Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Tribuana (Untrib) Kalabahi Theresia L. L. Peny, SE.,MM mengumumkan 71 mahasiswa Program Studi Manajemen telah dinyatakan lulus yudisium menjadi Sajana Manajemen, pada acara Yudisium, Rabu (27/7) di Buyunta Beach, Mali, Alor, Rabu (27/7) siang.
Sambuatannya, Theresia berpesan kepada 71 Sarjananya agar menghormati jasa orang tua yang telah berjerih lelah membiayai studi anaknya di FE hingga bisa lulus meraih gelar Sarjana Manajemen di Untrib.
“Kalian hanya datang kuliah dan kerja tugas, namun (orang tua) yang di kampung yang kalian telepon sebut angka dan mereka kirim (biaya) itu kalian balas dengan kain sarung atau Moko juga tidak bisa. Orang tua kalian itu malaikat di bumi. Kalian pulang, peluk, cium, sujud mereka,” kata Theresia sambil meneteskan air mata ketika sambutan di acara Yudisium.
Ia menjelaskan, 71 wisudawan Prodi Manajemen FE angkatan ke XI tahun akademik 2021/2022 ini dinyatakan semuanya lulus yudisium Sarjana.
Dekan mengucap syukur pada Tuhan, karena atas tuntutan dan kemurahan-Nya, 71 mahasiswa bisa lulus ujian yudisium menjadi Sarjana Manajemen dengan hasil nilai akademik yang membanggakan.
Theresia kemudian mengenang kisah ketika memberikan matrikulasi kepada mahasiswa Prodi Manajemen saat diterima masuk kuliah di FE Untrib pada sekitar 4 tahun lalu. Ia katakan bahwa, saat itu ia menjadi pemateri di acara matrikulasi tersebut namun saat ini ia bangga bisa berdiri dan menyaksikan 71 anaknya bisa lulus Sarjana.
“Waktu (Matrikulasi) itu kalian masih 0 SKS. Maka tadi dibacakan SK kelulusan Sarjana, kalian sudah mampu selesaikan 150 SKS. Ada yang menyelesaikan studinya pada waktu 4 tahun, ada yang 5 tahun, ada yang 6 tahun. Kami bangga,” ujarnya.
Dekan menjelaskan, dalam proses studi di tahun itu, ada yang kerja tugas sampai malam, ada yang nebeng hospot di teman, ada yang WA dosen bilang besok belum bisa kumpul tugas, ada yang WA bilang laptop sudah eror, ada yang kerja tugas sampai tengah malam.
“Apakah semuanya berpengaruh pada kelulusan? Tentu saja berpengaruh,” katanya.
Lebih lanjut, Theresa, menanyakan kepada mahasiswanya berapa di antara mereka yang sudah jatuh cinta selama mengenyam pendidikan di FE Untrib? Ia menyakini bahwa kenangan itu tentu ada selama mahasiswanya studi di FE Untrib.
“Ada yang sudah kasih putus juga? Ada yang jatuh cinta berulang-ulang? Ada yang bangkit berulang-ulang. Masih banyak pertanyaan-pertanyaan saya. Saya ingin memberikan sedikit memori,” ungkapnya.
Dekan menyebutkan bahwa empat, lima, enam tahun ini waktu yang cukup lama bagi mahasiswanya selama menjadi bagian dari FE Untrib. Proses ini ia sebut mempunyai banyak kenangan pahit dan manis namun semuanya itu punya tujuan besar yakni meraih gelar Sarjana.
Menurut Theresa, 71 wisudawan dari Prodi Manajemen ini tentu sangat mengenal bapak/ibu dosennya termasuk dirinya. Karena itu, ia meminta maaf bila dalam proses pendidikan di FE ada di antara mereka yang pernah melakukan kesalahan pada anak didiknya.
“Secara pribadi saya menyampaikan permintaan maaf saya jikalau mulai dari pertama kali kalian masuk daftar ketemu ibu yang manis ini sampai nanti kalian ambil ijazah, kalau ada yang salah saya minta maaf. Kami semua dosen minta maaf,” katanya.
Theresia lalu menyampaikan selamat kepada 71 lulusan FE yang lulus yudisium hari ini. Ia kemudian membacakan nama-nama mahasiswanya yang berhasil meraih lulusan terbaik dengan IPK lebih dari 3,5.
“Kalian yang lulus dengan IPK 3,5 – 4.0 ini ada banyak. Untuk angkatan wisuda ke XI ini yang IPKnya 3,5 ke atas, sangat banyak. Ada 32 orang dari 71 orang. 32 orang ini ada lulus dengan cumlaude atau dengan pujian. Kriterianya adalah 4 tahun kuliah dan tidak ada nilai 2,” katanya, bangga.
