Kalabahi –
Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Alor berniat dalam waktu dekat akan memanggil dan menggelar pertemuan mediasi antara Kepala Desa Wolwal Tengah, TPK, Pendamping Desa dengan Direksi CV Mutiara Perdana, Aisa.
Pertemuan itu untuk membahas masalah proyek jalan ekonomi desa yang dikerjakan CV Mutiara Perdana dari sumber dana desa senilai Rp 600 juta pada tahun 2019 di Desa Wolwal Tengah, Kecamatan Alor Barat Daya.
“Makasih infonya. Dalam kesemptan pertama kami akan panggil pihak-pihak terkait,” kata Kepala Dinas PMD Alor Drs Imanuel Djobo dikonfirmasi wartawan soal proyek jalan desa bermasalah di Desa Wowal Tengah, Selasa (27/7/21) di Kalabahi.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/07/26/proyek-jalan-desa-wolwal-tengah-alor-diduga-bermasalah-kontraktor-kabur/
Kadis Imanuel mengatakan, mediasi tersebut dengan masksud untuk mendengar keterangan para pihak terkait proyek yang mangkrak di Desa Wolwal sejak tahun 2019. Setelah mendengar keterangan para pihak, PMD akan merekomendasikan apakah proyek tersebut bisa lanjut atau tidak.
“Kami dapat info dulu dari para pihak baru ambil langkah penanganan bisa lanjut atau tidak. Kalau lanjut kapan dan kalau tidak lanjut langkah penyelesainnya bagaimana. Karena ini kegiatan tahun 2019. Nanti kami cek SPJ-nya, kalau realisasi keuangan sudah 100 % maka pihak kontraktor wajib menyelesaikan,” ujar Imanuel.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/07/27/bantah-kades-kontraktor-pekerjaan-jalan-ekonomi-desa-wolwal-tengah-alor-sudah-100/
Kadis berharap nanti dalam proses mediasi bisa ada langkah-langkah penyelesaian masalah yang ditempuh. Sebab ia tidak ingin proyek tersebut mangkrak bertahun-tahun tanpa ada penyelesaian sehingga merugikan masyarakat desa.
“Prinsipnya masyarakat tidak boleh dirugikan,” ungkapnya.
Siap Penuhi Panggilan
Sementara itu Direksi CV Mutiara Perdana Aisyah Bahweres yang akrab disapa Aisa mengatakan, proyek jalan ekonomi Desa Wolwal Tengah sudah ia kerjakan tuntas 100% sesuai volume kubikasi dan besaran dana yang ada. Ia bahkan menegaskan bersedia hadir memberikan klarifikasi bila dipanggil PMD.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/07/27/baru-dikerjakan-jalan-provinsi-di-wolwal-alor-mulai-rusak/
“Kalau pak Kadis minta mediasi, saya siap hadir. Intinya bahwa saya bukan lari dan lepas dari tanggung jawab begitu. Karena menurut saya pekerjaan saya sudah 100%. Dan itu saya siap membuktikan itu. Saya bukan lepas itu pekerjaan diam-diam. Saya bicara dengan Kepala Desa, PPK, Sekretaris Desa, Bendahara semua. Jadi kalau mau panggil saya untuk klarifikasi pasti saya bersedia hadir untuk menjelaskan itu di depan mereka (TPK dan pemerintah desa),” pungkasnya.
Tim Pelaksana Kegiatan Panggil Kontraktor CV Mutiara Perdana
Tim pelaksana kegiatan (TPK) Desa Wolwal Tengah sudah melayangkan surat pemanggilan kepada Direksi CV Mutiara Perdana untuk membahas masalah proyek jalan desa yang mangkrak bertahun-tahun di desa itu. Surat bernomor: TPK.300/001/2021, tanggal 26 Juli 2021, perihal Panggilan itu ditujukan langsung kepada Direksi CV Mutiara Perdana Aisyah Bahweres.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/07/25/berikut-nama-pemenang-undian-panen-hadiah-simpedes-bri-kalabahi-periode-2021/
Adapun isi surat tersebut pada intinya memanggil Direksi CV Mutiara Perdana untuk membicarakan penyelesaian pekerjaan proyek jalan rabat beton atau jalan ekonomi desa yang mangkrak pada tahun 2019.
