Kalabahi- Ir. Joseph Malaikosa resmi mundur dari profesinya sebagai Aparat Sipil Negara (ASN) per tanggal 1 Juli 2023 setelah 24 tahun mengabdi sebagai ASN di Pemkab Alor.
Keputusan Joseph mundur dari ASN ini sekaligus menyatakan sikap bahwa ia akan maju menjadi Calon Bupati Alor tahun 2024 mendatang.
“Sebenarnya saya pensiun di tahun 2025 tetapi karena ada kerinduan masyarakat untuk menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan Bapak Amon dan alm Bapak Imran ini kepada orang-orang muda maka saya juga menyiapkan diri untuk maju sehingga konsekuensi dari hal itu maka saya telah mundur,” kata Joseph.
“Supaya tidak ada stigma dari masyarakat bahwa oh karena saya ini masih dalam jabatan, masih menggunakan fasilitas daerah sehingga saya mundur supaya itu betul-betul saya mempersiapkan diri maju menjadi calon Bupati Alor di 2024,” tegasnya.
Joseph mengatakan bahwa ia akan mengusung visi misi yang memprioritaskan program pembangunan ekonomi dan infrastruktur di Kabupaten Alor karena menurutnya kedua sektor ini yang masih menjadi pekerjaan yang perlu dilanjutkan pasca kepemimpinan Bupati Amon.
“Selama 20 tahun sudah banyak pengalaman untuk membangun infrastruktur dan mengunjungi hampir semua hampir 90% wilayah sudah saya sampai. 175 desa kelurahan ini saya sudah hafal sehingga itu menjadi modal untuk membangun karena kondisi topografi yang begini sulit ini kalau kita tidak sampai di situ maka itu akan sulit untuk bagaimana kita merencanakan pembangunan infrastruktur,” katanya.
“Tentunya bidang ekonomi menjadi target utama. Karena setelah covid dilanjutkan dengan Seroja tentu perekonomian masyarakat ini menjadi terpuruk, sehingga era kepemimpinan bapak Amon dan bapak Imran, untuk infrastruktur dasar lainnya sudah cukup. Tinggal jalan ini yang kita bangun untuk mendorong ekonomi masyarakat lebih cepat. Pengalaman di dinas perhubungan bagaimana kita membangun transportasi darat dan laut itu menjadi prioritas,” lanjut Joseph.
Tentang partai pengusung, Joseph mengatakan bahwa ia dan pasangannya Husein Tolang sedang intens komunikasi baik dengan sejumlah pimpinan parpol untuk mengusung mereka di Pilkada Alor 2024. Ia optimis bahwa akan ada partai yang meliriknya.
“Komunikasi dengan partai politik memang sudah dibangun. Ada beberapa partai politik. Tinggal kita menyiapkan diri. Tentunya partai politik juga tidak mungkin mau menentukan orang yang tidak punya nilai jual,” ujarnya.
Joseph menegaskan bahwa ia siap melanjutkan program Bupati Amon Djobo dan Wakil Bupati alm Imran Duru jika terpilih menjadi Bupati Alor Periode 2024-2029.
“Saya berpasangan dengan Pak Husein Tolang. Ini sudah fix sehingga kami sudah berjalan sudah empat tahun. Selama ini kita tidak deklarasi karena saya masih ASN. Sekarang saya sudah kembali ke keluarga maka saat ini juga saya deklarasikan untuk saya nyatakan bahwa saya dengan Bapak Husein sudah berkomitmen untuk melanjutkan kepemimpinan Bapak Amon dan Bapak (alm) Imran jika masyarakat memilih dan Tuhan berkenan,” tegas Joseph yang disebut-sebut didukung penuh oleh Bupati Alor Amon Djobo.
Bupati Alor Amon Djobo melalui Asisten III Melki Beli menyampaikan apresiasinya kepada Joseph Malaikosa atas dedikasi dan pengabdiannya kepada daerah selama 24 tahun. Melki juga berharap segala harapan dan rencana Joseph ke depan kiranya diberkati Tuhan.