“Ada 1 orang yang kami gelar terbaik. Saudara atas nama Rahmad Amir Samiun, SM. Ia lulusan terbaik Fakultas,” sebut Theresa disambut aplaus. “Ini nanti dapat penghargaan salendang dari Universitas,” lanjut dia.
Dekan kemudian berpesan kepada 71 wisudawan agar menyampaikan salam hormat penuh kasih kepada keluarga mereka yakni, bapak mama, kakak adik, adik nona, kakak nyong, suami, istri dan anak -anak.
Sebab mereka adalah orang-orang yang sangat berjasa dalam proses studi hingga meraih gelar Sarjana. Theresa menyebut pengorbanan mereka tidak dapat dibalas dengan apapun di dunia ini.
“Kalian pulang, peluk, cium, sujud mereka. Sampaikan ucapan terima kasih kami semua dosen di Prodi Manajemen kepada mereka,” katanya.
Dekan juga berpesan kepada mahasiswanya bahwa sarjana manajemen tidak bisa melawan orang tua. Tidak bisa angkat suara lebih besar daripada orang tua.
Ia ingatkan agar semakin lama seorang sarjana punya pendidikan yang tinggi, namun firman Tuhan mengingatkan untuk selalu rendah hati pada orang tua dan sesama.
“Ada yang orang tuanya masih lengkap, pulang kalian cium tangan, cium kaki, sujud mereka dengan penuh ketulusan. Saya minta besok semua antar mereka, orang tua, suami, istri, anak-anak, kita ibadah sama-sama di Aula Gereja Pola,” ajak Theresa sambil meneteskan air mata.
Ia pun berpesan kepada sarjananya, jaga kesehatan untuk mengikuti gladi hingga persiapan mengikuti puncak acara wisuda universitas yang jatuh pada tanggal 1 Agustus 2022.
Selain itu, Theresa katakan kekeluargaan yang dibangun selama studi di FE ini jangan pernah padam. Dia harapkan kekeluargaan ini terus ada dan ditingkatkan, meski masing-masing akan mengabdi di medan layan yang berbeda.
“Kalau ombak itu masih terus ada, Prodi Manajemen FE masih akan terus di hati. Kita akan bertemu di mana saja, kita akan tetap keluarga di medan yang berbeda. Sampaikan salam kepada pimpinan masing-masing kalau ada yang sudah bekerja di kantor atau di mana saja,” ungkapnya.
Kepada Sarjana kelas reguler, Dekan berpesan untuk bisa ciptakan lapangan pekerjaan. Ia yakin bahwa Tuhan akan menolong 71 sarjananya ini untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi diri dan keluarganya.
.Akhir kata Dekan menyatakan seluruh proses ujian sarjana, telah selesai di sini dengan hormat dan kemuliaan bagi nama Tuhan.
Sementara itu, Ketua Program Studi (Kaprodi) Manajemen, Ferdinand Anigomang, SE.,MM mengatakan, keberhasilan 71 mahasiswanya hari ini merupakan tantangan di hari esok. Sebab semakin banyak tantangan itu merupakan proses Tuhan untuk membentuk mereka.
“Saya mau katakan filosofi Fakultas. Harus tunjukkan bahwa autput dari FE tidak punya apa-apa tapi mampu berbuat apa-apa. Tidak selalu di mana-mana tapi ada di mana-mana,” katanya.
“Hari ini kalian sulit meraih kesuksesan tapi hari esok kalian akan mendapatkan kesuksesan itu. Kita harus menciptakan lapangan kerja untuk banyak orang. Saya percaya kalian bisa menjadi orang yang berguna bagi masyarakat,” ungkapnya penuh bangga.
Selain Dekan dan Kepro, para Dosen FE antara lain; Sefnat A. Tang, SE.,M.Atk, Yustina Maro, SE.,MM, Dr. Hermayanti, MM, Junius M. Sausabu, SE.,MM, juga turut memberikan pesan dan nasehat kepada 71 Sarjananya.
Adapun inti pesannya, memberikan motivasi pada Sarjananya agar mengaplikasikan ilmunya di masyarakat dan menjadi pelaku usaha baru bagi kemajuan pembangunan Alor. Selain itu mereka juga berpesan untuk jaga nilai-nilai hidup demi alamamater FE Untrib dan utamanya demi kemuliaan Tuhan.
Lulusan terbaik, Rahmad Amir Samiun, SM menyampaikan syukur pada Tuhan atas prestasi yang diraihnya. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada orang tuanya, dosen, pegawai FE dan sahabat-sahabatnya yang setia mendukungnya dalam proses studi di FE Untrib hingga meraih gelar sarjana. (*dm).