Kalabahi –
Kepala Dinas PU Provinsi NTT Ir. Maxi Nenabu, MT menjelaskan, anggaran untuk bangun jalan Provinsi ruas Kalabahi – Kokar sebesar Rp 19 Miliar hilang gara-gara pandemi Covid-19.
Kata Maxi, dana itu sudah dianggarkan masuk APBD NTT tahun 2019 untuk dikerjakan pada 2020. Namun kerena pandemi Covid-19 datang tiba-tiba, dana tersebut terkena realokasi atau refocusing untuk penanganan wabah Covid-19.
“(Jalan Kalabahi-Kokar) Awalnya sudah dianggarkan Rp 19 Miliar di DAU. Harusnya sudah bisa jalan (dikerjakan tahun 2020), cuman karena terkendala Covid ini akhirnya di refocusing,” kata Maxi, Kamis (30/7) di Alor Besar, ketika mendampingi Gubernur Viktor Laiskodat membuka Festival Al-Qur’an Tua.
Ia menerangkan, Pemprov tak menduga pandemi Covid-19 terdampak di NTT. Bila NTT tak terdampak Covid maka semua ruas jalan yang sudah dianggarkan di APBD tetap dikerjakan.
“Kita pikir semua berjalan normal, tapi ternyata datang musibah (Covid-19) ini ya tidak bisa dilaksanakan,” ujarnya.
Meski demikian, Kadis Maxi memastikan, untuk ruas jalan Kalabahi-Kokar, pemerintah tetap akan anggarkan di tahun depan.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/07/30/jalan-provinsi-rusak-warga-alor-cegat-gubernur-ntt/
“Dana ini kan masuk di refocusing. Kalau nanti kondisinya membaik, terus dia bisa kembali duitnya maka bisa dianggarkan lagi. Tahun depan bisa. Itu ada Anggota DPRD Pak Alex, Pak Rocky, mereka dukung ko,” jelasnya.
Kadis PU menjelaskan, Pemprov NTT tetap masukan perencanaan jalan Kalabahi-Kokar dalam skala prioritas. Karena itu, targetnya jalan itu akan tuntas dikerjakan dalam kurun watu satu atau dua tahun ke depan.
“(Kalabahi-Kokar) ini sebenarnya kecil sekali ini. Ini sebenarnya hanya berkala saja. Gampang ini. Ini soal waktu, soal kesempatan aja. Saya nanti dengar Pak Gubernur. Saya kan bawahan,” sambung Kadis Maxi.
Pemprov Anggarkan Empat Ruas Jalan di Alor
Kadis Maxi menyebutkan, untuk jatah Alor, Pemprov tetap anggaran empat ruas jalan. Masing-masing: Watatuku-Moru-Mataraben, Kokar-Tulta-Mali, Baranusa-Puntaru dan Beangonong-Boloang. Sumber dananya dari Pinjaman Daerah.
“Empat ruas yang lain itu dianggarkan untuk pinjaman daerah dan sudah direstui. Sementara berproses. Jadi lelang. Jadi bukan karena kita tidak suka Kalabahi-Kokar, terus kita pilih Tulta-Mali. Bukan. Karena Covid-19 ya (Kalabahi-Kokar) tidak bisa dilaksanakan, dialihkan,” ujarnya.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/07/29/kasus-dugaan-prostitusi-di-rumah-dinas-kepala-bmkg-alor-sekali-kencan-rp-500-ribu/
Wabah Covid membuat sejumlah dana di APBD NTT direalokasi. Untuk DPA PU sendiri, dana yang direalokasikan menangani Covid-19 sebesar Rp 400 Miliar lebih.
“Kita ini ada sekitar Rp 400 an Miliar di PU itu hilang untuk dialihkan ke refocusing ini. Jadi bukan satu dua Miliar yang hilang. Begitu,” pungkasnya.
Kadis menambahkan, di masa Gubernur NTT Viktor Laikodat, persoalan infrastruktur jalan Provinsi jadi PR utama. Sebab ada sekitar 906 km jalan yang masuk kategori rusak parah di seluruh wilayah Provinsi NTT.
Gubernur sudah memberikan arahan pada Kadis Maxi agar jalan 906 km termasuk Alor harus dituntaskan dalam kurun waktu tiga tahun ke depan.
“906 km ini kita melihat kondisi, tidak harus semuanya aspal. Pilihan konstruksi kita bisa GO atau grading operation. Bisa dengan aspal. Bisa juga dengan yang baru sekarang kita mau pakai yaitu GO plus. GO plus itu GO-nya, aditif sama semen. Itu barangnya lebih baik tapi lebih murah dari aspal sedikit.”
“Kita pilih tiga metode itu untuk menjawab tantangan. Nah, dengan duit yang kecil ini, yang terbatas, kita harus menyelesaikan 906 km dalam waktu tiga tahun. Kalau menyelesaikan semua dengan aspal, kita butuh sekitar Rp 4 Triliunan. Tidak mungkin duit NTT sebesar itu hanya untuk kerja jalan. Makanya terobosan kombinasi pilihan konstruksinya seperti itu tadi,” kata Kadis Maxi.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/07/29/polisi-bongkar-sindikat-kasus-prostitusi-di-rumah-dinas-kepala-bmkg-alor/
“Jadi Alor tetap diperhatikan. Hanya soal waktu saja. Alor empat ruas sementara dilelang. Malah Alor dananya lebih besar dibanding yang lain. Yang lain cuman satu ruas saja,” tutur Maxi.
Senada, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan, tahun depan Pemprov akan anggarkan Rp 20 Miliar bangun jalan Kalabahi-Kokar. Kepastian anggaran itu disampaikan Gubernur di acara Festival Al-Qur’an Tua usai ia dicegat ratusan mahasiswa dan masyarakat ABAL di Dulolong.
“Tahun depan kita anggarkan Rp 20 Miliar untuk bangun jalan Kalabahi-Kokar,” katanya pada sambutan di acara Festival Al-Qur’an Tua.
Gubernur mengakui bahwa jalan Kalabahi-Kokar sudah dianggarkan untuk dikerjakan tahun ini tetapi karena Pandemi Covid-19 maka dana itu dialihkan ke penanganan dan pencegahan penyebaran wabah Covid-19 di NTT.
Jalan Provinsi Kalabahi-Kokar menjadi konsen Anggota DPRD NTT Rocky Winaryo. Politisi Perindo itu dalam pandangan umum Fraksinya meminta agar Pemprov menganggarkan dananya dan masukan jalan tersebut dalam perencanaan skala prioritas.
Siang tadi dalam perjalanan bersama Gubernur di acar Festival, Rocky tetap mengingatkan Gubernur NTT untuk membangun ruas jalan Provinsi di Alor termasuk ruas Kalabahi-Kokar.
Itu sebabnya sambutan Gubernur pada pembukaan Festival Al-Qur’an Tua di Alor Besar, Gubernur Viktor sempat menyinggung nama Rocky sebagai sosok anak muda yang gencar memperjuangkan jalan Provinsi di Kabupaten Alor.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur NTT Viktor Laiskodat dicegat ratusan warga Kecamatan Alor Barat Laut karena kondisi jalan Kalabahi-Kokar yang rusak parah selama 16 tahun.
Warga mencegat Gubernur dengan maksud memberikan pernyataan sikap soal pembangunan ruas jalan itu sesuai janji politiknya. Namun mobil yang ditumpangi Gubernur berhasil lolos karena mendapat pengamanan ketat dari aparat TNI-Polri.
Tonton video Gubernur NTT dicegat warga Alor di jalanan.
. (*dm).Â