kopidil untuk menanam jagung industry yang melibatkan 150 orang petani Desa Kopidil.
Penanaman jagung juga dilakukan di dua Desa dan satu Kelurahan dampingan YTLM lainnya yaitu di Desa Lawahing, Pante Deere dan Kelurahan Kabola.
YTLM memprediksi estimasi hasil hasil penen jagung di empat lokasi ini bisa ditaksir mencapai 36 ton jagung pada musim panen tahun 2023 ini.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Alor Yustus Dopong Abora memberikan apresiasi kepada Yayasan TLM yang telah menginisiasi dan melakukan pendampingan terhadap program tanam jagung industri sejak awal.
“Atas nama Pemeritah dan masyarakat Desa kami sangat mengapresiasi apa yang telah TLM lakukan di daerah ini. Kami terima kasih untuk Yayasan TLM karena membuat kami sadar bahwa tidak ada yang terlalu susah untuk dunia pertanian,” kata Yustus saat membuka panen raya jagung industri di Desa Kopidil, Selasa (03/04/2023).
“Selama ini masyarakat hanya menanam jagung untuk dikonsumsi sehingga tidak terjadi peningkatan pendapatan dari hasil panen jagung. Sekarang Yayasan TLM sudah menjadi sahabat kami untuk memajukan dunia pertanian sehingga saya optimis jika program ini terus berlanjut dan bahkan dikembangkan di lokasi lain maka masyarakat desa pun akan lebih maju,” lanjut Yustus.
Kepala Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Kabola, Nehemia Aleng di sela kegiatan panen raya mengatakan, sebagai Penyuluh ia berharap langkah awal kerjasama ini terus berlanjut demi kesejahteraan petani di Alor.
Sementara itu, Kepala Divisi Umum Yayasan TLM Martintje Djungu, menyampaikan pada petani agar tidak usah khawatir akan hasil panen yang menumpuk. Karena YTLM berkomitmen untuk membeli seluruh hasil panen jagung di 4 lokasi ini dan kemudian akan diolah menjadi pakan ternak.
“Kami sangat senang bisa melihat hasil panen yang begitu baik. Tentu ini semua karena kerja keras para petani dalam menanam dan merawat tanaman jagung ini yang menghasilkan panen cukup baik tahun ini. Untuk itu bapak ibu tidak usah khawatir nanti hasil panen yang melimpah ini mau dijual ke mana, karena Yayasan TLM sudah berkomitmen untuk membeli semua hasil panen jagung yang ada. Kebetulan kita butuh jagung untuk pengolahan pakan ternak,” kata Martintje di acara panen raya tersebut, melalui rilisnya yang diterima tribuanapos.net, Jumat (7/4) di Kalabahi.
Martintje berharap ini bukan kali terakhir panen tetapi menjadi penyemangat bagi petani sehingga ada panen-panen raya lain yang lebih besar dan lebih banyak pada musim mendatang. (*tim/dm).