Anggota Bawaslu Alor Orias Langmau ketika membawa materi sosialisasi pengawasan Pemilu partisipatif, Rabu (14/12) di Aula Hotel Pelangi Indah, Kalabahi.
Kalabahi –
Bawaslu Kabupaten Alor Provinsi NTT, menggelar sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif kepala OKP dan pemuda agama pada Rabu, 14 Desember 2022 di Aula Hotel Pelangi Indah, Kalabahi.
Anggota Bawaslu Alor Orias Langmau mengatakan, sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif ini dilakukan untuk mencegah potensi pelanggaran pemilu yang akan terjadi di tahun 2024.
“Pelanggan pemilu ini hampir terjadi cukup tinggi di setiap pemilu. Karena itu kita Bawaslu terus melakukan sosialisasi partisipatif pemilu ini kepada masyarakat, pemuda Gereja, pemuda Masjid dan OKP untuk kita bersama ikut aktif mengawasi pemilu di 2024 nanti,” kata Orias saat sambutan di acara itu.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2022/12/13/ahli-putusan-badan-kehormatan-dprd-alor-bisa-digugat-di-ptun/
Menurutnya, angka pelanggaran pemilu cukup tinggi terjadi sebelum-sebelumnya di kabupaten Alor. Karena itu Orias mengajak pemuda dan masyarakat untuk ikut aktif mengawasi pemilu nanti.
“Kita ketahui ada begitu banyak dugaan-dugaan pelanggaran pemilu yang diproses sampai ke tingkat pusat. Karena itu kami akan terus sosialisasi dan memberikan pendidikan politik bagi masyarakat dan terutama pemuda dan mahasiswa untuk kita sama-sama kawal pemilu,” lanjut dia.
Orias mengakui bahwa pihaknya mengalami keterbatasan pengawas pemilu hingga ke TPS-TPS di tingkat Desa. Oleh sebab itu, partisipasi masyarakat sangat diperlukan untuk mengawal Pemilu ini agar berjalan lancar dan bermartabat.
“Kami Bawaslu provinsi, kabupaten, kecamatan desa dan TPS, kami sangat mengalami keterbatasan pengawas pemilu yang ada. Maka amanat UU membutuhkan partisipasi masyarakat untuk kita sama-sama menyukseskan pemilu yang ada,” ujarnya.
Pelaksanaan pemilu serentak akan dilakukan pada tahun 2024 mendatang. Pemilu 2024 ini kata Orias sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
“Kenapa serentak karena dia dilakukan dalam satu tahun tetapi dalam waktu berbeda. Februari kita Pemilu Legislatif, Presiden dan Wakil Presiden. Sementara November kita pemilihan kepala daerah,” ujarnya.
Pemilu Legislatif dan Presiden/Wakil Presiden dilakukan pada tanggal 14 Februari 2024 dan Pemilihan Kepala Daerah 27 November 2024, ini adalah pemilu serentak pertama di Indonesia.
Orias berharap, masyarakat aktif bersama Bawaslu Alor untuk menyukseskan pengawasan pemilu di tahun 2024 mendatang.
“Karena ini sangat membutuhkan energi yang besar maka partisipasi masyarakat Alor, masyarakat Indonesia sangat kita harapkan dalam menyukseskan pemilu dimaksud,” jelasnya.
Orias menerangkan, tahapan pemilu sudah dimulai pada bulan Juni 2022 yang lalu. Tahapan itu dilakukan antara lain: pendaftaran dan verifikasi parpol hingga penetapan parpol peserta pemilu.
“Hari ini sudah diumumkan ada 17 partai politik yang menjadi peserta pemilu serentak di tahun 2024. Merekalah ini yang akan mengikuti pemilu di 2024 dan bisa mencalonkan calon DPR, Presiden/Wapres dan DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten/kota,” ujarnya.
Selain itu, tahapan di KPU juga dilakukan pemutahiran data pemilih serta penataan dapil dan pemekaran wilayah dapil. KPUD Alor kini sedang lakukan tahapan sosialisasi dan uji publik terkait usulan pemekaran dapil.
“Kita juga ada di tahapan pemutakhiran data pemilih. Kita tahu setiap pemilu itu ada banyak data yang tidak terdaftar, ada juga yang meninggal tapi masih terdaftar di daftar pemilih, dan lain-lain yang kini sedang diverifikasi,” ungkapnya.
Orias menambahkan, dalam amanah undang-undang, proses pemilu dilaksanakan 22 bulan sampai dengan hari H pencoblosan. Karena itu bulan Juni kemarin sudah dilakukan tahapan pemilu.
Selain itu, peraturan Bawaslu juga mengamanatkan kerja sama dengan masyarakat untuk mendukung tugas-tugas pengawasan.
Orias menyebut, di Bawaslu Alor, ada tiga divisi, yaitu: Divisi SDM dan organisasi. Divisi hukum, pencegahan, partisipasi masyarakat dan Humas. Divisi penanganan pelanggaran dan penyelesaian sengketa.
Menurut Orias, Bawaslu memiliki divisi pencegahan ini supaya bisa bersama-sama masyarakat dan pemuda mencegah dugaan-dugaan pelanggaran pemilu.
Upaya sosialisasi partisipasi masyarakat ini sedang dilakukan Bawaslu Alor menggandeng seluruh elemen masyarakat yang ada.
Kegiatan sosialisasi pengawasan partisipasi masyarakat ini sudah dua kali dilakukan oleh Bawaslu yang melibatkan siswa SMA sebagai pemilih pemula. Selain itu, sosialisasi juga fokus dilakukan pada pemuda dan masyarakat.
“Kami sangat membutuhkan ide-ide kreatif bersama. Kita akan membahas, bagaiman kita hadapi pemilu ke depan, kita awasi hoax, kampanye hitam dan berbagai pelanggaran pemilu yang lain,” pinta Orias.
“Kita harap, dengan pengawasan pemilu yang baik maka output demokrasi kita melahirkan pemimpin nasional dan daerah bisa semakin lebih baik ke depan,” harap Orias sambil membuka kegiatan.
Sementara itu, Anggota Bawaslu Amirudin Bapang mengapresiasi peserta yang sudah aktif mengikuti kegiatan sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif selama dua hari ini.
Amir berharap bahwa semoga peserta ini bisa menyebarkan virus-virus pengawasan pemilu kepada masyarakat agar bersama aktif mengawasi pemilu di 2024 nanti.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2022/11/29/enny-anggrek-keputusan-bk-dprd-alor-adalah-ilegal-dan-palsu/
“Kami Bawaslu Alor akan berjalan sangat kuat mengawasi pemilu jika bersama masyarakat dan pemuda. Mari kita awasi pemilu dan menyebarkan virus pengawasan kepada masyarakat,” ujar Amirudin sambil menutup kegiatan pada Kamis (15/12).