Mimpi masyarakat Kabupaten Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk mempunyai dua pabrik pertama berskala besar yakni Pabrik Pengolahan Ikan dan Pabrik Jagung ini sebentar lagi akan terwujud.
Pendirian kedua pabrik ini akan terwujud melalui kerja sama Yayasan Tanaoba Lais Manekad (TLM) Kupang dengan Universitas Tribuana (UNTRIB) Kalabahi.
Kedua lembaga itu berkomitmen penuh untuk mendirikan Pabrik Ikan dan Pabrik Jagung terbesar di Kabupaten Alor setelah cukup lama menganalisis proyeksi potensi ikan dan jagung yang melimpah di Alor namun belum dikelola secara maksimal untuk kesejahteraan masyarakat.
Komitmen pendirian kedua pabrik tersebut dituangkan melalui penandatanganan nota perjanjian kerja sama antara Direktur Yayasan TLM dan Rektor UNTRIB untuk membangun kedua pabrik berskala besar yang belum pernah ada sebelumnya di Nusa Kenari.
Penandatanganan nota kerja sama antara Direktur Eksekutif Yayasan TLM Kupang Rozali Hussein, SE dan Rektor UNTRIB Alvonso F. Gorang, S.Sos.,MM itu dilakukan di Aula Kampus UNTRIB Kalabahi pada hari Senin 28 Maret 2022.
Direktur Eksekutif Yayasan TLM Kupang Rozali Hussein, mengatakan pihaknya resmi memutuskan teken perjanjian kerja sama dengan Rektor UNTRIB untuk membangun Pabrik Ikan dan Jagung setelah keduanya melihat potensi ikan dan jagung Alor sangat cocok untuk pengembangan ke arah industry.
Tindak lanjut dari kesepakatan itu, kemudian dituangkan melalui nota kesepakatan. Rozali mengungkapkan, Kabupaten Alor memiliki potensi dan prospek perikanan tangkap dan jagung yang baik untuk dikembangkan dalam skala besar melalui industry.
Oleh sebab itu, pihaknya telah menggandeng UNTRIB guna mempersiapkan grand design infrastruktur tata niaga pabrik dan ahli untuk pendampingan. Sementara modal dan bisnis pasarannya yang kontinyu akan menjadi tanggungjawab Yayasan TLM.
Menurut Rozali, masa depan sebuah pabrik atau industry tentu akan tergantung pada ketersediaan pasar yang kontinyu. Karena itu selain menyiapkan modal usaha, TLM juga telah membangun jejaring pasar yang akan membeli produk pengolahan ikan dan jagung dari hasil pengolahan pabrik secara kontinyu.
“Ya kita akan bangun pabrik ikan dan jagung di Alor. Setelah kita pelajari, kalau kita mau pengembangan suatu daerah itu sulit kalau mau bersifat masal kalau tidak ada pasar. Biasanya pengembangan apapun kita akan terbentur di masalah pasar. Nah, TLM sudah mencari pasar yang unlimited di luar sehingga kita fokus masalah produksi di Alor,” kata Rozali usai teken nota perjanjian kerja sama dengan Rektor UNTRIB, Senin (28/3/2022) di Aula Kampus UNTRIB, Batunirwala.
Rozali menegaskan, komitmen pendirian kedua pabrik tersebut merupakan bagian dari kontribusinya bersama UNTRIB untuk membangun Alor.
Ia menjelaskan, pilihan membangun kedua pabrik tersebut di Alor karena tawaran kerja sama itu direspon positif oleh Rektor UNTRIB Alvonso F. Gorang.
“Pilihannya di Alor karena pak Alvons Gorang yang menerimanya. Saya pikir UNTRIB bisa menjadi mitra yang produktif. TLM akan bekerjasama dengan semua, salah satunya dari UNTRIB,” ungkapnya.
Skema kerja samanya, UNTRIB kata Rozali akan menyiapkan perencanaan teknis dan pendampingan operasional pabrik. Sementara seluruh investasi modal usaha dan pemasarannya akan menjadi tanggungjawab Yayasan TLM.
Direktur Eksekutif Yayasan TLM Kupang menjelaskan, kerja sama dengan UNTRIB ini akan berjalan mulus karena UNTRIB memiliki ahli yang berkompoten dalam bidang keilmuan dan manajemen usaha.
Ia yakin kerja sama ini juga akan dipadukan dengan konsep Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat.
“Kami juga akan membuat model baru bagaimana pengabdiannya masyarakat dari Universitas, juga pengembangan masyarakat dari LSM ini kita padukan sehingga berdampak positif bagi masyarakat,” jelasnya.
