Kalabahi –
Kontraktor PT Karya Baru Calisa, Acuy membantah proyek jalan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) senilai Rp 7 Miliar di Desa Wolwal, Kecamatan Alor Barat Daya, Kabupaten Alor, dikerjakan asal jadi dan mulai rusak akibat tidak berkualitas. Dia menyebut, bibir jalan itu memang patah gara-gara sebuah truk yang melintasi ketika mengangkut pasir ke rumah staf Dinas PUPR Alor sehingga menyebabkan jalan itu patah.
“Patah karena oto truk putar masuk lepas pasir di orang PU punya rumah yang nama Temi,” kata Acuy sambil menjelaskan foto patahan bibir jalan yang dikirim kepada wartawan, Jumat (30/7/21) siang di Kalabahi.
“(Itu patah akibat) bekas ban,” lanjut Acuy sekaligus membantah keterangan aktivis senior asal Wolwal, Erwin Steven Padademang yang menyesalkan jalan itu sudah rusak padahal baru beberapa minggu selesai dikerjakan.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/07/27/baru-dikerjakan-jalan-provinsi-di-wolwal-alor-mulai-rusak/
Acuy kemudian mengkritik balik foto wartawan soal kerusakan bibir jalan aspal di Wolwal yang diposting media ini sebelumnya. Ia katakan foto itu tidak diambil secara menyeluruh dan menjelaskan penyebab muatan pasir truk sehingga seolah-olah jalan tersebut rusak akibat tidak berkualitas.
“Itu orang yang foto itu memang (tidak menjelaskan penyebabnya secara utuh). Itu oto truk ada (muat pasir) atret ke belakang terus dia punya bibir itu yang picah. Nanti saya kirim foto asli saja,” ujar Acuy, membantah.
Ia menerangkan, pekerjaan jalan Provinsi NTT di Desa Wolwal belum tuntas dikerjakan sehingga bila ada informasi jalan itu sudah selesai kerja, kini masuk tahap pemeliharaan, maka itu tidak benar. Sebab jalan, terutama di bagian bibir badan jalan menuju tembok penahan, baru sementara akan dikerjakan.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/07/26/proyek-jalan-desa-wolwal-tengah-alor-diduga-bermasalah-kontraktor-kabur/
“Jadi pekerjaan itu masih dalam taraf pelaksanaan kakak (wartawan). Bukan sudah selesai kerja. Itu masih dalam tahap pelaksanaan,” katanya, lagi-lagi membantah tudingan Erwin Padademang.
“Kita kan masih kerja di Habolat sana karena itu fisik yang besar di sana, sedangkan di sini (Wolwal) kan kita tinggal bahu jalan (saja yang belum tuntas dikerjakan). Jadi kalau bahu jalan ini dia tidak di isi maka oto lewat dia patah, begitu. Jadi kakak dorang punya tulis ini juga (komentar Erwin Padademang, tidak benar),” kesal dia.
Acuy menyatakan, dia sudah berpengalaman berkecimpung dalam dunia infrastruktur sehingga ia tahu betul anak buahnya bekerja di lapangan utamakan aspek kualitas atau tidak.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/07/27/bantah-kades-kontraktor-pekerjaan-jalan-ekonomi-desa-wolwal-tengah-alor-sudah-100/
Berdasarkan hasil pengamatannya bahwa jalan sudah dikerjakan sesuai spesifikasi kontrak dari PPK Dinas PUPR Provinsi. Itu sebabnya ia kesal pada kritik Erwin Padademang yang menyoalkan seolah-olah jalan itu dibangun tidak berkualitas.
“Tiga tahun berturut-turut saya kerja jalan di sana. Ko sekarang kenapa bilang saya kerja tidak bagus? Saya punya hasil kerja sudah enam (atau) tujuh tahun itu masih ada taruh itu (masih sangat berkualitas),” ungkapnya.
Pekerjaan Jalan Dilanjutkan
Kontraktor PT Karya Baru Calisa menegaskan bahwa patahan jalan yang berada di Desa Wolwal, akan tetap dia kerjakan. Catatannya bahwa pekerjaan urukan di bibir jalan tersebut masih harus ia kerjakan sepanjang sekitar 2 kilometer.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/07/27/pmd-alor-rencana-mediasi-penyelesaian-proyek-bermasalah-di-desa-wolwal-tengah/
“Jadi bibir jalan itu bukan masih dalam tahap perbaiki, tapi itu kan kita punya tugas (masih dalam tahap pekerjaan). Kita aspal kan tidak mungkin dia tagantong begitu to? Kan musti uruk dia kasih rata supaya ada bahu jalan. Kita kerja ya semua kerja pekerjaan seperti begitu,” jelasnya.
“Jadi setelah aspal, agregat kan tinggi, muka jalan kan tinggi. Nanti habis itu baru kita uruk bahu jalan, baru mulai siram, baru pemadatan di pinggir,” ungkapnya.
