Universitas Tribuana (Untrib) Kalabahi ikut memamerkan berbagai produk unggulan daerah untuk dipasarkan di pameran Expo Alor XV dan Alor Carvaval VIII tahun 2022. Produk unggulan itu buatan UMKM dari 10 desa yang di dampingi Untrib dan Yayasan Tanaoba Lais Manekat atau TLM Kupang.
Ketua Panitia KBPM Untrib Gerson Hans Maure menerangkan, produk olahan yang dijual di stand Untrib di arena Expo ini merupakan hasil dari pendampingan mahasiswa selama kegiatan belajar dan pengabdian masyarakat atau KBPM pada bulan Juli hingga Agustus 2022.
Gerson mengatakan, dari 41 desa KBPM Untrib, 10 desa di antaranya terseleksi produk UMKM unggulan terbaik yang modal usahanya langsung disuport oleh Yayasan TLM Kupang.
“Berbagai produk ini hasil dari seleksi 318 mahasiswa yang KBPM di 41 Desa pada bulan Juli hingga Agustus 2022 kemarin. Ada 10 Desa yang terpilih produknya untuk dijual di pameran Expo tahun ini. Pengolahan produknya ini kita bekerja sama dengan Yayasan TLM Kupang,” kata Gerson, Selasa (4/10) di Kalabahi.
Menurutnya, Untrib hanya membantu masyarakat mengenal potensi di desa, kemudian potensi itu dikembangkan menjadi produk bernilai ekonomi untuk dipamerkan dan dipasarkan di arena Expo. Semua produk yang dihasilkan masyarakat UMKM di 10 Desa menggunakan brand Produk Inovasi Tribuana.
Berbagai jenis produk UMKM Untrib dan TLM Kupang ini berasal dari 10 Desa yang terpilih dari 41 Desa, yaitu: Desa Lembur Tengah, Pintumas, Welai Selatan, Air Mancur, Fanating, Kopidil, Alor Besar, Teluk Kenari, Pura Timur dan Kelurahan Kolana Utara.
Adapun jenis produk UMKM itu antara lain: Aneka anggur (nanas, pisang dan pepaya), aneka stik ubi, keripik ubi dan pisang, popcorn, marning jagung, kue rambut, biskuit kelor, abon ikan, kopi jahe Atengfai dan kopi bubuk Kopidil.
Kemudian ada juga kopi rempah Pintumas, bubuk jahe Pintumas, naget ikan Albes, sopi Pura, minyak kemiri, VCO/minyak kelapa murni, minyak urut kayu putih, pupuk organik cair, pupuk kompos, sabun herbal, dan ikan asap cair.
Gerson mengajak masyarakat Alor datang berbelanja di stand Untrib yang terletak di Lapangan Mini Kalabahi selama Expo tanggal 4-8 Oktober 2022. Masyarakat yang berbelanja di stand Untrib ini akan mendukung pengembangan karya inovasi dan ilmu pengetahuan mahasiswa Alor.
“Kami ajak masyarakat datang berbelanja langsung di stand Untrib di Lapangan Mini Kalabahi. Harga produk murah dan bisa di jangkau oleh semua pembeli. Bapak/ibu bisa datang belanja sekaligus melihat dan mendukung langsung hasil karya mahasiswa Untrib,” ajak Gerson.
Sebelumnya diberitakan, Universitas Tribuana Kalabahi pada tahun 2022 ini melepaskan 318 mahasiswa ikut kegiatan belajar dan pengabdian masyarakat (KBPM) di 41 Desa yang tersebar di 18 Kecamatan di Kabupaten Alor, NTT.
Ketua Panitia KBPM 2022 Gerson Hans Maure mengatakan, sebelum pelepasan KBPM, 318 peserta ini mengikuti pembekalan KBPM pada tanggal 6-8 Juli 2022 di Aula Gereja Pola Tribuana Kalabahi.
“Hari ini pembukaan kegiatan KBPM Untrib tahun 2022. Nanti ini ada pembekalan selama tiga hari materi. Setelah itu mereka sudah ke desa pada tanggal 11-13 Juli nanti,” kata Gerson di sela acara pembukaan KBPM Untrib, Rabu (6/7) di Aula Gereja Pola.
Gerson menyebut, Narasumber yang diundang membawakan materi KBPM ini terdiri dari Kepala Bapelitbang Alor Obeth Bolang, dari Prisma drh. Asty, Camat ABAD Yapi Hinglir, Dr. Javed Maro, dan dari Yayasan Tanaoba Lais Manekad atau TLM Kupang Cabang Alor.
“Kita harap pembekalan yang diberikan ini para mahasiswa bisa belajar menambah pengetahuannya tentang pemberdayaan ekonomi, kesehatan ternak, pariwisata, pertanian dan perikanan, selama mereka KBPM di Desa nanti,” ungkapnya.
Kegiatan KBPM akan berlangsung selama dua bulan terhitung mulai hari ini 6 Juli sampai tanggal 31 Agustus 2022.
“Pembekalan tanggal 6-8 Juli 2022. Tanggal 11 Juli pengantaran mahasiswa oleh dosen pembimbing ke 41 desa yang tersebar di 18 kecamatan. Minimal dua desa yang terisi di setiap kecamatan,” ujarnya.
Gerson menerangkan, KBPM tahun ini Untrib mendapat dukungan dari Yayasan Tanaoba Lais Manekad atau TLM Kupang untuk kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Ada 10 desa yang akan dipilih untuk pengembangan modal usahanya.
“Dari 41 desa ini ada 10 desa yang akan dipilih untuk disuport modal usahanya oleh TLM. 10 desa ini akan ditentukan berdasarkan survey yang dilakukan oleh mahasiswa KBPM sesuai dengan kriteria yang ditetapkan TLM,” katanya.
“Potensi desa misalnya kelapa, nanti dijadikan industri minyak kelapa, kemiri dijadikan minyak kemiri, sopi bisa dijadikan anggur dan berbagai produk lainnya. Ini yang nanti dikembangkan modal usahanya oleh Yayasan TLM,” lanjut dia.
Gerson mengucapkan terima kasih pada Direktur Yayasan TLM Kupang yang sudah bersinergi dengan Untrib untuk mendukung modal usaha bagi pengembangan UMKM di desa-desa di Kabupaten Alor dalam program KBPM tahun ini. (*dm).