Kalabahi –
Angka kasus Covid-19 di Kabupaten Alor Provinsi NTT terus melejit sejak sepakan terakhir. Data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 per 1 Juli 2021, angka pasien Covid-19 yang terkonfirmasi meroket menjadi 196 kasus dari sehari sebelumnya 181 kasus.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Alor, Christina Beli meyebutkan bahwa, dari 196 kasus yang terkonfirmasi; 5 pasien dalam perawatan, 43 isolasi mandiri, 14 karantina terpusat, 124 sembuh dan 10 orang meninggal.
“Ini data kemarin. Hari ini belum update. Updatenya nanti sore,” kata Christina dihubungi, Jumat (2/7/2021) di Kalabahi.
Sementara itu, pasien kontak erat ada 475 orang. Semuanya sudah selesai dilakukan pemantauan. Kemudian, kasus suspek ada 145 orang, terdiri dari 141 selesai pemantauan, 1 orang dalam pemantauan dan 3 pasien dinyatakan meninggal.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/07/01/polda-ntt-sp3-laporan-ketua-dprd-alor-terhadap-dua-anggota-dprd/
Sedangkan pada kasus Propable, jumlah pasien ada 11 orang; 6 di antaranya meninggal, 5 selesai pemantauan.
Angkat tersebut cukup fantantis lonjakannya bila dibandingkan angka kasus terkonfirmasi sebelumnya. Chritina Beli mengatakan, sebelumnya pada tanggal 30 Juni 2021 kasus terkonfirmasi mencapai 181 orang, yakni; 1 orang dalam perawatan, 39 isolasi mandiri, 7 isolasi terpusat, 124 sembuh dan 10 meninggal.
Disiplin Protkes, Pemberlakukan PPKM dan Genjot Vaksin
Mencermati angka kasus Covid-19 yang kian hari meroket, Pemkab Alor kemudian mengeluarkan kebijakan disiplin protocol kesehatan (Protkes), pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan menggenjot program vaksinasi masal.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/06/26/kpk-ri-sidak-aset-pemda-dan-aset-perusahaan-raksasa-di-alor-ini-kasusnya/
Sekda Alor Sony O. Alelang menjelaskan, kebijakan Pemkab Alor tersebut dikeluarkan setelah mendapat surat imbauan dari Bupati Alor Nomor: 92/Satgas Covid/VI/2021, perihal peningkatan kewaspadaan penyebaran Covid-19 melalui penegakan disiplin protkes.
Mengingat adanya peningkatan penyebaran covid-19 varian delta yang masuk ke Indonesia waktu lalu. Varian delta diketahui mempunyai tingkat penyebaran lebih cepat dan mematikan.
Surat Pemkab Nomor: Pem. 130/184/2021 perihal Imbauan, tanggal 1 Juli 2021. Surat itu ditanda tangani Sekda Alor Sony O. Alelang atas nama Bupati Alor Amon Djobo.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/06/26/rektor-untrib-alvons-gorang-sampaikan-terima-kasih-kepada-semua-dukungan-dan-belasungkawa-pada-istrinya-alm-pdt-happy-gorang-nenotek/
Adapun surat Pemkab pada intinya memuat poin-poin sebagai berikut:
Pertama: Untuk lebih meningkatkan dan menegakkan protocol kesehatan dengan tetap menerapkan 5M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir, menjaga jarak, hindari kerumunan dan mengurangi mobilisasi).
Kedua: Menindaklanjuti arahan Presiden RI Joko Widodo dalam upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 melalui program 1 juta vaksinasi perhari.
“Untuk itu diimbau kepada warga masyarakat yang belum mengikuti program vaksinasi untuk segera mendaftarkan diri mengikuti vaksinasi sebagai bentuk pencegahan penularan covid-19 dan penambahan kekebalan tubuh,” demikian kata Sekda dalam suratnya itu.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/06/23/pemkab-alor-undang-tokoh-agama-dan-masyarakat-bahas-perdamaian-antara-ketua-dprd-dan-bupati/
Ketiga: Kegiatan-kegiatan pemerintahan dan masyarakat yang bersifat mengumpulkan orang banyak dan menimbulkan kerumunan ditunda pelaksanaannya untuk sementara waktu sambil menunggu penurunan eskalasi penyebaran Covid-19 di Kabupaten Alor.
Sony Alelang menyatakan, pemerintah daerah sangat meminta masyarakat untuk menjalankan disiplin protkes dengan ketat, mengikuti PPKM dengan baik dan menyukseskan program vaksinasi.