“Hari ini mewakili pemerintah daerah, kami hadir di sini bersama teman-teman semua untuk melepas Bapak Ir. Joseph Malaikosa selama 24 tahun mengabdikan diri untuk daerah ini dalam kapasitas sebagai kepala Dinas PUPR, pindah di Kepala Dinas Perhubungan, dan selama 3 bulan beliau ditempatkan sebagai staf di Inspektorat Daerah,” kata Melki usai acara penyerahan SK kepada Joseph, Senin (3/7) di Aula kantor IRDA, Daerah Lama.
“Dedikasi, pengabdian, loyalitas yang ditunjukkan oleh Bapak Joseph selama ini mendapatkan penghargaan dari pemerintah. Karena itu kami melepas secara resmi Bapak Josh untuk kembali ke rumah. Dan tentu kita berdoa rencana-rencana kerja Bapak Josh ke depan terus diberkati oleh Tuhan,” ujarnya di damping Kepala IRDA Alor Romelus Djobo.
Sementara itu, Pdt Emeritus Jacobus Pulamau, S.Th mengatakan, sebagai rohaniawan ia berterima kasih atas karya pelayanan yang sudah dijalani Joseph selama 24 tahun mengabdi untuk daerah dan masyarakat. Karya besar Joseph tersebut akan dikenang masyarakat Alor.
“Banyak kesan kami alami, kami rasakan, dan kami percaya itu akan menjadi teladan bagi teman-teman yang ada di instansi ini yang masih berkarya dan mengabdi,” katanya.
Jacobus menyatakan bahwa semua yang dibuat Joseph mulai dari hal-hal yang kecil diyakini bahwa Tuhan pasti memberkati dan kepada mereka yang bekerja sungguh-sungguh akan diberikan tanggung jawab yang lebih besar.
“Saya kenal Bapak Josh ketika membangun Pastori Klasis Alor Barat Laut, beliau sebagai ketua panitia. Kita bekerja dalam kurang dan terbatas tapi dalam beberapa bulan Pastori sudah selesai dan sudah dihuni. Beliau juga selalu aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, sosial kerohanian, bahkan di beberapa tempat itu Bapak Josh menjadi motivator dalam membangun Gereja dan juga fasilitas pelayanan lainnya,” ujarnya.
“Kami percaya bahwa semua yang baik yang sudah dilakukan itu menjadi catatan berharga yang akan menemani Bapak Josh dalam perjalanan kehidupan di tengah-tengah keluarga, ibu dan anak-anak dan masyarakat,” kata Jacobus usai memimpin ibadah penyerahan SK kepada Joseph Malaikosa di kantor IRDA.
Joseph Malaikosa di damping istrinya kemudian di antar oleh Sekretaris IRDA Alor Mathias Lukuaka, SH bersama staf, pejabat Dinas Perhubungan dan Staf, juga pejabat Dinas PUPR ke kediamannya di Batutenata, Kelurahan Nusa Kenari.
Kedatangan Joseph di rumahnay itu disambut keluarga besar Taruamang – Bungabali, bersama Raja Muda Batulolong Samuel Karimaley. Turut hadir Mantan Wakil Bupati Alor yang juga sesepuh Alor Haji Yusran Tahir dan Darwin Duru yang merupakan adik dari alm Imran Duru.
Sekretaris IRDA Alor Mathias Lukuaka mengucapkan terima kasih dan apresiasi pemerintah daerah kepada keluarga besar Malaikosa dan keluarga besar Taruamang-Bungabali yang telah memberikan putra terbaiknya untuk mengabdi bagi daerah selama 24 tahun.
“Seluruh rangkaian yang telah dilakukan Bapak Josh selama 24 tahun, tentu sebagai abdi negara, yang telah memberi diri untuk berkarya dan melayani Alor Tanah Terjanji, Bumi Persaudaraan, Surga di Timur Matahari. Entah itu besar atau kecil patutlah kita memberikan harga atau nilai sebagai bentuk penghormatan kepada anak negeri yang memberi diri untuk berkarya dan mengabdi bagi daerah,” ujarnya.