“Jadi kita gandeng UNTRIB ini karena mereka orang-orang pintar, kita orang-orang kerja. Saya pikir ini akan jadi kolaborasi kerja yang baik untuk membantu (meningkatkan kesejahteraan) saudara-saudara kita di desa nanti,” katanya sambil optimis rakyat Alor akan sejahtera dengan dibukanya dua pabrik terbesar ini.
Rozali menyatakan bahwa alasan dibukanya kedua pabrik ini karena laut Alor memiliki prospek perikanan tangkap dan ketersediaan lahan pertanian jagung yang memadai. Ketersediaannya pun ada secara kontiyu.
Oleh sebab itu pihaknya optimis pendirian kedua pabrik ini akan punya masa ke depan baik karena TLM sudah membuka akses pasar yang unlimited dengan pihak dalam dan luar daerah.
“Potensi ikan di Alor sangat besar. Saya dengar informasi musim ikan itu banyak ikan yang terbuang karena tidak ada pasar. Begitupun lahan dan produksi jagungnya bagus ya. Nah, untuk itu kami coba link-kan dengan pasar nasional dan mereka sudah positif memberikan respon yang positif pula,” ujarnya.
Rozali berharap produksi ikan dan jagung di Alor ini nantinya bisa mencapai ratusan hingga ribuan ton guna memenuhi kebutuhan pasar industry.
Ia juga memastikan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan masyarakat desa, mendorong produksi ikan dan jagung guna memenuhi kebutuhan pabrik. Dengan begitu ekonomi nelayan dan petani jagung akan baik ke depan.
“Hanya nanti kita bicara volume. Kalau mau bicara jual jagung dan ikan keluar ya harus produksi ratusan ton, ribuan ton. Jadi kita nanti juga kerja sama dengan orang-orang lokal di desa,” katanya.
Ia juga memastikan bahwa tahun ini pendirian pabrik akan segera dibuka dan Alor menjadi daerah pertama TLM dan UNTRIB bangun pabrik ikan dan jagung berskala besar.
“Alor yang pertama. Secepatnya akan kita bangun pabriknya. Kita doakan ya biar sukses untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Alor,” tutup Rozali.
Rektor UNTRIB Apresiasi TLM
Rektor UNTRIB Kalabahi Alvonso F. Gorang, S.Sos.,MM mengapresiasi niat baik Direktur Eksekutif Yayasan TLM Kupang Rozali Hussein, SE dan jajarannya yang telah memilih dan bekerja sama dengan UNTRIB untuk investasi pabrik ikan dan jagung di Alor.
Rektor menyebut langkah ini tentunya disambut positif oleh civitas UNTRIB dan masyarakat Kabupaten Alor.
“Tentu kita apresiasi pak Rozali dan rekan-rekan di TLM Kupang ya. Ini kesempatan yang sangat baik sekali bagi kami di UNTRIB dan juga bagi masyarakat Alor,” kata Alvonso sesuai teken nota kerja sama dengan Direktur Eksekutif Yayasan TLM Kupang, Rozali Hussein di kampus UNTRIB.
Alvonso mengatakan bahwa melalui kerja sama ini akan ada banyak manfaat yang akan diperoleh UNTRIB dan masyarakat Alor.
“Manfaat yang langsung berhubungan dengan kepentingan tri dharma perguruan tinggi dan akan ada juga manfaat ekonomi yang akan dirasakan oleh masyarakat Alor,” ungkapnya.
Rektor Alvonso menjelaskan, selama ini sudah ribuan hasil riset atau karya ilmiah Dosen UNTRIB diterbitkan yang hanya berdampak akademik saja namun belum dilirik investor untuk berinvestasi di Alor.
Karena itu ia bangga pada Yayasan TLM yang mempercayai UNTRIB memakai karya ilmiah dan tenaga ahli dosen untuk berinvestasi membuka pabrik ikan dan jagung di Nusa Kenari.
Menurut Alvonso, peran UNTRIB nanti akan menyiapkan rancangan manajamen pabrik secara teknis dan juga akan menjadi pendamping. Namun ia tegaskan bahwa pendampingan dosen tersebut bukan berperan menjadi pengusaha melainkan berperan mensuport dari sisi keilmuan usaha.
“Jadi semua rancangan bisnis dan lain-lain kita siapkan, pendampingan tenaga teknis dan ahli juga kita siapkan. Saya kira teman-teman UNTRIB sudah siap membackup dan saya kira ini kesempatan baik bagi kita semua. Prinsipnya kita UNTRIB siap support semua secara keilmuan, nanti semuanya diinvestasi oleh Yayasan TLM,” ujarnya.