Bila semua kebijakan dan imbauan pemerintah tersebut ditaati dengan baik maka Sony yakin bisa menekan angka kasus Covid-19 di Alor.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/06/10/kapolres-alor-beberkan-alasan-mengamankan-demonstran-yang-ricuh-demo-tolak-relokasi-pasar/
Testing, Tracking dan vaksinasi
Sekertaris Badiklat DPP Partai Demokrat Abdullah Apah, meminta pemerintah serius melakukan testing, tracing dan treatment atau 3T untuk mencegah penularan Covid-19. Langkah 3T menurutnya dianggap tepat menekan kasus Covid-19 yang lagi menlonjak karena hal itulah yang disampaikan Presiden Jokowi dalam arahannya kepada seluruh kepala daerah.
“3T ini adalah salah satu upaya utama penanganan Covid-19 sesuai arahan Presiden Jokowi dalam rapat terbatas mengenai percepatan penanganan dampak Covid-19 di Istana Merdeka pada 13 Juli 2020. Beliau menegaskan pentingnya menggalakkan 3T ini,” kata Abdulah, melalui rilis yang diterima wartawan, Jumat (2/7) di Kalabahi.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/06/10/sadis-polisi-dan-sat-pol-pp-pukul-injak-demonstran-saat-demo-tolak-relokasi-pasar-di-alor-ntt/
Abdulah meminta Pemda Alor jangan hanya tergiur menggunakan dana Covid-19 saja tetapi upaya 3T atau tindakan melakukan tes Covid-19 (testing), penelusuran kontak erat (tracing) dan tindak lanjut berupa perawatan pada pasien Covid-19 (treatment) sama sekali tidak jalan.
“Lalu dana belasan miliar itu untuk apa? Kita tidak boleh duduk topang dagu menunggu masyarakat sakit baru di Covid-19,” ujarnya.
“Pemda Alor jangan hanya duduk tunggu masyarakat melakukan testing VCR saja, tetapi harus ada gerakan pemerintah untuk kita memastikan orang yang bisa teridentifikasi, apakah terkena serangan virus corona atau tidak. Jika sudah terinfeksi, maka proses penanganan lebih mudah,” lanjut dia.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/06/10/ricuh-aksi-hmi-gmni-pmkri-dan-okp-alor-tolak-relokasi-pasar-kadelang/
Abdullah meminta testing perlu dilakukan secara masif dan jika perlu dilakukan di 18 kecamatan, rumah ibadah, pasar dan sejumlah titik keramaian. Sebab hal itu akan lebih mudah pemerintah melakukan tracing untuk menelusuri kasus suspek, kasus probable dan atau konfirmasi kasus.
“Tujuannya adalah agar dapat diberlakukan isolasi mandiri bagi masyarakat yang terindikasi dan virus covid tidak tersebar ke orang lain,” ungkapnya.
“Kalau pemerintah sudah melakukan testing dan tracing dengan baik maka dipastikan treatment pasti akan benar dilakukan,” sanbung Abdullah yang kini menetap di Jakarta.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/06/10/relokasi-pasar-alor-pedagang-kami-dikejar-koperasi/
Kata Abdullah, treatment terhadap perencanaan fasilitas pelayanan pasien akan lebih mudah dilakukan misalnya penambahan fasilitas kesehatan rumah sakit berupa bed, APD, ventilator, kamar isolasi, dan obat-obatan.
Selain itu, Abdullah juga meminta pemerintah menggenjot program vaksinasi di semua daerah agar sesuai capaian yang diminta Presiden Jokowi.
“Vaksinasi di daerah kita ini sudah sejauh mana? Dari total Jumlah penduduk di Alor ini sudah berapa banyak yang divaksin. Pemda meski sibuk dengan kasus-kasus dengan Ketua DPRD tapi tidak boleh mengabaikan penanganan pandemi karena dampaknya luar biasa besar,” pungkasnya.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/06/10/pemkab-alor-jawab-polemik-relokasi-753-pedagang-pasar/
“Ingat Provinsi DKI, Jawa Barat dan sekitarnya sudah mengalami ini dan kewalahan dengan fasilitas kesehatan akibat lonjakan Covid-19 karena mengabaikan 3T,” katanya.
Abdulah mengingatkan pemerintah, tokoh agama dan semua pihak untuk terus mengimbau masyarakat tetap disiplin menjalankan 3M serta mengajak masyarakat mengikuti program vaksinasi masal. (*dm).