“Oleh karena itu dalam kesempatan yang berharga ini izinkanlah kami mewakili pemerintah kabupaten Alor menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada keluarga besar Malaikosa dan semua keluarga besar yang terikat di dalamnya, yang telah memberikan putra terbaiknya untuk berkarya mengabdi dan melayani Alor dalam kurun waktu 24 tahun,” lanjut Mathias.
Ucapan terima kasih juga Mathias sampaikan kepada ibu Nontci Malaikosa-Manesi, istri Joseph Malaikosa yang dalam kesetiaan dan ketaatannya terus mendampingi tugas pelayanan Joseph Malaikosa semasa aktif bekerja di Pemkab Alor.
“Tentu dalam pelayanan tugas sebagai sesama rekan kerja tentu ada begitu banyak hal yang kami lakukan yang mungkin kurang berkenan di hati, pada kesempatan ini kami atas nama pemerintah kabupaten Alor mohon maaf yang sebesar-besarnya,” ungkap Mathias.
Mathias menerangkan bahwa perjalanan Joseph hari ini ibarat berjalan sampai ke batas, berlayar sampai ke pulau. Ia berharap perjalanan akhir Joseph ini memberikan nilai belajar bagi mereka yang yunior untuk berkeja baik, karena banyak pengalaman ada pejabat yang berlayar tidak sampai ke tujuan.
“Atas nama pemerintah kabupaten Alor kami menyerahkan Bapak Josh kepada keluarga besar di tempat ini dalam menjalani masa purna bhakti dan juga terus bersama masyarakat dalam karya-karya sosial kemasyarakatan ke depan,” tutup Mathias.
Sementara itu, Darwin Duru yang didaulat atas nama keluarga besar Malaikosa menyambut baik kehadiran Josep Malakosa dan istri kembali ke kediamannya. Ia juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Kabupaten Alor yang telah mengantar Joseph Malaikosa kembali ke rumahnya.
“Pada hari ini semua keluarga baik dari gunung dan pantai semua berkumpul, kita orang bersaudara untuk menerima kehadiran Bapak Josh kembali di sini,” katanya.
“Bapak Josh ini orangnya sederhana, jadi saya atas nama keluarga mengucapkan ribuan terima kasih atas kehadiran kita semua pada hari ini untuk menyambut dan menerima kehadiran Bapak Josh dan ibu,” lanjut Darwin yang merupakan saudara dari Wakil Bupati Alor alm Imran Duru.
Darwin kemudian mengajak seluruh keluarga besar Taruamang – Bungabali untuk satukan tekad mendukung Joseph Malaikosa maju menjadi calon Bupati Alor pada Pilkada tahun depan.
Darwin menegaskan bahwa pilihan mendukung penuh Joseph Malaikosa maju menjadi calon Bupati Alor di 2024 ini sebagai wujud untuk mempertahankan tradisi kepemimpinan daerah yang disebut Gunung-Pantai atau kepemimpinan Kristen-Islam.
“Pak Josh ini kita akan andalkan sebagai pemimpin di Alor di 2024 ini. Ini terus terang, Gunung-Pantai kita tegakkan. Pak Yusran Tahir ini Kaka saya. Kalau Kaka sudah buka (suara dukungan politik ke Joseph) berarti adik dari belakang ko tidak,” ujar Darwin disambut saplaus dari ratusan undangan yang hadir.
Yusran Tahir Dukung Joseph Malaikosa Maju Calon Bupati Alor di Pilkada 2024
Mantan Wakil Bupati Alor Periode 2009-2014 Drs. Haji Jusran Muhamad Tahir mendukung penuh niat Joseph Malaikosa maju menjadi Calon Bupati Alor di Pilkada tahun depan.
Menurut Jusran, sosok Joseph adalah figur sederhana yang tahu betul kesusahan hidup masyarakat Alor karena ia 24 tahun mengabdi menjalankan tugas pemerintahan di tengah-tengah kehidupan masyarakat.
