
Kalabahi- Ribuan siswa sekolah GMIT yang tergabung di bawah naungan Yayasan Pingdoling Alor menggelar pawai carnaval, Senin (10/7) di Kota Kalabahi. Carnaval ini bertujuan untuk merayakan peluncuran kebijakan Re-Branding sekolah GMIT di bulan Pendidikan GMIT.
Ketua Panitia Carnaval Anderias Saitakela mengatakan syukur kepada Tuhan karena kasih dan penyertaan-Nya sekolah-sekolah GMIT di Kabupaten Alor masih eksis sampai memasuki usia ke 112 tahun.
Menurutnya, sekolah-sekolah GMIT merupakan salah satu lembaga yang dipercaya oleh leluhur untuk mengembangkan dan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di negeri ini.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2023/07/11/tingkatkan-mutu-pendidikan-gmit-yapenkris-pingdoling-alor-gandeng-dosen-atmajaya-pelatihan-leader-as-coach-bagi-pendeta-gmit/
Namun demikian, kata Anderias, dalam ziarah perjalanan yang panjang, sekolah-sekolah GMIT dihantui suka dan duka, serta mengalami suka dan mengalami duka yang luar biasa.

“Dari suka dan duka itu ternyata duka yang lebih banyak daripada sukanya,” kata Anderias dalam laporannya di pembukaan carnaval pada Senin siang di depan kantor Yapenkris Pingdoling Alor, Lipa, Kalabahi.
Anderias menerangkan, terkadang sekolah-sekolah GMIT sama sekali tidak dipandang oleh pihak luar. Karena itu melalui momentum saat ini ia mengajak seluruh civitas sekolah GMIT untuk mengembalikan kepercayaan publik bahwa ternyata sekolah-sekolah GMIT masih ada sampai saat ini.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2023/07/04/mundur-dari-asn-joseph-malaikosa-nyatakan-siap-maju-calon-bupati-alor-2024/
Anderias juga mengatakan, dengan meyakini bahwa keberadaan sekolah-sekolah GMIT memberikan dampak yang luar biasa kepada generasi penerus khususnya di Tribuana ini.
“Sekolah GMIT baik SD, SMP dan SMA telah melahirkan orang-orang yang sangat memberikan pengaruh yang luar biasa kepada orang lain. Karena itu, kami sangat yakin bahwa harapan kami masih ada,” ujarnya disambut applaus.
Adapun carnaval ini memiliki dua tujuan, yaitu pertama: mempererat tali persekutuan dan persaudaraan di antara semua komponen baik guru, tenaga kependidikan, para pendeta, orang-orang tua dalam rangka membangun satu visi untuk pendidikan GMIT yang lebih baik.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2023/06/20/sd-gmit-di-alor-ini-tidak-bagi-rapor-siswa-gegara-orang-tua-belum-lunasi-uang-pembangunan-pagar-sekolah/

Kedua; memberikan pengakuan kepada dunia luar bahwa ternyata sekolah-sekolah GMIT masih ada, walaupun hidup enggan mati tak mau.
“Karena itu melalui tema kami bahwa: harapanku masih ada, dan kami tidak ada kehilangan harapan.” Katanya. “Kita berharap apa yang kita lakukan di kesempatan ini memberikan warna bahwa kita masih ada untuk membangun sumber daya manusia di daerah ini,” lanjut Anderias.
Pawai perarakan ini dimeriahkan dengan drum band dari beberapa sekolah yang ada di kota Kalabahi dan sekitarnya, dari jenjang SD, SMP dan SMA Kristen.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/11/20/bupati-alor-minta-dprd-hati-hati-singgung-dana-pokir-nanti-wartawan-tahu/
Peserta kegiatan ini kurang lebih ada 1000 orang, tediri dari: unsur pendeta GMIT, kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan, siswa SD, SMP dan SMA, juga pengurus Yapenkris Pingdoling Alor dan pengurus Yapenkris Tominuku.
Doa pelepasan Carnaval oleh KMK Pantar Timur Pdt. Moses Laouiweni, S Th dan pelepasan pawai oleh KMK Kabola Pdt. Hendrika Hae, S.Th.
Pawai dilakukan mulai dari titik star di depan kantor Kalsis ABAL di Lipa menuju lapangan Gereja Pola Tribuana Kalabahi.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2020/03/18/bupati-alor-minum-marungga-virus-corona-datang-na-kena-suanggi/
Sinode GMIT Apresiasi Yapenkris Pingdoling

Majelis Sinode GMIT mengapresiasi Yapenkris Pingdoling Alor dan kepala-kepala sekolah GMIT yang telah menggagas desain besar kebijakan Re-Branding pendidikan GMIT di Kabupaten Alor, Provinsi NTT.
Ketua Majelis Sinode GMIT Pdt. Dr. Mery Kolimon, melalui Ketua Majelis Klasis Alor Barat Laut Pdt. Simon Petrus Amung, S.Th mengatakan Gereja sangat merindukan saat-saat seperti ini yang mana kita mau menunjukan bahwa pendidikan Kristen yang ada tidak berhenti, dan akan tetap ada.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2022/04/03/ferdy-lahal-kalau-survey-rakyat-inginkan-dan-tuhan-izinkan-saya-siap-maju-calon-bupati-alor-2024/
“Proficiat bagi pengurus Yayasan Pendidikan Kristen khususnya Pingdoling Alor yang menggagas bersama kepala-kepala sekolah yang ada di wilayah pelayanan Yayasan Pingdoling sehingga hari ini kita boleh mengikuti dan mengakhiri carnaval ini dengan pertolongan dan tuntunan Tuhan,” kata Pdt. Simon.
“Tentu kita bersuka cita karena Tuhan menggerakkan kita semua untuk ada dan bersama-sama mendukung kegiatan ini,” lanjut Pdt. Simon dalam sambutannya di acara penutupan carnaval yang berlangsung di halaman depan Gereja Pola, Kalabahi.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2023/06/05/buka-pelatihan-potensi-sar-water-rescue-bupati-alor-apresiasi-misi-kemanusiaan-basarnas-maumare/
Pdt. Simon menjelaskan, Carnaval ini sebuah perjalanan yang cukup panjang yang melelahkan tetapi semua ini untuk kemuliaan nama Tuhan.
“Karena itu ketika kami menerima semua peserta carnaval dan juga bapak mama pendeta, kami bersyukur karena di dalam segala keadaan dan waktu yang telah diberikan untuk suksesnya carnaval ini sekiranya semuanya itu diberkati oleh Tuhan,” katanya.
