Bencana Alor, Sejumlah Korban Tewas, Puluhan lainnya Dilaporkan Hilang

Gambar: Bencana Longsor di Desa Tamakh Kecamatan Pantar Tengah, Minggu (4/4) menyebabkan sejumlah korban jiwa.

Kalabahi – 

Bencana banjir bandang dan tanah longsor terjadi di Kabupaten Alor Provinsi NTT sejak Minggu (4/4) hingga Senin (5/4) dini hari. Bencana itu menyebabkan sejumlah korban tewas, puluhan lainnya dilaporkan hilang.

Data sementara yang dihimpun media ini dari berbagai sumber, bencana terparah tersebar di sejumlah daerah yaitu di Kecamatan Pantar Timur, Pantar Tengah dan Alor Timur Laut.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/03/dua-nelayan-asal-buton-ditemukan-terdampar-di-pulau-alor/

Dengan rincian;
Kecamatan Pantar Timur

Desa Nule :
• 1 Orang meninggal dunia (Dalam Pendataan)
• 2 orang hilang (dalam pencarian)
• Terdampak (Dalam Pendataan)

Kecamatan Pantar Timur
• 1 orang meninggal dunia
• 2 orang hilang
• 7 rumah rusak berat

Kecamatan Pantar Tengah :
• 2 org meninggal dunia
• 2 orang hilang (dalam pencarian)
• 70 rumah tertimbun.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/03/forkomdes-alor-gelar-pelatihan-peningkatan-kapasitas-pemdes-ini-isu-yang-dibahas/

Kecamatan Alor Timur Laut :
• 17 orang hilang
• 3 rumah hanyut.

Kerugian Materil:
• Puluhan rumah warga tertimbun lumpur di Desa Nule, Tamakh dan Desa Lipang (Dalam Pendataan)
• Pemukiman warga yang hanyut terbawa banjir, rusak berat (Dalam Pendataan)
• Jembatan putus 8 buah di Desa Nule, Desa Taramana, Desa Nurbenlelang, Desa Pailelang, Desa Buraga, Batu, Silaipui, Ruilak Welai Barat.

Sementara data korban dari Kecamatan Alor Tengah Utara, Alor Selatan, Lembur dan sejumlah daerah belum berhasil dihimpun media ini. tribuanapos.net masih menanti rilis data resmi dari pemerintah.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/03/banjir-warga-alor-pikul-kenderaan-seberang-jalan-nasional/

Pemda Alor Ratas Bahas Tanggulangi Bencana

Sekda Alor Soni O. Alelang mengatakan, pemerintah telah menggelar rapat terbatas bersama unsur TNI, POLRI dan Instansi terkait untuk membahas pembentukan posko penanganan darurat bencana alam.

“Kita sudah gelar rapat-rapat untuk penanganan bencana alam ini. Semua kita poskonya terpusat masih di Sekretariat BPBD,” kata Soni, Senin (5/4/2021) di Kalabahi.

Rapat tersebut juga membahas langkah-langkah pendataan dan penanganan evakuasi korban bencana, termasuk korban yang dilaporkan hilang.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/04/03/hujan-deras-pohon-tumbang-tutup-akses-jalan-nasional-kalabahi-maritaing/

Soni mengatakan, tim BPBD Alor kesulitan mengevakuasi korban karena sebagain akses transportasi darat terputus total dan cuaca transportasi laut yang buruk.

“Kendala kita ya hampir semua jembatan yang menghubungkan satu-satunya jalur transportasi darat itu terputus semua. Jadi kita sulit kirim alat berat untuk evakuasi korban. Kita sudah perintahkan camat dan kepala desa agar mengevakuasi korban sesuai dengan kemampuan yang ada di wilayah itu. Sedang bergerak mereka di lapangan,” ungkapnya.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/03/31/resmi-jabat-ketua-rocky-winaryo-resmikan-sekretariat-perindo-alor/

“Jalur laut juga begitu sulit karena cuaca tidak memungkinkan. Tapi tim kita sedang berupaya ke lokasi-lokasi yang butuh penanganan seperti di pulau Pantar dan di desa-desa lain di wilayah gunung,” sambung Soni.

Pemerintah, lanjut Soni juga sudah mengirimkan bantuan peti jenazah kepada keluarga korban bencana longsor untuk dilakukan pemakaman pada korban yang berhasil ditemukan.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/03/27/ini-jadwal-dan-syarat-pendaftaran-mahasiswa-baru-untrib-kalabahi-tahun-2021/

Sekda Soni menambahkan, pihaknya juga sedang siapkan bantuan logistik kepada korban pengungsian bencana alam.

“Logistik kita siapkan beras 30 ton, kemudian tenda dan macam-macam. Ini kami masih koordinasi bagaimana caranya diangkut ke lokasi dengan akses yang terputus semua ini. Tetap kita akan distribusi,” pungkasnya.

Soni memastikan, pemerintah dipastikan hari ini juga menetapkan status darurat bencana alam di Kabupaten Alor Provinsi NTT.

Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/03/26/polisi-tetapkan-pensiunan-pendeta-di-alor-tersangka-percabulan-anak-di-bawah-umur/

“Draf darurat bencana ini sudah kita siapkan. Pak Bupati masih pantau korban di Alor Selatan. Sore ini beliau kembali maka drafnya sudah bisa diteken. Memang ini semua terdampak jadi kita akan keluarkan status rawan bencana untuk nanti selanjutnya kita laporkan ke pusat dan provinsi,” kata Soni.

Sekda Soni mengimbau masyarakat Alor untuk saling menolong bersama aparat Desa, TNI, Polri di tengah bencana. Ia pun mengimbau masyarakat yang tinggal dekat bantaran kali/sungai, di pinggiran laut dan tanah longsor untuk segera mengungsi di kejauhan. (*dm).