Ungkapan hati Jusran Tahir itu disampaikan ketika ia didaulat keluarga Malaikosa untuk sambutan atas nama keluarga besar Taruamang – Bungbali di acara penyambutan Josph Malaikosa di kediaman Batutenata, Kelurahan Nusa Kenari.
Jusran menyampaikan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hari ini kita semua dalam keadaan sehat datang di pondokan Joseph dan istri yang sederhana ini. “Kita menerima kembali Bapak Joseph setelah selesai bertugas atau pensiun setelah 24 tahun mengabdi di pemerintahan,” ujarnya.
Jusran Tahir lalu mengenang Joseph Malaikosa yang membangun karier sejak awal menjadi tenaga kontrak daerah sebelum diangkat menjadi PNS pada tahun 1999. Kala itu, Joseph setelah selesai studi datang ke Alor menjadi tenaga kontrak dan bekerja dengan Jusran Tahir.
“Ketika itu gencar-gencar pemekaran wilayah kabupaten Alor, desa-desa yang dipecah di wilayah kabupaten Alor, Pantar, Pura. Dia cukup banyak jalan dengan saya sampai akhirnya desa-desa itu ditindaklanjuti menjadi mekar oleh pemerintah,” katanya.
“Pertama kali saya sering pesan ke dia; anak, kita Alor ini kadang-kadang orang tidak hargai orang yang berilmu. Saya harapkan kita tidak boleh terpengaruh. Tunjukkan bahwa kita ini mengabdi untuk bangsa, negara dan rakyat. Kerja sungguh-sungguh, tidak usah hing heng hang ikut Bapak Lakahing punya omong. Karena rakyat ini butuh pemimpin. Rakyat tidak butuh kau punya kaya, kau punya hebat, tidak. Rakyat butuh pemimpin yang tantangannya selalu berada di atas pundak yang harus diselesaikan,” ujarnya.
“Bapak Pendeta dan adik-adik sekalian. Saya berdiri ini saya harus berterus terang, ini bukan politik, tapi daripada saya rindu orang tiap hari datang di rumah, saya selalu beritahu mereka; kalau kau mau maju jadi Bupati, kenal rakyat dulu duluan. Kalau tidak kenal ya minta maaf. Kamu pergi di lapangan dulu sudah mantap baru kembali tanya saya supaya kita lihat mana yang kuat ya kita pilih. Tapi kalau sekarang kamu minta saya tentukan sikap ya tidak bisa, saya sudah pensiun,” katanya sambil melirik Pdt. Emr Jacobus Pulamau.
“Oleh karena itu bapak ibu sekalian, ini bukan deklarasi tapi ini pertemuan keluarga besar Bungabali, Taruamang dan semua rumput keluarga kita bersyukur karena pak Joseph sudah mengabdi dengan baik selama di pemerintahan. Oleh karena itu harapan saya pribadi, saya sampaikan terima kasih banyak,” lanjut Jusran.
Jusran mengatakan, dukungan politiknya kepada Joseph ini bukan baru melainkan jauh hari sudah dilakukannya sejak pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Alor, Amon Djobo-Imran Duru pada Maret 2019 di Kota Kupang.
“Pada tanggal 17 Maret 2019 pada saat pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Alor di Kupang, saya kembali dari Kupang, saya tiba di rumah, saya punya anak bungsu bilang, Bapak perhatikan kepala desa, saya sudah jalan keliling dengan Bapak Joseph. Saya tanya dalam rangka apa? “Politik,” dia bilang,” katanya disambut tawa undangan.
“Dari keadaan itu saya baca-baca, saya beritahu Bapak Paulus Pulek, mari kita dua pergi bertemu Pak Bupati. Di situlah kami dua Bapak Pulek sampaikan ke Pak Bupati bahwa ketika 2024 kalau Bapak pilih lain maka kami juga akan pilih kami punya pemimpin sendiri. Siapa orangnya ya kami punya itu Pak Joseph. Bapak tua (Bupati) tidak bisa omong, dan saya dengan Bapak Paulus Pulek pulang,” ujar Jusran sambil tertawa.
