Kalabahi –
Dua pasien di Kabupaten Alor Provinsi NTT dikabarkan reaktif mengalami gejala Covid-19. Kedua pasien tersebut merupakan Mahasiswa asal Desa Pulau Buaya dan Desa Ternate Kecamatan Alor Barat Laut yang baru pulang libur studi dari Kota Bandung dan Makasar.
Kabar kedua pasien reaktif Covid-19 tersebut dibenarkan Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Alor, Ferdy I. Lahal, SH, ketika dikonfirmasi, Rabu (9/6/2021) di ruang kerjanya.
âBenar (ada dua pasien reaktif Covid-19). Keduanya merupakan pelaku perjalanan. Satu Mahasiswa berusia 17 tahun yang baru pulang studi dari Bandung dan satunya baru pulang dari Makasar berusia 36 tahun,â kata Ferdy sembari tidak merinci identitas kedua pasien.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/06/09/gmki-minta-pemkab-dan-dprd-alor-selesaikan-polemik-relokasi-pasar/
Menurut Ferdy, dari hasil pemeriksaan tim medis Puskesmas, kedua Mahasiswa tersebut mengalami gejala Covid-19 saat tiba di pulau Alor beberapa waktu lalu. Kedua pasien itu, satunya diketahui melakukan perjalanan dari Kota Bandung datang Surabaya, Bali, Flores, kemudian lanjut ke Alor.
âDari Makasar itu juga datang sampai Flores baru ke Pulau Alor. Keduanya itu satu dari Pulau Buaya, satunya dari Ternate. Mereka pelaku perjalanan,â ungkapnya.
âMereka memang sakit demam, panas, batuk, pilek. Setelah diperiksa mereka terkonfirmasi seperti itu (reaktif Covid-19),â lanjut Ferdy yang kini menjabat Asisten I Setda Alor dan Plt Kadis Perdagangan itu.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/06/08/kunjungi-smk-negeri-1-kalabahi-kadisdik-ntt-beri-arahan-pentingnya-kolaborasi-memajukan-pendidikan/
Ferdy mengaku, sudah mendapat laporan dari Puskesmas maupun Satgas Covid-19 Desa dan Kecamatan Alor Barat Laut bahwa keduanya sementara ini sedang dikarantina mandiri di rumah masing-masing.
âMakanya kita minta mereka isolasi mandiri dan perawatan jalan. Sedang ditangani teman-teman tim medis dari Puskesmas,â ujarnya.
Jubir Satgas mengimbau masyarakat Alor untuk tetap patuhi protokol kesehatan. Sebab hanya dengan cara itulah kita bisa menekan angka kasus baru Covid-19 di Kabupaten Alor. Saat ini Alor masih berstatus zona hijau atau nol kasus.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/06/07/alor-dapat-dana-rp-23-miliar-bangun-sekolah-terdampak-seroja/
âKita harapkan tidak terjadi lagi kasus baru. Dan kita semua masyarakat harus saling baku dukung supaya covid ini tidak boleh ada di Alor,â harap dia.
“Para pedagang pasar juga ada berusaha tapi harus ingat protkes,” kata Ferdy sambil mengingatkan 753 pedagang pasar Kadelang yang kini berjualan di pasar Lipa Kalabahi.
Ferdy memastikan, pemerintah akan terus melakukan sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan Covid-19.
âKami akan terus lakukan imbauan-imbauan kepada masyarakat. Kita semua harus disiplin protokol kesehatan,â pungkasnya.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/06/07/trans-media-bangun-sd-terdampak-seroja-di-alor/
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Alor, dr. Ketut Indrajaya, sebelumnya mengatakan, Alor kini bebas Covid 19 atau berada pada zona hijau. Hal ini disampaikan olehnya di sela kunjungan bersama Bupati Alor Amon Djobo di Pasar Inpres Kalabahi.
âUntuk kondisi sekarang ini, kemarin sudah dijelaskan itu, terkonfirmasi 117, terus yang meninggal 9, tapi untuk sekarang ini di rumah sakit kosong. Sampai hari ini, sekarang tanggal 6 (Mei) ya, belum ada yang positif lagi,â ujar Ketut dikutip alorkab.go.id. (*dm).