Bupati Alor Sebut Jalan Lantoka – Peitoko akan Dibangun

Bupati Alor Drs. Amon Djobo membuka acara Musda Golkar X, Sabtu (25/7) di Aula Watamelang, Kalabahi.
Bupati Alor Drs. Amon Djobo membuka acara Musda Golkar X, Sabtu (25/7) di Aula Watamelang, Kalabahi.

Kalabahi –

Bupati Alor Drs. Amon Djobo menyebutkan akan menganggarkan jalan ruas Lantoka-Peitoko tepatnya di Dimang-Peitoko, tahun 2021. Sebab jalan tersebut merupakan jalan yang menghubungkan Kecamatan Alor Timur dan Pureman yang kini kondisinya buruk.

“Jalan Dimang-Peitoko akan kita perhatikan. Tahun depan e. Memang itu kondisinya parah. Bapak sudah ke sana. Ini bapak mau naik ke Pureman lagi,” kata Amon Djobo usai membuka acara Musda Golkar X, Sabtu (25/7) di Aula Watamelang, Kalabahi.

Mobil Ambulance RSUD Kalabahi mengantar jenazah melewati Ruas jalan Lantoka-Peitoko, Kecamatan Pureman Kabupaten Alor, NTT, Kamis, (23/7/2020).
Mobil Ambulance RSUD Kalabahi mengantar jenazah melewati Ruas jalan Lantoka-Peitoko, Kecamatan Pureman Kabupaten Alor, NTT, Senin, (20/7/2020).
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/07/30/jalan-provinsi-rusak-warga-alor-cegat-gubernur-ntt/

Ruas jalan yang menghubungkan Lantoka-Peitoko sejauh 18 km saat ini dalam keadaan rusak berat.

Ruas jalan Lantoka-Peitoko dibangun pada tahun 2008. Dananya Rp 7 Miliar lebih.

Saat ini sulit dilewati kendaraan roda dua dan roda empat. Sebab kondisi jalan masih pada tahap pengerasan ini mulai terkikis banjir karena tidak ada drainase.

Sebagian badan jalan terpaksa dicor setapak karena kondisi berbahaya bagi pengguna roda dua dan empat.

Tak ada ruas jalan Peitoko menuju kampung Pureman, warga Pureman antar jenazah melalui jalur laut, Kamis (23/7/2020).
Tak ada ruas jalan Peitoko menuju kampung Pureman, warga Pureman antar jenazah melalui jalur laut, Senin (20/7/2020).
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/07/29/kasus-dugaan-prostitusi-di-rumah-dinas-kepala-bmkg-alor-sekali-kencan-rp-500-ribu/

Pantauan wartawan, pembangunan setapak dibangun persisi pada titik yang sangat rawan.

Beberapa material juga sementara berada di lokasi jalan persisnya di Dimang menuju Peitoko.

Selain jalan Lantoka-Peitoko, masyarakat juga meminta pembangunan ruas jalan Peitoko-Pureman sepanjang sekitar 8 km.

Sebab, warga kedua kampung yang hidup di batas laut negara NKRI-RDTL tersebut kesulitan akses jalan darat. Mereka masih gunakan jalur transportasi laut. (*dm).