“Jadi adik-adik sekalian, saya ini juga mantan pegawai negeri sipil. Harapan saya ke depan Insya Allah, kalau Tuhan menghendaki pemilu ini jalan aman, tertib dan demokratis maka kita pilih pemimpin yang baik. Jangan ukur rakyat dengan uang dan status sosial. Sumber daya manusia ini butuh kompetisi, integritas, cinta rakyat. Kalau hanya mengambang di atas rakyat ya kita lupa kita kehilangan arah,” sambung Jusran.
Jusran kemudian mengisahkan kala itu ada pesan dari Pdt Kondrat Penlaan kepada dirinya saat kampanye Calon Bupati Alor pada tahun 2009. Pdt Kondrat berpesan kepadanya agar terus berpikir jauh ke depan untuk kepentingan rakyat, karena rakyat butuh pemimpin yang bisa mengayominya.
“Pesan itu saya pegang teguh makanya saya sampai habis dengan akhir jabatan yang baik,” katanya. “Kita pensiun bukan berarti kita habis. Kita kembali dan bergaul dengan masyarakat. Karena itu pak Joseph sudah bisa kembali di kampung, kita warga kampung. Kita mulai kerja sekarang bangun kekuatan, supaya 2024, kami doakan bapak Joseph bisa ada kendaraan untuk maju,” ungkapnya, sambil mengaku ia tidak ingin membuka strategi politik kemenangan Joseph di 2024, namun ia katakan akan membuka strategi itu di momentum yang tepat.
Jusran kemudian mengingatkan Joseph dan semua undangan bahwa politik itu berbahaya; kawan bisa jadi lawan, lawan bisa jadi teman. Karena itu kita harus cerdik dan pandai mengelola politik sehingga bisa memperoleh kemenangan untuk melayani masyarakat tanpa sekat.
“Lawan bisa jadi teman itu yang namanya munafik. Kita dari dulu kawan ya kawan. Beda ya beda. Selesai (Pilkada) ya selesai. Sudah ya sudah. Sehingga ketika kita berada di puncak maka semua orang kita bisa layani dengan cara yang sebaik-baiknya,” katanya.
Jusran memastikan bahwa dalam waktu dekat ia akan memimpin deklarasi Joseph Malaikosa maju menjadi calon Bupati Alor di 2024 mendatang. Meski demikian ia memastikan bahwa deklarasi itu tidak dilakukan secara terbuka melainkan secara parsial saja dari kampung ke kampung.
“(Sekarang) ini bukan deklarasi, tapi dalam waktu dekat kami akan deklarasi tapi tidak terbuka. Kami parsial saja dari kampung ke kampung,” ujar Jusran yang menang Pilkada tahun 2009 dan menjadi King Maker memenangkan pasangan Amon Djobo-Imran Duru (Paket AMIN) pada Pilkada tahun 2014 dan 2018.
“Saya sudah tidak kuat lagi. Anak-anak sering tegur saya tapi saya bilang saya cinta ini negeri. Saya tidak mau pemimpin yang kita pilih naik dia baru belajar akhirnya sasaran dan tujuan akhir belum tercapai akhirnya dia sudah selesai,” lanjut Jusran.
“Beberapa calon-calon ini memang ke rumah, saya sering tanya kamu ini selama ini ada kerja di belakang meja. Kamu turun di lapangan dulu. Turun turun turun baru kamu datang tanya saya,” kata Jusran bernada sindir para kandidat yang belum turun di tengah-tengah masyarakat.
Akhir sambuatannya, Jusran menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah; inspektorat daerah, PUPR dan Perhubungan selama Joseph bekerja di pemerintahan.
“Khusus di dinas-dinas, jika ada yang salah dan keliru, atas nama Bapak Joseph dan ibu kami mohon maaf. Jika ada yang belum diselesaikan maka kami siap menyelesaikan itu di tengah-tengah keluarga besar. Sebab tiada gading yang tak retak. Manusia itu ada khilaf dan keliru. Kebenaran hanyalah milik sang Ilahi,” tutup Jusran. (*dm).