Kalabahi –
Satuan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Alor menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga alm DP atas pernyataan sebelumnya yang menyebut keluarga tidak jujur memberikan keterangan kepada petugas medis soal riwayat perjalanan pasien alm DP.
Satgas mengatakan, pernyataan Satgas dengan mengacu pada keterangan Kepala Dinas Kesehatan Alor dr. Christine O.M.B. Laoemory yang mengatakan bahwa pasien DP reaktif positif Covid-19 dari hasil Rapid Test karena pernah ke luar daerah seminggu sebelum masuk RSUD Kalabahi, adalah tidak benar.
Pernyataan permohonan maaf itu disampaikan Ketua Satgas Gugus Covid-19 Kabupaten Alor Sony O. Alelang kepada wartawan, Senin (14/12) di Kalabahi.
“Kami menyampaikan permohonan maaf kepada pihak keluarga DP atas pernyataan Ibu Kepala Dinas Kesehatan yang mengatakan bahwa keluarga dan pasien tidak jujur memberikan informasi kepada petugas medis,” kata Sony kepada wartawan Senin pagi di Kalabahi.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/12/13/satgas-covid-19-alor-umumkan-hasil-swab-almarhum-dp-positif-corona/
Sony mengatakan, rilis Ketua Satgas kepada media ini dengan mengacu pada informasi yang disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Alor dr. Christine O.M.B. Laoemory soal keluarga tidak jujur memberikan informasi kepada petugas medis adalah tidak benar.
Sekda Sony menyebut, informasi sebenarnya soal riwayat perjalanan pasien alm DP yang benar adalah sesuai yang dirilis pihak keluarga bahwa pasien tidak pernah ke luar daerah seminggu sebelum masuk RSUD.
“Informasi dari Kepala Dinas Kesehatan yang saya sampaikan (di media ini) itu tidak benar. Yang benar itu sesuai apa yang disampaikan oleh pihak keluarga. Jadi ibu Kadis sudah menyampaikan informasi permohonan maaf kepada pihak keluarga. Sekali lagi kami mohon maaf,” lanjut Sony sambil menyampaikan belasungkawa kepada keluarga atas meninggalnya alm DP.
Sony menjelaskan, pemerintah saat ini belum bisa umumkan pasien DP terinfeksi Covid-19 dari cluster mana karena masih melakukan tracking. “Cluster pasien ini kita masih lakukan penelusuran lebih lanjut. Kita masih cek lagi,” jelas Sony.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/12/13/satu-pasien-positif-pemkab-alor-akan-undang-fkub-bahas-himbauan-natal-tahun-baru/
Satuan Tugas lanjut Sony hari ini sudah melakukan pengambilan swab kepada pihak keluarga maupun orang-orang yang pernah kontak erat dengan pasien. Swab tersebut akan dikirim secepatnya ke RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang untuk dianalisis.
“Sementara ini pengambilan swab sudah mulai jalan. Keluarga maupun orang-orang yang pernah kontak erat (dengan alm DP) sudah mulai kita swab hari ini. Kalau sudah selesai, kita segera kirim ke Kupang,” tutur Sony sembari menghimbau kepada pihak yang pernah kontak dengan alm DP untuk melapor diri di Satgas guna penanganan medis lebih lanjut.
Satgas Covid-19 Alor menghimbau kepada masyarakat, tetap menjalankan aktivitas dengan disiplin protokol kesehatan dan hindari kerumunan orang. Pemerintah juga dalam waktu dekat akan mengeluarkan himbauan pelaksanaan Natal dan Tahun Baru setelah rapat dengan FKUB dan tokoh agama pada hari Selasa besok (15/12).
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/12/13/keluarga-bantah-keterangan-satgas-sebut-pasien-dp-tak-pernah-ke-luar-daerah/
Keluarga Terima Kasih
Sementara itu pihak keluarga alm DP menyambut baik permohonan maaf Satgas Covid-19 Alor. Keluarga menyampaikan terima kasih kepada Satgas sekaligus menegaskan bahwa mereka tidak akan menempuh jalur hukum.
“Ya kami terima kasih sekali kalau dari Satgas sudah ada permohonan maaf yang disampaikan di semua media (yang menulis pasien alm DP). Kalau sudah ada permohonan maaf dari Ketua Satgas dan ibu Kadis Kesehatan ya kami tidak tempuh jalur hukum,” kata istri alm DP, Oktofina Pella – Pulinggomang.
Oktofina meminta Satgas terutama Kepala Dinas Kesehatan agar ke depan bisa bekerja jujur dan profesional. Ia tidak ingin kejadian yang menimpa alm suaminya ini terjadi kemudian kepada pasien yang lain.
“Kami minta kejadian ini tidak boleh terulang lagi kepada pasien yang belum dinyatakan Covid tapi sudah dinyatakan Covid. Terus pasien dibuat dengan tidak manusiawi ini juga jangan terulang lagi,” ungkapnya.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/12/11/ketua-dprd-alor-diadukan-ke-bk-soal-surat-ke-kapolri/
Oktofina meminta Satgas terutama Dinas Kesehatan memperbaiki sistem penanganan pasien (yang diduga covid) di RSUD dan tidak menutupi kelalaian prosedur penanganan medis dengan cara mengkambinghitamkan pihak kelaurga. Sebab, ia menilai ada kelalaian prosedur penanganan medis kepada pasien suamninya DP sesuai rilis yang disampaikan Kadinkes Alor.
“Ya kami keluarga minta supaya itu diperbaiki lebih baik ke depannya,” tutur Oktofina.
Sebelumnya diberitakan, Satuan Tugas Covid-19 Kabupaten Alor Provinsi NTT mengumumkan almarhum DP positif Covid-19 atau corona. Informasi itu disampaikan setelah pemerintah memperoleh hasil swab atau tes PCR dari Laboratorium Biomokuler RSUD Prof. Dr. Johannes Kupang.