Acuy memastikan bahwa target penyelesaian urukan jalan tersebut akan tuntas pada satu Minggu ke depan sesuai kalender kerja perpanjang dari PPK. Ia pun kembali murka pada masyarakat yang menyoalkan pekerjaan jalan tersebut.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/07/28/kades-akui-kontraktor-catut-nama-bupati-alor-ikut-tender-proyek-jalan-desa-wolwal-tengah/
“Target pekerjaan itu sekitar mungkin satu Minggu (sudah selesai). Itu panjang sekitar ada dua kilo lebih yang harus kita uruk. Jadi yang itu orang yang lapor (jalan rusak) itu memang setan-setan, setan betul dia itu. Itu pekerjaan masih banyak sekali yang kakak dorang ada tulis itu. Itu mungkin dia dapat bocoran berita dari masyarakat,” kesalnya.
“Memang sudah ada perencanaan di kampung (Wolwal) situ kan tidak bisa bikin saluran sehingga di pinggir itu kita cor untuk miring. Kan dia baku ketemu dengan tembok penahan,” sambung dia.
Acuy kembali memastikan bahwa proyek jalan Provinsi yang dikerjakan menghubungkan Desa Wolwal-Wolwal Tengah dan Wolwal Barat dari dana APBD NTT TA 2020 sebesar Rp 7 Miliar tersebut akan dikerjakan sesuai spesifikasi kontrak yang ada dan tetap memperhatikan aspek kualitas.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/07/27/pmd-alor-umumkan-17-kades-terpilih-di-pilkades-serentak-2021-berikut-nama-dan-jadwal-pelantikannya/
“Kakak saya orang Alor lah. Saya punya hati juga di Alor lah. Ini masyarakat dorang sembarang. Nanti saya kirim foto asli (jalan pecah). Tetap kita kerja ikut kontrak yang ada,” pungkasnya.
Kirim 10 Truk Lanjutkan Pekerjaan
Kontraktor PT Karya Baru Calisa mengatakan, hari ini (30/7) pihaknya sudah mengirimkan 10 truk untuk melanjutkan sisa pekerjaan urukan di sepanjang bibir jalan di Wolwal. Kelanjutan pekerjaan tersebut dilakukan sesuai jadwal perpanjangan waktu satu Minggu yang diberikan PPK Dinas PUPR Provinsi NTT.
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/07/29/gmit-serukan-jemaatnya-doa-puasa-untuk-indonesia-bebas-covid-19/
“Memang itu kita punya jadwal kerja. Kan dorang (PPK Provinsi) kasih waktu satu Minggu lagi. Saya kirim 10 oto (truk) pigi untuk kerja (hari ini). Ini sekarang saya turun di lokasi di Matarben sana. Saya langsung pantau (awasi). Saya sudah empat hari, sudah satu Minggu saya sudah turun di sana. Kita ini orang kerja, kakak,” katanya, membantah pernyataan Erwin Padademang melalui media ini.
“Jadi itu bukan dorang (kritik). Dorang memang tidak suka saya kerja ini. Saya kerja di Wolwal ini sudah berapa banyak kali ini ko. Terus awal-awal (dulu) saya kerja itu kalau kamu ragu ya sekarang kamu ragu (lagi). Kita kerja di Alor ini, ya memang kerja betul sempurna ya saya juga manusia lah (tentu ada kekurangan),” ucapnya kesal.
Disinggung mengenai kritik warga Wolwal sebagai bentuk dukungan pengawasan masyarakat pada pembangunan jalan provinsi? Acuy mengatakan:
Baca Juga: https://tribuanapos.net/2021/07/29/isi-panduan-lengkap-doa-puasa-gmit-untuk-indonesia-bebas-covid-19/
“Kritik baik sih baik. Hanya kasih naik di berita kan orang Gubernur apa semuanya kan pasti tanya ke kita. Cara foto, kalau foto yang sebenarnya ya tidak ada masalah. Tapi ini cara foto yang dia buat baru (seolah-olah jalan tidak berkualitas). Nanti kita sama-sama naik supaya kakak lihat, supaya bisa analisa di situ,” pungkasnya.
Pantauan media ini, sejumlah truk PT Karya Baru Calisa pagi tadi sudah menurunkan material tanah putih di lokasi proyek di Wolwal. Nampak sejumlah pekerja sedang sibuk mengeruk tanah untuk menimbun di bibir jalan aspal menuju tembok penahan.
Diberitakan, proyek jalan Provinsi NTT yang dikerjakan menghubungkan Desa Wolwal-Wolwal Tengah dan Wolwal Barat dari dana APBD NTT TA 2020 sebesar Rp 7 Miliar tersebut baru dikerjakan sudah bermasalah. Aktivis senior Erwin Padademang meminta kontraktor segera perbaiki proyek jalan tersebut karena masih dalam tahap pemeliharaan. (tim/tp).