Rektor menambahkan, selain mendorong dibukanya pabrik ini maka UNTRIB dan TLM juga ke depan akan mendesain bagaimana cara meningkatkan produksi ikan dan jagung di Alor.
Ia yakin dengan adanya desain tersebut maka kebutuhan pasar ikan dan jagung ini ketersediaan produksinya akan tersedia secara kontinyu untuk kebutuhan industry.
“Diskusi-diskusi kita itu mengarah pada akan ada kita menambah nelayan dilengkapi fasilitas tangkap yang memadai dan waktu tangkap. Jadi hari ini rumpon-rumpon tangkap ikan di dini hari, bisakah kita pikir juga untuk tangkap di sore hari atau jelang malam. Sehingga ada produk yang nanti disuplay ke industry tapi juga ada tangkapan dini hari yang nanti disuplay kepada masyarakat. Saya yakin ini menjadi perhatian kita untuk ekonomi melayani kita akan baik,” jelas Alvonso.
Rektor memastikan bahwa dengan dibukanya kedua pabrik ini maka akan bisa menampung puluhan hingga ratusan tenaga kerja baru. Selain itu, dibukanya pabrik ini juga akan menjadi sarana penelitian dan praktek mahasiswa, sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi sarjana UNTRIB.
“Apakah tenaga kerja itu nanti kita libatkan mahasiswa di Prodi tertentu atau melibatkan masyarakat setempat. Ini tentu akan menjadi kolaborasi yang baik, bagaimana kita menciptakan kesempatan kerja yang ada,” katanya.
Alvonso Gorang juga optimis, dibukanya kedua pabrik tersebut maka akan menjawab sumber nutrisi untuk pakan ternak dan bisa menekan harga pakan di pasaran yang saat ini melonjak tinggi melebihi harga beras.
Pada sisi yang lain, Alvons Gorang menjelaskan dengan mengembangkan pabrik jagung industry ini maka sasarannya nanti di lokasi-lokasi yang potensial untuk pengembangannya.
“Kalau kita mendorong industry jagung ini maka lahan-lahan produksi yang selama ini tidak terkelola bisa kita kelola. Ini nanti kita memberikan harapan pada harga jagung yang lebih baik sehingga orang tidak lagi berpikir bahwa tanam jagung itu tidak ada pasaran. Ini akan jadi pemicu bagi masyarakat yang tidak kelola kebunnya menjadi kebun jagung karena yang kita tanam juga tentu akan tidak cukup bagi kebutuhan dan tentu kita butuh juga suplay jagung dari masyarakat,” terang dia.
“Jadi kita akan buka lahan baru dan yang punya lahan juga masyarakat bisa kelola dan ada tenaga kerja baru di situ tapi juga ada efek yang lain bahwa pasarnya kita sediakan untuk masyarakat,” sambung Alvonso.
“Saya kira ini akan ada manfaat ekonomi yang kita dapatkan bagi masyarakat dan bisa menekan harga pakan ternak yang kita tahu hari ini harga pakan ternak ayam lebih mahal dari harga beras. Kalau kita bisa produksi di sini maka saya kira bisa menjawab minimal kebutuhan kita di Alor,” tutur Alvonso.
Rektor meminta dukungan semua pihak agar rencana besar dibukanya kedua pabrik kebanggaan masyarakat Alor ini bisa segera terwujud. Sebab ia yakin, tanpa dukungan semua pihak maka rencana besar ini tidak akan tercapai maksimal untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat Alor.
“Saya kira ini mimpi besar kita bersama TLM yang bisa mendapatkan dukungan dari semua pihak. Tentu kita butuh dukungan penuh dari semua pihak. Kita berdoa, Tuhan tolong supaya mimpi besar kita ini bisa segera terlaksana,” tutup Alvonso.
Acara dilanjutkan, presentasi Proposal hasil riset mengenai rencana pembukaan pabrik ikan dan pabrik jagung oleh Ketua Tim Ahli, Efrin Antonia Dollu, S.Pi.,M.Si.
Pemaparannya, dosen Efrin membeberkan bahwa prospek pengembangan industry perikanan tangkap dan jagung masih sangat besar di Alor karena ketersediaannya ada secara kontinyu.
Setelah presentasi, proposal tersebut langsung diserahkan oleh Rektor UNTRIB kepada Direktur Eksekutif Yayasan TLM Kupang, Rozali Hussein, SE.
Turut hadir di acara itu, para Wakil Rektor, Dekan, Kaprodi, pejabat Universitas, Sekretaris Yayasan Tribuana Alor bersama pimpinan Yayasan TLM Kupang dan TLM Alor. (*dm).