Ketua Satgas Covid-19 Alor Sony O. Alelang mengatakan, pihaknya sudah menerima hasil Swab pasien DP dari Laboratorium Biomolekuler, Instalasi Patologi Klinik RSUD Prof. Dr. W. Z Johannes Kupang tanggal 12 Desember 2020. Hasil Swab itu menjelaskan bahwa sampel atau spesimen swab pasien atas nama DP, positif Covid-19.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/12/11/demokrat-tegaskan-usung-kadernya-di-pilkada-alor-2023/
“Iya (hasil Swab Test pasien alm DP positif Covid-19),” kata Sony ketika dikonfirmasi tribuanapos.net mengenai hasil swab almarhum DP, Minggu (13/12/2020) di Kalabahi.
Sony menerangkan, pemerintah awalnya melakukan Rapid Test kepada pasien DP ketika masuk RSUD Kalabahi pada tanggal 7 Desember. Dari hasil Rapid Test itu menunjukan bahwa pasien reaktif positif Covid-19.
Setelah Rapid Tets, pemerintah langsung mengirimkan sampel Swab ke Kupang untuk diperiksa di Laboratorium Biomolekuler RSUD Prof. Dr. Johannes Kupang.
“Alm masuk rumah sakit pada tanggal 7 Desember. Baru dilaksanakan rapid pada tanggal 9 Desember karena menunjukkan gejala-gejala seperti covid. Hasil Rapid pasien reaktif Covid-19,” katanya.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/12/11/lantik-dua-pac-demokrat-alor-optimis-rebut-kursi-ketua-dprd-dari-pdip/
Sony mengatakan, pada saat pasien masuk RSUD pada tanggal 7 Desember, tim medis RSUD baru melakukan rapid tes di tanggal 9 Desember karena pasien maupun keluarganya tidak jujur mengatakan riwayat perjalanan pasien.
Pasien yang pernah menjabat Kabag Hukum itu belakangan diketahui pernah melakukan perjalanan ke daerah zona covid-19 yaitu Kota Kupang, sehingga Rapid Test baru dilakukan pada tanggal 9 Desember 2020.
“Keluarga almarhum maupun almarhum sendiri pada saat masuk RSUD tidak secara jujur menyampaikan riwayat penyakit yang diderita, termasuk riwayat perjalanan almarhum yaitu seminggu sebelum masuk rumah sakit pernah melakukan perjalanan ke Kupang. Sehingga oleh pihak rumah sakit tidak langsung dilakukan Rapid Test,” ungkap Sony.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/12/11/demokrat-alor-lantik-dua-pac/
Untuk contact tracing, Satgas Covid-19 telah melakukan pengambilan sampel swab kepada Nakes yang menangani almarhum DP selama dirawat di RSUD.
Tim medis juga akan melanjutkan mengambil Swab kepada Pers Polri dan Kodim yang melaksanakan tugas di Posko Gugus Covid-19 pada saat almarhum meninggal dengan hasil reaktif.
Satgas Covid-19 pun berencana akan melakukan Swab Test kepada keluarga almarhum pada hari Senin (14/12) mengingat kendala dalam pengiriman Swab adalah menggunakan kapal Fery cepat Alor-Kupang pada hari Selasa.
“Pengiriman Swab menggunakan sarana angkutan udara tidak bisa dilaksanakan karena maskapai Wings Air yang melayani rute Kupang-Alor PP tidak memperkenankan pembawaan Swab menggunakan maskapai mereka,” ujarnya.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/12/04/moko-raksasa-ditemukan-di-pulau-alor-ntt-melalui-petunjuk-mimpi/
Kelurga Bantah
Keluarga almarhum DP membantah keterangan Satgas Covid-19 yang menyebut bahwa mereka tidak jujur memberikan keterangan kepada petugas medis di RSUD soal riwayat perjalanan DP ke luar daerah. Keluarga mengatakan, keterangan Satgas Covid-19 adalah tidak benar.
“Siapa yang tidak jujur memberikan keterangan perjalanan suami saya ke luar daerah? Keluarga dari mana itu? Kami sudah menjelaskan yang benar bahwa pasien suami saya (DP) tidak pernah ke luar daerah sejak bulan Mei 2020 semenjak beliau menjabat Kadis Kearsipan,” kata istri alm DP, Oktofina Pella – Pulinggomang kepada wartawan, Minggu (13/12) di Kalabahi.
Oktofina membantah keterangan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Alor yang menyebut bahwa almarhum DP pernah ke luar daerah seminggu sebelum masuk RSUD Kalabahi. Menurutnya informasi tersebut adalah tidak benar alias bohong.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/12/08/elfrida-maure-tereliminasi-di-panggung-indonesian-idol/
“Tidak benar itu. Ibu Kepala Dinas Kesehatan atau dari Satgas omong kosong itu. Dia sudah lakukan pembohongan publik. Saya kan sudah bilang suami saya ke luar daerah terakhir itu bulan Mei tahun ini (2020). Beliau tidak pernah ke luar daerah seminggu atau dua minggu belakangan ini. Silahkan minta bukti manifes penerbangan maupun laut kalau almarhum melakukan perjalanan seminggu sebelum masuk rumah sakit,” ujarnya, kesal.
Oktofina meminta pihak Satgas segera meminta maaf kepada keluarga melalui media masa. Bila tidak maka mereka akan memikirkan untuk tempuh jalur hukum.
“Ya, (mereka) harus minta maaf karena sudah sebar informasi bohongi publik. Kami akan rapat dengan keluarga malam ini untuk bahas langkah-langkah (hukum) apa yang nanti ditempuh,” ungkapnya. (*dm).