Rencana pertemuan akan dilakukan pada hari Kamis, 29 Juli 2021 pukul 09.00 WITA di kantor Desa Wolwal Tengah.
“Kami mohon kehadiran ibu untuk dibicarakan bersama guna kelanjutan pekerjaan tersebut,” demikian kutipan surat panggilan TPK yang diperoleh wartawan siang tadi.
Surat tersebut ditanda tangani oleh TPK Desa Syahril Yunus, mengetahui Kepala Desa Wolwal Tengah Abubakar J. Rigai. Tembusan surat ditujukan kepada Bupati Alor, Kepala PMD, Camat ABAD dan BPD setempat.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/07/25/bank-bri-kalabahi-undi-mobil-dan-motor-untuk-nasabah-simpedes-pinca-jelaskan-kemudahan-transaksi-perbankan-di-tengah-pandemi/
Irda Belum Terima Laporan Masyarakat
Kepala Irda Kabupaten Alor Ikbal mengatakan, pihaknya belum mengaudit besaran kerugian proyek jalan ekonomi di Desa Wolwal Tengah tahun anggaran 2019. Meski demikian Ikbal memastikan akan mengirimkan tim auditor ke lokasi setelah ada aduan masyarakat.
“Maaf, sampai saat ini belum ada laporannya. Tolong bantu saya laporan masyarakatnya,” tulis Ikbal dikonfirmasi wartawan soal audit proyek jalan ekonomi Desa Wolwal Tengah, Senin (26/7/21) di Kalabahi.
Diberitakan, proyek pengerjaan jalan ekonomi di Desa Wolwal Tengah, Kecamatan Alor Barat Daya, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang bersumber dari Dana Desa Tahun Anggaran (TA) 2019 diduga bermasalah.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/07/10/cerita-jusran-tahir-mendamaikan-ketua-dprd-alor-dan-bupati/
Proyek itu dikerjakan dengan Dana Desa ratusan juta tersebut dikerjakan menggunakan pihak kontraktor. Hingga kini proyek itu masih belum rampung alias mangkrak. Sementara pihak kontraktor dikabarkan kabur atau tidak melanjutkan pekerjaan proyek yang bersumber dari APBN Dana Desa tersebut.
Kepala Desa Wolwal Tengah, Abubakar J. Rigai yang dikonfirmasi media ini pada Senin (26/7/21) membenarkan proyek jalan ekonomi di wilayahnya tersebut sedang mangkrak. Kades membenarkan proyek tersebut dikerjakan ibu Ais.
“Ya benar (proyek bermasalah). Itu (proyek jalan desa) ibu Aisa yang kerja. Saya lupa nama perusahaannya. Nanti saya cek di SPK kontrak dulu,” kata Abubakar.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/07/01/polda-ntt-sp3-laporan-ketua-dprd-alor-terhadap-dua-anggota-dprd/
Sementara itu Direksi CV Mutiara Perdana Aisyah Bahweres membantah tuduhan Kepala Desa Wolwal Tengah. Ia menegaskan proyek tersebut dari 1030 meter yang ada, sudah tuntas ia kerjakan sepanjang 800 meter persegi sesuai volume kubikasi di lapangan dan besaran dana yang ada.
Aisah mengatakan dirinya tidak bisa melanjutkan hingga selesai 1030 meter karena perencanaannya dianggap tidak seusai dengan perhitungan kubikasi dan jumlah dana yang tersedia. Perencanaan tersebut hanya bisa dikerjakan 800 meter persegi.
“Pekerjaan sudah 100% sesuai volume kubikasi. Kita kerja fisik inikan kita omong volume to? Begitu. Jadi tidak benar kalau saya lari dari tanggungjawab atau ada masalah,” kata Aisa kepada wartawan, Selasa (27/7/21) di Kalabahi. (*tim/tp/).